Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) DIY, Sigit Haryanta mengatakan nantinya jaringan transportasi darat akan terhubung (interkoneksi) dengan kereta api.
"Kita kaji multimoda transportasi darat tahun ini. Akan kita kembangkan jaringan transportasi jalan seperti AKDP (antarkota dalam provinsi), AKAP (antarkota antarprovinsi), angdes (angkutan desa) dan shuttle bus," ujarnya di Yogyakarta, Kamis (22/10/2015).
Selain itu, Pemda DIY di bawah Dinas PUESDM berencana melebarkan jalan-jalan nasional yang menghubungkan kota Yogyakarta ke Kabupaten Kulon Progo.
"Kita akan melebarkan dan memaksimalkan jalan nasional dari Yogya-Wates-Karangnongko ke Purwerejo. Lebarnya berbeda-beda bergantung kebutuhan," kata Sigit.
Tahap selanjutnya adalah kelanjutan pembangunan Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) dan persiapan rel kereta api ke Kedundang, Temon, tempat bandara baru dibangun.
"Soal pembangunan rel, kami masih akan bicarakan dengan PT KAI. Semua moda dan jaringan transportasi dibangun pelan-pelan," paparnya.
Ia mengatakan pembangunan Bandara Kulon Progo akan selesai tahun 2019 dan dioperasikan tahun 2020.
Bandara Kulon Progo terletak sekitar 30 km sebelah barat Kota Yogyakarta. Bandara ini memiliki runway sepanjang 3.600 meter. Tak itu saja, pada landasan di sisi timur dan barat, ada tambahan dua perimeter, masing-masing sepanjang 900 meter. Dengan begitu, total keseluruhan landasan pacu 4.400 meter. Bandara ini disebut-sebut mampu melayani 30 juta penumpang per tahun.
SAN