Monday, November 9, 2015
LDII Kulonprogo Gelar Diklat Soft Skill
88 Kades di Kulonprogo Mendapat Pengarahan di Kejari Wates
TRIBUNJOGJA.COM, KULONPROGO - Sejumlah kepala desa diKulonprogo dipanggil ke Kejaksaan Negeri (Kejari) Wates, Senin (9/11/2015) siang. Mereka dipanggil terkait penggunaan dan pengelolaan dana desa.
Sebanyak 88 kades termasuk 35 kades baru tersebut diikutkan dalam penerangan mengenai pengelolaan dana desa oleh tim kejari.
Tidak hanya para kades, Bupati Kulonprogo Hasto Wardoyo pun ikut hadir memberikan pengarahan.
Kades Banjaroyo Kalibawang, Anton Supriyono, mengatakan undangan ke kejari untuk mengikuti peningkatan kapasitas dalam pengelolaan dana desa.
"Selama ini memang ada kendala. Terutama soal administrasinya," ujar Supriyono.
Kajari Wates, Edwin Kalampangan, mengatakan penerangan diberikan agar para kades mengelola dana desa dengan baik. Pasalnya, tahun depan dana desa jauh lebih besar.
"Kalau tidak sesuai rencana bisa timbulkan masalah hukum," katanya. (*)
1.686 Pelanggar di Kulonprogo Ditindak dalam Dua Pekan
TRIBUNJOGJA.COM, KULONPROGO - Dalam dua pekan, Satlantas Polres Kulonprogo menindak 1.686 pelanggaran lalu lintas di wilayah Kulonprogo.
Penindakan itu dilakukan selama berlangsungnya operasi Zebra yang berakhir pekan kemarin.
Kasatlantas Polres Kulonprogo, AKP Ahmad Hidayat, mengatakan bahkan puluhan sepeda motor terpaksa harus ditahan karena surat-suratnya tidak lengkap.
Penahanan sepeda motor tersebut juga karena kondisi kendaraan tidak sesuai standar.
"Mayoritas pelanggaran berupa pelanggaran marka jalan dan pengendara tidak memakai helm. Ini menunjukkan kesadaran masyarakat untuk keselamatan dengan mengenakan helm masih rendah," katanya, Minggu (8/11/2015).
Menurutnya, pelanggaran pengendara tidak mengenakan helm itu kebanyakan ditemukan di jalur sekitar wilayah Galur dan Panjatan.
Selain itu di jalur wilayah perbukitan seperti Nanggulan dan Kalibawang, masyarakatnya juga banyak yang tidak berhelm saat berkendara.
"Hanya karena bukan jalur besar sehingga banyak yang tidak memakai helm. Jalur itu memang jarang dijaga polisi, tetapi dalam operasi kali ini kami menyasarnya untuk kesadaran pengendara," lanjutnya.
Berdasarkan jumlah pelanggaran lalu lintas selama dua pekan tersebut, AKP Akhmad memastikan bahwa terjadi peningkatan pelanggaran dibanding tahun sebelumnya.
Menurutnya, pada 2014 jumlah pelanggar mencapai 1.661 pelanggaran. "Tahun ini meningkat sekitar 1,4 persen," katanya.
Meski melakukan penindakan secara tegas, namun beberapa lainnya tetap mendapat toleransi dan hanya ditegur secara lisan. Kasatlantas mengatakan jumlah pengendara yang hanya mendapat teguran lisan sebanyak 215 pengendara.
"Ini tentu harus dengan pertimbangan mengenai kepemilikan surat-suratnya. Kalau tidak membawa surat atau tidak memakai helm tetapi rumahnya dekat kami suruh pulang segera mengambilnya," jelas Akhmad.
Kepala Posko Operasi Zebra Progro 2015 Polres Kulonprogo, Ipda Priya Tri Handaya, mengatakan wilayah operasi selama dua pekan itu memang tidak hanya di jalur utama atau nasional.
Festival Dalang Cilik Peringati Hari Wayang Sedunia di Kulonprogo
Friday, November 6, 2015
Salurkan Raskin 14 Kali Antisipasi Paceklik
dan dampak El Nino dengan kondisi musim hujan mundur sehingga musim
tanam ikut mundur pula, maka bulan-bulan akhir tahun 2015 ini
pemerintah tidak hanya mendistribusikan raskin 13 saja, tapi adapula
raskin ke 14. Pendistribusian akan dimulai 10 November dimulai dari
Kecamatan Pengasih.
