Tourist knows Yogyakarta Indonesia

Top reviews

Sunday, June 14, 2015

Sedang Sakit, Pengantin Ini Tetap Gelar Pernikahan di Puskesmas

DUA insan yang berbeda kalau sudah dilanda rasa saling mencintai dan

dilandasi ketakwaan akan mengalahkan segalanya termasuk rasa sakit.

Itulah yang sedang dirasakan pasangan Riski Rio Rianto (22) bin Ahmad

Tukul asal Muara Bungo Jambi dan Christina Putri Wahyuni (21) binti

Joko Prasetyo warga Desa Garongan Kecamatan Panjatan. Meski sama-sama

terbaring sakit tapi mereka tetap ingin menyatukan dua hati dalam

bingkai keluarga melalui pernikahan resmi.

"Petugas KUA sesungguhnya mengikuti keinginan pihak keluarga dan

pasangan pengantin. Karena kedua belah pihak tetap ingin melangsungkan

pernikahan kendati dalam kondisi sakit maka kami <I>ngikut<P> saja dan

menikahkan mas Riski dengan mbak Christina," kata penghulu Yusma Alam

Rangga SHI MSi didampingi petugas Pembantu Pegawai Pencatat Nikah

(P3N) Umaryanto usai pernikahan Riski dengan Christina di ruang Nakula

Puskesmas Garongan 2, Kamis (11/6).

Wakil keluarga pengantin putri, Maryanto mengatakan, alasan pernikahan

keponakannya tetap dilaksanakan meski keduanya sedang sakit, selain

atas pertimbangan kondisi kesehatan pengantin pria dan wanita tidak

terlalu mengkhawatirkan juga mengikuti perhitungan hari baik dalam

melaksanakan pernikahan. Sayangnya Maryanto tidak mengungkapkan

perhitungan hari baik dimaksud.

"Pernikahan sudah kami rencanakan jauh-jauh hari. Dua hari menjelang

hari H pernikahan kedua pasangan memang sakit. Puncaknya tadi malam

sehingga terpaksa dilarikan ke Puskesmas. Berdasarkan hasil

pemeriksaan dokter, mereka harus dirawat inap. Karena itu untuk

memenuhi kesepakatan keluarga dan kedua pengantin sekaligus memenuhi

perhitungan hari baik, pernikahan tetap kami gelar di puskesmas,"

jelasnya.

Sementara itu tim medis Puskesmas Garongan II, dr Tris Haranto MPH dan

dr Renny membenarkan Riski Rio Rianto dan Christina yang mualaf

terpaksa harus rawat inap karena sedang dalam pengawasan dokter.

"Keduanya sakit demam dan masih dalam pengawasan kami apakah ke arah

viral infeksi atau thypoid. Trombosit dan HB (hemoglobin) keduanya

turun sampai dibawah normal," ujar dr Renny didampingi Kasubag TU

Puskesmas Garongan 2 Eko Budi Santoso.

Secara umum prosesi pernikahan Riski dengan Christina yang berlangsung

sederhana dengan dihadiri beberapa keluarga pihak pengantin pria dan

wanita berjalan lancar. Ruangan Nakula Puskesmas Garongan 2 pun

disulap ala kadarnya dengan menghadirkan pas bunga serta <I>sound

system<P>. Sementara sprei tempat tidur tetap menggunakan fasilitas

puskesmas yang ada dengan wara dasar hijau motif kembang-kembang.

Saat ijab kabul baik wali nikah, kakak kandung pengantin putri, Bagus

Prasetyo dan pengantin pria tidak lancar mengucapkan ijab kabul.

Mungkin keduanya terpengaruh suasana sekaligus kondisi pengantin yang

sedang sakit dengan infus menempel di tangan. Setelah beberapa kali

dilakukan uci coba ijab kabul ternyata Riski tidak lancar dalam

menjawab ijab kabul maka penghulu memutuskan menulis ijab kabul.

Dengan membaca akhirnya prosesi ijab kabul berjalan lancar dan

keduanya dinyatakan sah sebagai suami istri dengan berbagai hak dan

kewajiban mereka.(Asrul Sani)
Share:

Wednesday, June 10, 2015

Polres Gelar Pengamanan Menggunakan Security Barrier

WATES ( KRjogja.com)- Sebagai upaya peningkatan pengamanan, Polres

Kulonprogo menggelar latihan penanganan massa di depan Gedung DPRD

Kulonprogo, Selasa (9/6/2015). Dalam latihan tersebut, Polres

sekaligus mengenalkan security barrier atau gulungan kawat berduri

yang biasa digunakan sebagai penghalang massa.

