Monday, September 1, 2014
Harianjogja.com, KULONPROGO-Perhelatan Festival Kesenian Yogyakarta (FKY) sekarang ini berbeda karena mendapat sokongan dana keistimewaan (danais). Anggaran dengan nominal yang besar ini sempat membuat pemerintah kabupaten shock. Ada perasaan takut dan juga tertantang untuk menggelar acara yang bagus serta memuaskan warga.âœKami cukup shock setelah tahu dananya sebesar itu. Perlu hati-hati dalam pengelolaan. Untuk itu kami berusaha memberikan penampilan yang dapat memuaskan bagi warga kami,â jelas Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Kulonprogo Eko Wisnu Wardhana, Jumat (29/8/2014).Menurut Eko penyelenggaraan FKY di daerah ini mendapat anggaran Rp1 miliar untuk perhelatan selama enam hari yakni Jumat (29/8/2014) hingga Rabu (3/9/2014). Pengalokasian anggaran sebesar itu dengan alasan FKY kali ini melibatkan ribuan seniman.âœTantangan kami adalah bagaimana agar pengelolaan dana tersebut dapat optimal agar dana yang digunakan tepat sasaran,â tambah Eko.Sejak 1994 sebenarnya Kulonprogo sudah terlibat dalam perhelatan FKY. Namun, anggaran selalu dari Pemerintah Provinsi DIY dan FKY hanya digelar di Kota Jogja.âœFKY terkesan hanya milik orang Kota Jogja. Karena yang di daerah hanya mengirimkan perwakilan,â ujar Kepala Bidang Kebudayaan Disbudparpora Kulonprogo Joko Mursito, Jumat, di sela-sela acara karnaval budaya pembukaan FKY Kulonprogo di Alun-alun Wates.Seiring dengan dikukuhkannya undang-undang keistimewaan, ada angin segar untuk memperkenalkan potensi seni di daerah. Melalui dana keistimewaan, Kulonprogo dapat menyelenggarakan sendiri event kesenian DIY dengan menampilkan potensi-potensi seni yang ada. Karena pada penyelenggaraan sebelumnya, Pemkab Kulonprogo hanya mengirimkan perwakilan untuk tampil di Jogja.âœSelama ini FKY hanya seperti pesta seninya Kota Jogja saja. Kami dulu hanya kirim perwakilan ke sana, tapi setelah didanai danais, kami bisa menyelenggarakan sendiri. Sehingga tidak ada lagi kesan FKY hanya milik Jogja, tapi milik seluruh warga DIY,â jelas Joko.Editor: Mediani Dyah Natalia
0 komentar:
Post a Comment