Harianjogja.com, KULONPROGO—Cuaca yang tidak menentu membuat kualitas buah melon menurun. Petani melon merugi lantaran harga melon jatuh mencapai Rp2.000 per kilogram.
"Dua pekan sebelum Lebaran sempat tergenang air karena hujan terus-menerus. Sekarang banyak melon yang tumbuhnya tidak bagus," papar Karti, 39, salah satu petani melon di Desa Tirtorahayu, Galur kepada Harianjogja.com, Minggu (3/8/2014).
Karti mengatakan hampir seluruh lahan melon miliknya terendam air pada pertengahan Juli lalu. Dirinya pun harus mengeluarkan biaya untuk menyedot air yang menggenangi ladang melonnya menggunakan pompa disel. Kala itu usia tanaman melon sudah berkisar 30 hari.
"Tadinya kena hujan, terendam, lalu tiba-tiba panas. Akhirnya ada yang matang sempurna ukuranya besar. Tapi ada juga yang membusuk dan ukurannya kecil-kecil," papar Karti.
Saat ditemui di ladangnya Karti mengatakan dirinya pasrah hasil panen melonnya dihargai murah. Ladang melon berukuran kurang lebih 1.000 meter persegi itu berisi empat kepek melon, setiap kepek berisi sekitar 450 benih melon. Gagalnya panen melon kali ini membuat harga per kepek melon miliknya dipatok Rp2,5 juta sampai Rp3 juta.
Salah satu pemborong melon, Parlan, 40, mengatakan jatuhnya harga melon tidak hanya terjadi di Kulonprogo. Cuaca ekstrem yang sempat terjadi di pertengahan Juli membuat hampir seluruh lahan melon di wilayah DIY mengalami penurunan kualitas. Harga melon di setiap daerah pun hampir merata.
Parlan menjelaskan harga normal melon dengan kualitas yang bagus per kilogramnya bisa mencapai Rp4.000 hingga Rp5.000. Satu truk biasanya dapat memuat sekitar 60 ton melon dengan harga normal melon yang diangkut mencapai Rp20 juta sampai Rp25 juta.
"Itu kalau panennya bagus. Tetapi kalau panennya seperti saat ini paling mahal, cuma Rp15 jutaan. Rencananya melon-melon ini akan saya setor ke Jogja [wilayah pemasaran]," imbuh Parlan.
Editor: Mediani Dyah Natalia
0 komentar:
Post a Comment