"Kami menerjunkan satu pleton anggota Sabhara dalam latihan ini," kata

Kapolres Kulonprogo, AKBP Yulianto.

Disampaikannya, pelatihan personel menggunakan security barrier

bertujuan untuk membiasakan anggota dalam bersinggungan dengan alat

tersebut. Latihan ini juga digunakan untuk antisipasi penanganan

Pilkada yang sedianya akan digelar tahun 2017 mendatang.

"Alat ini terbilang baru. Kami sengaja melatih kemampuan personel agar

siap dengan alat yang dibutuhkan," katanya.

Yulianto menambahkan, pelatihan pengamanan digelar di lapangan, agar

personel bisa menyesuaikan dengan kondisi medan. Berkaitan dengan

persiapan pengamanan Pilkada, konsentrasi massa saat moment tersebut

dimungkinkan terjadi di depan gedung dewan.

Menurut Yulianto, peralatan security barrier tersebut diberikan Mabes

Polri beberapa waktu lalu. Pemanfaatannya dalam latihan baru dilakukan

saat ini karena menyesuaikan kesiapan pelatih.(Unt)
Share:

Tuesday, June 9, 2015

Telur Satu Kilogram Dijual Rp 2.500 di Pasar Murah

Untuk membantu keluarga prasejahtera (miskin) dan menyambut Ramadan,

Dinas Perindagkop dan UKM DIY bekerjasama dengan perwakilan Bank

Indonesia (BI) Yogyakarta akan menggelar pasar murah di kantor

Kecamatan Wates dan Sentolo.

Pasar murah di Kecamatan Wates digelar pada 9 Juni, sedangkan di

kantor kecamatan Sentolo pada 11-12 Juni 2015. Targetnya, di setiap

kecamatan itu dapat terlayani keluarga pra sejahtera sebanyak 200

keluarga.

Kabid Perdagangan Dalam Negeri Disperindagkop dan UKM DIY, Eko Witoyo,

mengatakan komoditi yang akan dijual terutama kebutuhan bahan pokok

masyarakat yang biasanya fluktuatif mengalami kenaikan menjelang hari

raya.

Disebutkan antara lain beras, gula pasir, minyak goreng, telor ayam,

dan daging ayam.

"Penjualan dilaksanakan dengan menggunakan kupon dan jumlah pembelian

dibatasi," katanya, Senin (8/6/2015).

Disebutkan, beras premium yang harga pasarannya mencapai Rp 9.000 per

kilogram dijual dalam kemasan tiga kilogram seharga Rp 6.000, gula

pasir Rp 5.200 per kilogram, minyak goreng Rp 5.000 per liter.Kemudian

telur ayam Rp 2.500 per kilogram, dan daging ayam kemasan dijual Rp

2.500 setiap setengah kilogram.

Setiap keluarga prasejahtera (miskin) berhak membeli lima komoditi

tersebut. Menurutnya, pasar murah digelar mulai pukul 08.00 - 14.30.

Dalam kegiatan itu juga diperkenalkan produk Usaha Mikro Kecil

Menengah (UMKM) dan koperasi setempat agar menggugah rasa kebanggaan

masyarakat menggunakan produk dalam negeri.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Yogyakarta, Arif Budi Santoso,

mengatakan kegiatan itu untuk membantu masyarakat kurang beruntung.

Sekaligus sebagai upaya pengendalian harga.

"Dengan kegiatan seperti ini BI juga bisa melihat harga bahan pangan

pokok di pasar," katanya.( tribunjogja.com)
Share:

Polisi Gelar Latihan Pengamanan Pilkada

TRIBUNJOGJA.COM,YOGYA -Meski gelar Pemilihan Kepala Daerah ( Pilkada)

terbilang masih lama, Polres Kulonprogo sudah mulai menggelar latihan

pengamanan dan penanganan massa.

Menerjunkan satu peleton anggota Sabhara, latihan itu dilakukan

bersama-sama membukasecurity barrieratau gulungan kawat berduri yang

biasa digunakan sebagai penghalang massa.

Latihan dilakukan di kompleks depan Gedung DPRD Kulonprogo, Selasa

(9/6/2015), sekitar pukul 10.00.

Puluhan anggota Sabhara diterjunkan dengan pakaian lengkap termasuk

senjata dan truk pembawasecurity barrier.