Kabulog Divre DIY Langgeng Wisnu Adi Nugroho menjelaskan,� kebijakan
tersebut karena pemerintah tidak ingin mengulang adanya lonjakan harga
beras di pasaran seperti tahun lalu. "Masyarakat selama tiga bulan
tidak ada distribusi raskin, karena telah diterimakan di awal tahun
waktu itu. Selain itu tahun ini juga ada El Nino, sehingga hujan belum
turun dan diperkirakan Desember baru hujan, bila musim tanam padi maka
diperkirakan Maret baru panen, di musim tanam itu terjadi paceklik,"
kata Langgeng, dalam Rakor Raskin di aula Dinsosnakertrans, Kamis
(5/11/2015).
Menurut Kadinas Dinsosnakertrans Kulonprogo Drs Eka Pranyata, hasil
evaluasi pendistribusian raskin ke 13 di seluruh Kulonprogo pada
Oktober relatif lancar. "Kita berharap pendistribusian raskin sampai
akhir tahun ini lancar sesuai rencana, bulan Oktober lalu dua kali
distribusi termasuk raskin 13-an, lalu November ini yang akan diawali
tanggal 10 sampai 19," katanya.
Jadwal distribusi raskin bulan November akan diawali kecamatan
Pengasih (10/11/2015), Girimulyo dan Kalibawang (11/11/2015), Sentolo
(12/11/2015), Lendah dan Galur (16/11/2015), Nanggulan dan Samigaluh
(17/11/2015), Panjatan dan Kokap (18/11/2015), dan terakhir Temon dan
Wates (19/11/2015). (Wid)
Destinasi Perbukitan Dongkrak Pendapatan Pariwisata Kulonprogo
anggaran, penerimaan pendapatan retribusi pariwisata Kulonprogotahun
ini menembus angka Rp2 miliar.
Selain Pantai Glagah yang selalu menyumbang pendapatan retribusi
terbesar, munculnya destinasi baru di perbukitan juga mendongkrak
pendapatan objek wisata yang sudah ada.
Kepala Disbudparpora Kulonprogo, Krissutanto, mengatakan tercapainya
pendapatan retribusi lebih dari Rp2 miliar ini berarti telah melampaui
target.
Padahal, target senilai Rp2 miliar tersebut baru saja ditetapkan pada
APBD perubahan.
"Sebelumnya berdasarkan APBD 2015 targetnya sekitar Rp1,68 miliar.
Lalu dinaikkan, malah sekarang belum akhir tahun sudahoverdari target
terbaru di perubahan," kata Krissutanto, Jumat (6/11/2015).
Dia menjelaskan target pendapatan retribusi pariwisatamemang dinaikkan
karena berdasarkan target awal di APBD 2015 sudah terlampaui.
Peningkatan pendapatan akhir-akhir ini, menurutnya, terjadi karena
beberapa objek wisata yang dikelola pemerintah ikut terdongkrak
munculnya destinasi baru di wilayah perbukitan.
Disebutkan, objek wisata Pantai Glagah tetap menjadi penyumbang
pendapatan retribusi terbesar. Nilai pendapatannya mencapai Rp1,3
miliar.
Meski tidak banyak perubahan dalam hal fasilitas maupun sarananya,
Pantai Glagah memiliki tren positif untuk menarik wisatawan semakin
banyak dari tahun ke tahun.
Sementara, Waduk Sermo yang semula ditarget memberikan pendapatan
retribusi sebesar Rp59,5 juta, nyatanya sampai saat ini dapat
menyumbang senilai Rp263 juta.
"Waduk Sermo mengalami kenaikan signifikan sejak adanya destinasi baru
di wilayah perbukitan misal di Kokap," kata Krissutanto.(*)
Warga Kulon Progo Bawa Ratusan Sertifikat Tanah ke DPRD DIY
OPERASI ZEBRA KULONPROGO Dua Pekan, Ribuan Pengendara Kena Tilang
Wednesday, November 4, 2015
2015 tanggal 16 Oktober 2015 tentang Tata Cara Pemberian Insentif dan
Kemudahan Penanaman Modal, telah diterbitkan Pemkab Kulonprogo.
