Tourist knows Yogyakarta Indonesia

Top reviews

Saturday, November 29, 2014

Gula Kelapa Kulonprogo Terima Sertifikasi Geografis, Apa Manfaatnya?

Harianjogja.com, KULONPROGO- Gula kelapa yang dihasilkan Kabupaten

Kulonprogo menerima Sertifikat Indikasi Geografis dari Kementerian

Hukum dan Hak Asasi Manusia.

Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan (Dispertan) Kulonprogo Bambang

Tri Budi mengatakan Indikasi Geografis menurut PP Nomor 51 Tahun 2007

adalah suatu tanda yang menunjukkan daerah asal suatu barang.

"Faktor lingkungan geografis termasuk faktor alam, faktor manusia atau

kombinasi dari kedua faktor tersebut memberikan ciri dan kualitas

tertentu pada barang yang dihasilkan," kata Bambang, Kamis

(27/11/2014)

Ia mengatakan perlindungan hak indikasi geografis itu diberikan selama

karakteristik khas dan kualitas yang menjadi dasar bagi perlindungan

atas indikasi geografis tersebut masih ada.

Pengembangan gula kelapa melibatkan sebagian besar warga Kulon Progo,

terutama di daerah Kecamatan Kokap, Girimulyo dan Sentolo sebagai

wilayah aktif, dan sudah dapat menerapkan standar produksi sesuai

persyaratan indikasi geografis.

Ke depan, tanaman kelapa akan dikembangkan di kecamatan lain yaitu

Kecamatan Kalibawang, Nanggulan, Pengasih, dan Lendah.

Dia mengatakan gula kelapa Kulon Progo menghasilkan beberapa jenis

produk di antaranya gula Jawa dan gula semut.

"Produksi gula kelapa Kulon Progo sudah dipasarkan tidak saja untuk

pasar dalam negeri, tetapi sudah merambah pasar luar negeri seperti

Kanada, Amerika Serikat, dan Eropa," katanya.

Bambang mengatakan kelebihan gula kelapa Kulon Progo yakni merupakan

produk khas dan berkualitas yang dihasilkan dari nira yang diambil dua

kali sehari, memiliki kekhasan yang berbeda dari produk sejenis yang

dihasilkan daerah lain.

Selain itu, memiliki kekhasan dan kualitas yang sangat baik, karena

sudah memiliki standard operational prosedure (SOP) yang ditaati

sepenuhnya dalam proses produksi, sertifikasi organik, dan uji mutu

produk melalui tim pengawas mutu.

"Gula kelapa Kulon Progo juga memiliki kekhasan dan kualitas yang

sangat baik, karena alasan historis, dimana telah dikembangkan secara

turun temurun untuk gula jawa, sedangkan gula semut dikembangkan sejak

1983," katanya.
Share:

Jalan Lingkar Kota Wates Harus Direalisasikan

WATES ( KRjogja.com)- Guna mengantisipasi kepadatan arus lalu lintas

serta mendorong pengembangan Kota Wates dan sekitarnya maka jalan

lingkar Kota Wates khususnya di sebelah timur dan selatan mendesak

untuk segera dibangun.

"Melihat tren kepadatan lalu lintas di jalan-jalan menuju Kota Wates

saat ini, jalan lingkar harus segera direalisasi agar tidak terlambat.

Kalau terlambat biaya sosial ekonominya akan semakin besar," kata

Ketua Komisi III Bidang Pembangunan Hamam Cahyadi ST, Jumat

(28/11/2014).Politisi Partai Keadilan Sejahtera (FKS) itu mengatakan,

jalan lingkar dimaksud meliputi Polres-Margosari, alun-alun Wates-Beji

serta Tambak-Bendungan. Dijelaskan, rencana pembangunan jalan lingkar

Kota Wates sesungguhnya sudah cukup lama, tapi hingga saat ini belum

bisa terealisasi. Sementara tentang jalan di bawah rel kereta api atau

'underpass', Hamam menyatakan setuju terhadap rencana Pemkab

menyelesaikan pembangunannya mengingat infrastruktur tersebut

merupakan simpul penting atau bagian tak terpisahkan dari proyek

pembangunan jalan lingkar Polres-Margosari.