Mengingat lokasinya di tengah jalan raya depan gedung dewan, praktis

polisi juga menutup total Jl Sugiman tersebut selama beberapa jam.

Kapolres Kulonprogo, AKBP Yulianto, mengatakan pelatihan personel

menggunakan security barrier dimaksudkan untuk membiasakan anggota

bersinggungan dengan alat yang terbilang baru tersebut. "Terkait

pilkada memang iya. Ini untuk melatih kemampuan personel agar siap

dengan alat yang dibutuhkan," kata Yulianto.

Kapolres menegaskan pelatihan digelar langsung di lapangan, tepatnya

di depan gedung dewan, agar personel menyimulasikannya sesuai kondisi

medan.

Kapolres menganggap, jika berkaitan dengan persiapan pengamanan

pilkada, berarti konsentrasi massa saat moment pilkada dimungkinkan

terjadi di depan gedung dewan.

"Jadi bukan di dalam ruang, atau di halaman polres. Di lapangan

langsung kan sesuai dengan kondisi medannya," katanya.

Kapolres menjelaskan peralatansecurity barriertersebut merupakan alat

dari Mabes Polri beberapa waktu lalu. Pemanfaatannya dalam latihan

baru dilakukan saat ini karena memang sesuai kesiapan pelatih.

"Pelatihnya siap sekarang, lalu ditransfer ke personel dalam latihan,"

lanjutnya.( tribunjogja.com)
Share:

HARGA CABAI NAIK : Raup Untung, Petani Kulonprogo Lega

Harianjogja.com, KULONPROGO-Naiknya harga cabai di pasaran disambut

kegembiraan petani cabai di Kulonprogo. Mereka mengaku meraup untung

besar.

Suyono, petani cabai di Desa Bugel, Kecamatan Panjatan mengaku bisa

menjual cabai di pasar lelang kelompok tani seharga Rp19.000 per

kilogram (kg). Harga tersebut memang terus meningkat setelah pekan

lalu mencapai Rp16.000 per kg. "Harganya memang lagi bagus karena

harga cabai di pasaran sekarang juga makin mahal," kata Suyono, Senin

(8/6/2015).

Suyono mengaku produktivitas tanaman cabai miliknya menurun hingga 40

persen. Gangguan hama dan curah hujan yang tinggi diperkirakan menjadi

penyebabnya. Padahal, permintaan pasar mengalami peningkatan.

Menurutnya, kondisi itulah yang kemudian memicu kenaikan harga.

Suyono mengatakan, dia memang harus lebih rajin memupuk dan telaten

merawat tanaman cabai. Meski demikian, harga jual yang tinggi membuat

petani tidak rugi. "Hasilnya [panen] memang kurang bagus. Biasanya

sekali panen bisa sampai dua kuintal, sekarang cuma satu kuintal.

Untungnya kita bisa jual lebih tinggi juga," ujarnya.

Kenaikan harga jual cabai juga menjadi angin segar bagi kalangan buruh

tani. Salah satunya bagi Pateni, buruh tani yang sedang membantu

Suyono. "Sehari dibayar Rp50.000. Biasanaya bisa memetik cabai sampai

40 kg," kata Pateni.
Share:

Orang Tua Siswa Wadul Dewan

WATES ( KRjogja.com)- Pengelola SMK N 2 Pengasih tidak akan mentolerir

siswa yang melakukan pelanggaran disiplin berat. Bila ada siswa yang

terbukti melakukan, pihak sekolah minta yang bersangkutan mengundurkan

diri. Bila pelanggaran disiplin ditolerir dikhawatirkan akan

berpengaruh terhadap siswa lain melakukan pelanggaran serupa.

Hal tersebut disampaikan Kepsek SMK N 2 Pengasih Dra Rr Istihari

Nugraheni saat mengikuti mediasi antara sekolah dengan orang tua salah

satu siswa yang disuruh mengundurkan diri karena dinilai telah

melanggar disiplin sekolah dengan ketegori berat. Mediasi dipimpin

Ketua DPRD Akhid Nuryati, pimpinan dan anggota Komisi IV, Kasi

Kurikulum SMA/SMK Dinas Pendidikan Drs Suhardi, jajaran guru SMK N 2

Pengasih serta orang tua siswa.