Kebijakan itu selaras dengan kebijakan Pemerintah Pusat yang
dikeluarkan Kamis (22/10/2015) oleh Presiden Joko Widodo terkait
dengan insentif pajak yang diharapkan dapat menarik arus modal asing
ke Indonesia
"Diterbitkan perbup, untuk meningkatkan daya saing daerah dan
pelayanan perizinan penanaman modal menuju lebih baik. Kulonprogo
merupakan kabupaten dengan pengembangan utama ke arah bandara
internasional, kawasan industri, dan wisata. Karena itu perlu adanya
insentif dan kemudahan bagi para investor," ungkap Bupati Kulonprogo
dr H Hasto Wardoyo SpOG(K).
Menurut Hasto, insentif dan kemudahan ini bakal diberikan kepada
investor diantaranya yang memberikan kontribusi terhadap peningkatan
pendapatan masyarakat, padat karya, ramah lingkungan dan alih
teknologi serta menggunakan sumber daya lokal.
"Insentif yang dapat diberikan berupa pengurangan, keringanan atau
pembebasan pajak daerah, maupun pengurangan, keringanan atau
pembebasan retribusi daerah yaitu Izin Mendirikan Bangunan (IMB), Izin
Trayek, dan atau Izin Gangguan,"
Kulonprogo, sejumlah pihak menyiapkan jalur khusus. Baik dari Pemkab
Kulonprogohingga perusahaan jasa transportasi seperti Trans Jogja.
Bupati Kulonprogo, Hasto Wardoyo mengatakan, pihaknya telah menentukan
empat jalur utama menuju bandara.
Mulai dari Yogya ke Karangnongko Wates yang merupakan jalan nasional,
Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS), Jalan Daendels dan dengan
menggunakan kereta api.
"Jadi (bandara) bisa diakses dengan melalui Jalan Daendels, JJLS,
lewat jalan nasional dan kemudian menggunakan kereta api. Jalan
Daendels itu akhirnya nanti lewat dibawahnya terminal airport," jelas
Hasto, sapaan akrabnya kepada awak media, kemarin.
Dia menjelaskan, saat ini ke empat jalur utama ke bandara tersebut
tengah digarap. Dengan rincian untuk JJLS, sekarang telah dimulai.
Sedang Jalan Daendels, kini juga tengah diperlebar. Sementara untuk
jalan nasional di beberapa titik yang tanahnya luas tengah dibagi dua
jalur.
"Semua jalan nasional kan akan dibuat enam jalur. Sekarang ini jalan
nasional yang beberapa titik tanahnya sudah lebar dibagi dua,"
imbuhnya.
Hasto pun mengungkapkan, rancangan infrastruktur bandara yang
ditetapkan di awal tak jauh berbeda dengan sekarang.
Hanya saja untuk jalur kereta api nantinya harus dipilah antara kereta
untuk barang dan penumpang. Pun akses menuju bandara harus underpass.
"Supaya tidak mengganggu transportasi umum. Juga sebaiknya. Jadi kalau
ada jalan nasional, ada Jalan Daendels yang khusus untuk menuju
bandara itu tidak boleh diganggu kendaraan umum," jelas dia.
Namun demikian sebelum menyelesaikan empat jalur utama itu, Hasto
mengatakan akan menyelesaikan akses menuju Borobudur, Magelang melalui
Kalibawang dengan memperlebar dan memperlurus jalan.
Hal ini guna memudahkan wisatawan menuju Borobudur dari bandara.
"Kemudian untuk proyek nasional akan ada jalan tol antara Cilacap ke
Yogyakarta," sambung Hasto.
Saat disinggung hasil dari pertemuannya dengan Komisi V DPR RI
beberapa hari lalu, dia mengatakan bahwa mereka hanya menekankan agar
Pemkab Kulonprogolebih serius menggarap dan lebih menyiapkan
infrastruktur untuk bandara, jauh-jauh hari.
Pada pertemuan tersebut, lanjutnya, ditargetkan pula bahwa bandara
akan selesai pada 2020.
Untuk saat ini hingga April 2016 dilakukan pemasangan patok dan
penilaian harga tanah oleh appraisal independent. Setelahnya dilakukan
akuisisi dan pembayaran ganti rugi, serta dilanjutkan pembangunan.
"Kami juga membuka investasi. Tapi investasinya tetap mengacu pada
tujuan bahwa kita membuat four connecting transport menuju ke sana
(bandara)," ucap Hasto.( tribunjogja.com)