JMI Belum Berkontribusi, RPJMD Kulonprogo Berubah
Laporan Reporter Tribun Jogja, Singgih Wahyu Nugraha
TRIBUNJOGJA.COM, KULONPROGO- Mundurnya jadwal pembangunan pabrik
pengolahan pasir besi di Kulonprogo memengaruhi banyak hal. Termasuk
juga perubahan pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
2014.
Asisten II Sekda Kuloprogo, Triyono mengatakan ada beberapa asumsi
ekonomi yang tidak berjalan sesuai perencanaan awalnya. Termasuk di
dalamnya adalah belum adanya kontribusi dari PT Jogja Magasa Iron
sebagai perusahaan pemegang kontrak karya penambangan pasir besi di
pesisir Kulonprogo pada 2014 ini. Hal itu menyebabkan RPJMD 2014
Kulonprogo harus mengalami sedikit perubahan.
"Ada beberapa alasan untuk perubahannya, salah satunya belum ada
kontribusi dari JMI untuk tahun ini," kata Triyono, Selasa (3/6/2014).
Dia mengatakan, dokumen perubahan RPJMD tersebut saat ini tengah
disusun kembali. Pihaknya masih menunggu masukan dari tiap Satuan
Kerja Perangkat Daerah (SKPD) untuk perubahan tersebut. Diharapkannya
pekan ini juga dokumen perubahan RPJMD tersebut sudah selesai disusun
dan bisa segera disampaikan pada DPRD.
"Masukan dari SKPD kami terima paling lambat Kamis (5/6) ini dan
kemudian bisa segera disampaikan ke dewan," imbuhnya.
Kepala Badan Perencanaan Pembanguann Daerah (Bappeda) Kulonprogo, Agus
Langgeng Basuki, mengatakan bahwa yang bisa diperhitungkan sebagai
kontribusi pemasukan dari JMI pada tahun ini hanya berasal dari
retribusi Izin Mendirikan Bangunan serta Bea Perolehan Hak atas Tanah
dan Bangunan (BPHTB).
Kontribusi aktif diperkirakannya baru akan bisa muncul pada 2015
mendatang, bersamaan dengan kontribusi dari pengembanagan kawasan
industri Sentolo dan Pelabuhan Perikanan Tanjung Adikarto di Temon.
"Untuk tahun ini, JMI kan belum ada pengambilan mineral. Jadwal
pembangunan pabriknya mundur dari yang sudah direncanakan," kata dia.
(*)
0 komentar:
Post a Comment