Isti mengatakan, awal mula terjadinya kasus tersebut berasal atas

laporan siswa kelas X jurusan Teknik Perencanaan Gedung dan Desain

(TPGD), di kelas ada siswa yang minum minuman keras (miras). Atas

laporan tersebut, guru Bimbingan dan Penyuluhan (BP) melakukan

inspeksi dan menemukan sebuah botol miras dan dua batang rokok di

dalam kelas.

Dengan adanya temuan tersebut guru BP dan Tim Disiplin (TD) memanggil

13 siswa untuk dimintai keterangan. Dalam sidang itu tiga siswa

masing-masing PJR, FA dan NR mengakui telah minum miras di kelas.

Salah satu siswa juga ditemukan menyimpan file film porno di

ponselnya. "Berdasar pengakuan dan bukti yang ada, kami memanggil

ketiga siswa tersebut beserta orang tuanya. Namun dua siswa datang

tidak dengan orang tua mereka tetapi dengan orang lain yang diakuinya

sebagai wali. Dalam pertemuan tersebut sekolah minta agar ketiga siswa

dan wali membuat surat pengunduran diri," ucap Isti.

Di lain waktu, lanjut Kepsek Isti, orang tua PJR datang ke sekolah dan

minta kebijaksanaan agar anaknya bisa melanjutkan sekolah di SMK N 2

Pengasih. Namun pihak sekolah bersikukuh dengan keputusan yang telah

diambil dan menghimbau agar PJR melanjutkan di sekolah lain.

Karena dalam beberapa pertemuan tidak diperoleh penyelesaian, orang

tua PJR mengadukan nasib anaknya ke beberapa pihak. Termasuk DPRD

Kulonproro, yang akhirnya berinisiatif untuk melakukan mediasi bagi

kedua belah pihak.

Dalam mediasi itu akhirnya oran tua PJR bersedia memindahkan anaknya

di sekolah lain. "Dengan terpaksa kami akan memindah anak kami di

sekolah lain," ujar ibu PJR Diah Kartika Dewi yang dalam mediasi

tersebut datang bersama suaminya, Milad Arhimawan.

Akhid Nuryati berharap agar peristiwa seperti itu tidak terulang lagi

di sekolah manapun. "Setiap sekolah, memiliki tata tertib yang harus

dipatuhi semua siswa. Masing-masing sekolah punya otoritas untuk

melaksanakan tata tertib termasuk memberi sanksi bagi yang

melanggarnya," tandas Akhid.(Rul)
Share:

Pemkab Kulonprogo gelar Pasar Murah

KULONPROGO ( KRjogja.com) -Jelang bulan Ramadan 1436 H dan dalam

rangka membantu keluarga miskin atau pra sejahtera, Dinas Perindagkop

dan UKM DIY bekerja sama dengan Perwakilan Bank Indonesia (BI)

Yogyakarta menggelar pasar murah pada 6 kecamatan yang tersebar di

tiga kabupaten.

Kegiatan juga didukung Badan Musyawarah Perbankan Daerah DIY Kabupaten

Kulonprogo digelar empat hari, yakni di halaman Kantor Kecamatan Wates

(8-9/6/2015) dan halaman kantor Kecamatan Sentolo (11-12/6/2015).

Setiap kecamatan ditargetkan sebanyak 200 KK miskin/keluarga pra

sejahtera.

Kabid Perdagangan Dalam Negeri Disperindagkop dan UKM DIY Eko Witoyo

menyatakan selain menyediakan bahan pokok, kegiatan ini merupakan

sarana memperkenalkan produk usaha mikro kecil menengah (UMKM) dan

koperasi setempat dan menggugah rasa kebanggaan masyarakat dalam

memakai produk dalam negeri.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Yogyakarta, Arif Budi Santoso,

menyambut baik kegiatan seperti ini karena selain membantu masyarakat

yang kurang beruntung juga sekaligus membantu upaya pengendalian

harga. "Salah satu tugas Bank Indonesia dan Disperindagkop adalah

memantau perkembangan harga-harga pangan, sehingga dengan kegiatan

seperti ini BI juga bisa melihat harga bahan pangan pokok di pasar,"

kata Arif.(Wid)
Share:

Monday, June 8, 2015

PASAR MALAM : Bupati Kulonprogo Panen Keluhan

Harianjogja.com, WATES-Bupati Kulonprogo Hasto Wardoyo mengaku belum

pernah diminta pertimbangan mengenai pelaksanaan kegiatan pasar malam

di Alun-alun Wates. Dia pun menerima banyak keluhan dan masukan yang

langsung dijadikan bahan evaluasi.