"Saya dan teman-teman Komisi III sudah melihat langsung underpass yang

sudah mulai dibangun beberapa tahun lalu. Kondisinya sudah cukup

memadai untuk dibangun jalan. Apalagi berdasarkan keterangan warga

setempat, bila hujan lebat underpass Margosari saat ini sudah tidak

tergenang air lagi. Karena saluran pembuangan air sudah berfungsi

dengan baik. Hanya tinggal penyempurnaan bangunannya lagi dan pada

2015 sudah direncanakan penganggarannya," tutur Hamam.

Kondisi arus lalu lintas di sekitar Kota Wates pada jam-jam sibuk

sudah relatif padat. Sebagian besar pengguna jalan para pelajar dan

pegawai. Seperti dari arah Bendungan, Temon dan Sentolo, hampir

semuanya lewat di jalan utama dari masing-masing arah.

"Dengan adanya jalan lingkar tentu bisa memecah arus di jalan utama.

Sehingga arus lalu lintas bisa terbagi dan tidak terlalu padat. Selain

menghambat laju pengguna jalan, kapadatan arus lalu lintas juga sangat

riskan terhadap terjadi kecelakaan," terangnya.(Rul)
Share:

Pengerjaan Proyek Stadion Cangkring Lambat!

Sejumlah pekerja sedang menggarap proyek peningkatan Stadion

Cangkring. (Foto: Asrul Sani)

WATES ( KRjogja.com)- Bupati Kulonprogo dr Hasto Wardoyo dan Ketua

Komisi III DPRD setempat Hamam Cahyadi ST prihatin terhadap lambatnya

pihak rekanan yang mengerjakan proyek peningkatan Stadion Cangkring di

Desa Giripeni, Wates dan pembangunan Taman Budaya di Kecamatan

Pengasih. Padahal anggaran untuk dua proyek tersebut cukup besar.

Khusus pengingkatan Stadion Cangkring mencapai Rp 6,5 miliar lebih.

Saking prihatinnya, sampai-sampai bupati memerintahkan Sekretaris

Daerah (Sekda) Ir RM Astungkoro meninjau langsung pengerjaan dua

proyek tersebut. "Pak Sekda sudah saya minta turun lapangan mengamati

langsung pengerjaan proyek Stadion Cangkring dan pembangunan taman

budaya," tegas dr Hasto.

Hal senada disampaikan Hamam Cahyadi. "Saya prihatin sekaligus

khawatir terhadap lambatnya pengerjaan dua proyek besar tersebut.

Jangan-jangan nasibnya akan sama dengan pembangunan kantor bupati dan

Rumah Sakit Umum Daerah Sentolo dulu yang hanya setengah jadi. Sampai

terjadi pemutusan kontrak," jelasnya, Kamis (27/11/2014).

Berdasarkan informasi yang diterima Komisi III, rekanan yang menggarap

dua proyek tersebut tidak profesional. Selain material sering

terlambat jumlah tenaga yang mengerjakan juga sangat minim. "Agar dua

proyek itu selesai tepat waktu, rekanan harus mengambil langkah pasti

dengan selalu menyiapkan material dan menambah tenaga," ujarnya.

Bupati menambahkan, pelelangan dua proyek itu sudah sesuai peraturan

perundang-undangan dielang secara elektronik melalui Kantor Layanan

Pengadaan Secara Elektronik (LPSE). "Tapi dalam perkembangannya

ternyata banyak laporan masyarakat yang mengatakan pengerjaan proyek

taman budaya dan Stadion Cangkring berjalan sangat lambat," katanya.

Menindaklanjuti laporan masyarakat tersebut akhirnya bupati

memerintahkan Sekda untuk melakukan tinjauan lapangan. "Ternyata

setelah ditinjau pak Sekda, pihak rekanan baru mengambil langkah cepat

dengan meningkatkan droping material serta menambah tenaga kerja,"

tuturnya menambahkan kalau tidak diawali mungkin langkah tersebut

tidak diambil oleh rekanan.

