Tourist knows Yogyakarta Indonesia

Top reviews

Monday, June 1, 2015

Forum Jaran Kepang Kulonprogo Jadi Harapan

PANJATAN ( KRjogja.com)- Hingga saat ini jumlahnya kesenian jathilan

di Kulonprogo tercatat lebih dari 300 grup. Sayangnya sebagian besar

belum punya akte pendirian serta tidak pernah melaporkan kegiatan

mereka. Padahal setiap grup yang telah memiliki akte pendirian

diwajibkan melaporkan kegiatan setiap enam bulan sekali.

"Kehadiran Forum Jaran Kepang Kulonprogo diharapkan bisa menjembatani

sehingga semua grup kesenian di kabupaten ini memiliki akte pendirian

sekaligus terbangunnya komunikasi antara grup kesenian dengan

pemerintah kabupaten," kata Ketua Umum Forum Jaran Kepang Kulonprogo

Bambang Sumbogo BA disela pengukuhan pengurus untuk masa bhakti

2015-2018 di halaman Joglo Sanggar Mardi Wiromo, Pedukuhan VI Desa

Tayuban Kecamatan Panjatan, Sabtu (30/5/2015).

Pengukuhan Forum Jaran Kepang Kulonprogo dilakukan Kepala Dinas

Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disbuparpora) setempat Drs

Krissutanto, dihadiri Ketua Dewan Kebudayaan Kulonprogo Imam Syafe'i

dan dimeriahkan pergelaran jathilan kreatif jaran progresif dari

Sanggar Singlon Pengasih.

Untuk memastikan jumlah grup kesenian jathilan dan persoalan-persoalan

yang dihadapi para pengurus serta pelaku salah satu kesenian

tradisional tersebut, Forum Jaran Kepang akan menginventarisir

grup-grup kesenian yang ada di Kulonprogo.

"Pada awal kepengurusan, kami akan melakukan pembinaan sekaligus

mengidentifikasi persoalan apa saja yang dihadapi grup kesenian serta

menyampaikan harapan-harapan pemerintah terhadap grup kesenian

jathilan," ujarnya didampingi Sekretaris Umum Forum Jaran Kepang

Kulonprogo Sukijo Hadi Sutrisno.

Bupati Kulonprogo dr Hasto Wardoyo dalam sambutan tertulisnya yang

dibacakan Drs Krissutanto mengapresiasi positif pembentukan Forum

Jaran Kepang, sebagai upaya pelestarian dan pengembangan kesenian

utamanya jathilan.

"Saya berharap upaya pelestarian terhadap berbagai kesenian termasuk

kesenian jathilan yang telah tumbuh subur di setiap daerah dengan

keberagamannya hendaknya terus ditingkatkan, sehingga keberadaan

kesenian tidak tergeser modernisasi yang sarat dengan pengaruh budaya

asing dan generasi penerus bisa mewarisi kesenian jathilan yang

adiluhung. Selain itu untuk mencegah tindakan bangsa lain yang

mengaku-aku sebagai kesenian dan budaya mereka," ujarnya.

Hasto berharap forum tersebut bisa jadi media untuk mengembangkan dan

melestarikan kesenian jathilan yang ada di Kulonprogo. Selain itu

untuk mendukung sektor pariwisata, sehingga kesenian jathilan lebih

dikenal masyarakat luas termasuk wisatawan manca negara.

Ketua Dewan Kebudayaan Kulonprogo Imam Syafe'i dalam arahannya

mengingatkan pengurus forum untuk tidak membawa organisasi tersebut ke

arah politik praktis. Bukan tidak beralasan Imam mengeluarkan

pernyataan itu mengingat pengurus forum terdiri dari sejumlah pengurus

partai politik.

"Kami sudah sepakat membentuk forum ini hanya untuk tujuan

pelestarian, pembinaan dan pemanfaatan karya seni jathilan sebagai

bagian dari kebudayaan," tanggap Sukijo.

Pengurus forum yang dikukuhkan, Ketua Umum Bambang Sumbogo, Ketua I

Mursanto, Ketua II Yadiyo, Ketua III Walijo, Sekretaris Umum Sukijo

Hadi Sutrisno, Sekretaris I dan II Aji Nur Fahmi dan Alan Ibnu,

Bendaraha Umum Suroso, Bendahara I dan II Dwi Prasetyo dan Saryono.

Kepengurusan juga dilengkapi bidang organisasi, pengkajian, pelatihan

dan pembinaan, pengembangan dan inovasi serta bidang pagelaran dan

pameran. Di tingkat kecamatan ada koordinator wilayah (korwil).
Share:

0 komentar:

Post a Comment

Archive

Breaking News

Wikipedia

Search results