Hasto mengatakan, izin penggunaan tempat untuk Alun-alun Wates

biasanya dikeluarkan setelah melalui proses konsultasi dengan dirinya.

"Dulu ketika ada orang yang izin pakai alun-alun untuk pameran akik

juga konsultasi dulu ke saya. Akhirnya kita minta untuk memanfaatkan

gazebo-gazebo yang ada di sana saja. Tapi yang pasar malam ini kemarin

belum sampai ke saya," papar Hasto, dihubungiHarian Jogjapada Minggu

(7/6/2015) sore.

Meski demikian, kegiatan pasar malam tidak bisa dibatalkan begitu

saja. Apalagi karena izin penggunaan tempat dari Dinas Kebudayaan,

Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga (Disbudparpora) dan izin keramaian

dari Polres Kulonprogo sudah dikeluarkan. "Saya sudah panggil dinas

terkait dan melakukan evaluasi. Saya juga minta pasar malam hanya saat

akhir pekan dan tidak di hari-hari penting, seperti masa ujian

anak-anak sekolah," ujar Hasto.

Soal pasar malam yang dikhawatirkan bisa merusak taman dan fasilitas

di Alun-alun Wates, Hasto juga menjadikannya bahan evaluasi sekaligus

instrospeksi. Begitu pula dengan saran agar kegiatan serupa tidak lagi

digelar di kawasan Alun-alun Wates, melainkan cukup di lapangan

kecamatan. "Kami menerima semua masukan untuk dipertimbangkan dan jadi

bahan evaluasi ke depan," katanya.

Sebelumnya, Kepala Kantor Lingkungan Hidup (KLH) Kabupaten Kulonprogo,

Suharjoko mengungkapkan menerima banyak aduan dan keluhan mengenai

kegiatan pasar malam di Alun-alun Wates. Masyarakat khawatir jika

pasar malam bisa merusak tanaman dan fasilitas lain di sana. Beberapa

kalangan juga keberatan karena acara itu digelar pada masa Ujian

Kenaikan Kelas (UKK).
Share:

Unik, Panca Warna Kulonprogo Tembus Cahaya

WATES- Forum Peduli Potensi Alam Lokal (FP2AL) Kulonprogo, Daerah

Istimewa Yogyakarta (DIY) berencana menggelar pameran dan lelang batu

akik/batu mulia milik Bupati setempat dr Hasto Wardoyo di gazebo depan

rumah dinas bupati Utara Alun-alun Wates, pada Sabtu-Minggu 13-14 Juni

2015 mendatang. Kegiatan tersebut sebagai upaya pemanfaatan dan

optimalisasi potensi alam lokal Kulonprogo serta peningkatan ekonomi

bagi perajin batu akik di kabupaten ini.

"Kami optimis pameran bertema 'Batu Akik Kulonprogo Menembus Batas'

akan sukses. Karena selain sedangboomingbatuk akik,eventdiadakan

bersamaan dengan agenda rutin tahunan pemkab, upacara adat Nyadran

Agung yang dihadiri ribuan orang termasuk warga perantau Kulonprogo

dari berbagai daerah. Apalagi ada pasar malam, sangat meriah," kata

Ketua Panitia Pameran Batu Akik/Batu Mulia Kulonprogo, Fajar Gegana di

Cafe D'srupat Sruput, Alun-alun Wates, kemarin.

Menurutnya pameran danlaunchingbatu akik/batu mulia Kulonprogo penting

disaksikan mengingat masyarakat selama ini belum pernah tahu kalau di

wilayah kabupaten ini memiliki potensi bahan batu akik berkualitas

bagus diantaranya panca warna dan lavender.

Fajar Gegana mengklaim batu akik panca warna asal Kulonprogo merupakan

yang terbaik. "Saya sangat yakin batu akik panca warna Kulonprogo

terbaik dibanding panca warna yang dikenal masyarakat selama ini,"

tegasnya.

Perajin dan pehobi batu akik lokal Kulonprogo, Piyoe membenarkan

pernyataan Fajar. " B atu akik panca warna Kulonpro gomemang unik,

tembus cahaya sedangkan yang dari daerah lain tidak," ujarnya.

Penanggungjawab kegiatan, Johan Arif Budiman mengatakan, pameran

danlaunchingbatu akik Kulonprogo selain sebagai upaya pemberdayaan

potensi alam Kulonprogo yang berkualitas bagus dan peningkatan ekonomi

pengrajin batu akik lokal juganyengkuyung(mendukung) Program Bela dan

Beli Kulonprogo guna mewujudkan KulonprogoThe Jewel of Java.

"Kegiatan ini bentuk kepedulian kami terhadap pemanfaatan potensi alam

Kulonprogo dan peningkatan ekonomi kerakyatan. Sehingga perekonomian

masyarakat khususnya perajin batu akik/batu mulia di sini meningkat.

Disamping itu tentunya untuk meramaikan gelar budaya Nyadran Agung.

Pameran bersifatnon profit orienteddan lebih mengedepankan peningkatan

ekonomi masyarakat," tandas Fajar mengimbau calon peserta pameran

menghubungi sekretariat di nomor 085729995757/081392222212.

Bupati dr Hasto menyambut positif pameran. "Kreatif, selain panitia

ikut memeriahkan upacara adat Nyadran Agung yang dihadiri ribuan

elemen masyarakat juga jadi ajang mengenalkan potensi alam lokal

Kulonprogo sekaligus pemberdayaan ekonomi kerakyatan sebagai

implementasi Program Bela dan Beli Kuloprogo," tuturnya membenarkan

dirinya rela melelang salah satu koleksi batu akik motif junjung

derajat demi meningkatnya ekonomi pengrajin batu akik lokal

Kulonprogo.(mbs)
Share:

Sunday, June 7, 2015

TAMBANG PASIR KULONPROGO : Polres Terus Tindak Penambangan Pasir Ilegal

Harianjogja.com, KULONPROGO– Penambangan pasir ilegal semakin marak di

kawasan Sungai Progo. Bahkan, aktivitas penambangan iti mulai banyak

dikeluhkan warga, terutama di wilayah Kecamatan Sentolo dan Kecamatan

Nanggulan.

Kabag Ops Polres Kulonprogo Kompol Dwi Prasetio mengungkapkan, telah

menerima laporan adanya aktivitas penambangan ilegal. Dalam operasi

yang dilakukan Polres Kulonprogo, aktifitas penambangan pasir di Dusun

Mentobayan, Desa Salamrejo, Sentolo akhirnya dihentikan pada Jumat

(5/6/2015).

"Ada beberapa titik yang kami periksa. Kami juga mengamankan tiga alat

berat yang diduga digunakan untuk menambang," ujar Dwi.

Dwi mengungkapkan, operator backhoe dan beberapa orang dibawa ke

Mapolres untuk diperiksa. Dalam operasi tersebut, ada dua lokasi yang

menjadi sasaran. Di antaranya wilayah Dusun Demen, Wijimulyo,

Nanggulan serta Dusun Mentobayan, Desa Salamrejo, Sentolo. Dia

mengatakan, operasi tersebut menindaklanjuti adanya laporan tentang

aktifitas penambangan pasir di lokasi tersebut.

Lebih lanjut dia menjelaskan, satu unit backhoe dan truk disita di

wilayah Sentolo. Sedangkan di wilayah Nanggulan, dua backhoe tampak

ditinggalkan operatornya dan dalM kondisi terparkir di pinggir sungai.

"Ada juga truk, sopirnya juga tidak ada. Namun, kendaraan yang ada di

lokasi itu tetap kami lakukan penyitaan," jelas Dwi.

Dwi menambahkan, sampai saat ini masih mengembangkan penyelidikan

terhadap aktivitas ilegal tersebut. Dia menegaskan, aktifitas

penambangan tanpa izin itu merupakan pelanggaran seperti yang

tercantum dalam Undang-undang nomor 4 tahun 2009 tentang pertambangan

mineral dan batubara.

"Kami akan terus berupaya melakukan penindakan, selama penambangan

ilegal masih berlanjut," tandas Dwi.

Sementara itu, Susanto, salah satu operator backhoe di Mentobayan,

mengaku baru tiga hari melakukan pengerjaan di wilayah itu. Dia

berkilah, ketika petugas datang dirinya sedang mengerjakan pembukaan

akses jalan untuk kendaraan yang akan mengangkut pasir. Bahkan,

pembukaan akses jalan merupakan permintaan dari warga.

"Pekerjaannya seminggu, baru jalan tiga hari. Aktifitas penambangannya

rencananya untuk warga dan dilakukan manual, tidak pakai alat berat,"

jelas Susanto.
Share:

Archive

Breaking News

Wikipedia

Search results