Dari hasil tinjauan lapangan, bupati menyimpulkan persoalan yang

terjadi dalam pengerjaan dua proyek itu lebih pada kelambatan droping

material dan terbatasnya tenaga kerja. "Dengan semakin lancarnya

material dan ditambahnya tenaga tukang dan kernet tentu garapan akan

lebih cepat selesai," terangnya. (Rul)
Share:

Thursday, November 27, 2014

meruskan Yahoo! Mail ke Alamat Email lain

· Sedayu <http://www.youtube.com/watch?v=Ta55mvKJokw> "Krido

Turonggo".flv - YouTube





<http://www.youtube.com/watch?v=Ta55mvKJokw> ► 15:20► 15:20



www.youtube.com/watch?v=Ta55mvKJokw



27 Sep 2011 - Diunggah oleh Daniel Prasetyo



Jathilan For Ever. ... This video is unavailable. You need Adobe Flash

Player to watch this video. Download ...





· paguyuban seni jathilan <http://www.youtube.com/watch?v=dvGJXP-o3mw>

turonggo ngesti budoyo yogyakarta ...





<http://www.youtube.com/watch?v=dvGJXP-o3mw> ► 3:44► 3:44



www.youtube.com/watch?v=dvGJXP-o3mw



9 Jul 2013 - Diunggah oleh tenagadalam.org



This video is unavailable. You need Adobe Flash Player to watch this video.

... paguyuban seni jathilan ...





· Jathilan Arum Sari 03 - <http://www.youtube.com/watch?v=1ljEiYatIa4>

YouTube





<http://www.youtube.com/watch?v=1ljEiYatIa4> ► 7:11► 7:11



www.youtube.com/watch?v=1ljEiYatIa4



23 Mei 2009 - Diunggah oleh bondonekatz



Jathilan Arum Sari Pedes Argomulyo Sedayu Bantul Nusantara. ... You need

Adobe Flash Player to ...





· VIDEO

<http://www.stafaband.info/download/mp3/lagu_video_jathilan_satrio_mudho/>

JATHILAN SATRIO MUDHO - Mp3 Download (2.63 ...





www.stafaband.info/download/mp3/lagu_video_jathilan_satrio_mudho/



Mp3 found 14 files video jathilan satrio mudho, Click [download] video ...

Click Download to save Jathilan Turonggo Satrio Mudho 11 Januari 2014 Part 1

mp3 ...





· Video

<http://www.stafaband.info/download/mp3/lagu_video_jatilan_kudho_praneso/>

Jatilan Kudho Praneso - Stafaband





www.stafaband.info/download/mp3/lagu_video_jatilan_kudho_praneso/



Mp3 found 28 files video jatilan kudho praneso, Click [download] video

jatilan ... Click Download to save Kesenian Jathilan Kudho Praneso Babak 2 3

mp3 ...





· VIDEO

<http://www.stafaband.info/download/mp3/lagu_video_jathilan_kreasi_baru_putr

i/
> JATHILAN KREASI BARU PUTRI - Stafaband





www.stafaband.info/download/.../lagu_video_jathilan_kreasi_baru_putri...



Mp3 found 30 files video jathilan kreasi baru putri, Click [download] video

jathilan ... Click Download to save Jathilan Kreasi Baru-sekar Melati Part 1

Of 7flv mp3 ...





· VIDEO

<http://www.stafaband.info/download/mp3/lagu_video_jathilan_glagah_part1/>

JATHILAN GLAGAH PART1 - Mp3 Download (4.64 ...





www.stafaband.info/download/mp3/lagu_video_jathilan_glagah_part1/



Mp3 found 36 files video jathilan glagah part1, Click [download] video ...

file size: 932.67 KB | Click Download to Save mp3 Video Expository Part1

Perfler from ...





· Video

<http://www.stafaband.info/download/mp3/lagu_video_jathilan_widotomo_purwore

jo/
> Jathilan Widotomo Purworejo - Stafaband





www.stafaband.info/.../mp3/lagu_video_jathilan_widotomo_purworejo/



Mp3 found 34 files video jathilan widotomo purworejo, Click [download] video

jathilan ... Click Download to save Jathilan Gunungkelir mp3 youtube com.





· jathilan videos - YouRepeat <http://www.yourepeat.com/g/jathilan>





www.yourepeat.com/g/jathilan



Video search results for jathilan. ... JATHILAN MUDHO PRASETYO live in

sorogenen kalasan ... Kesenian jathilan kreasi baru yogyakarta

Sekertariat:Sukoharjo ...





· "…VIDEO

<http://nrmnews.com/2012/02/18/pentas-seni-tradisional-reog-ponorogo-di-krat

on-sri-pakualaman-surakarta-solo/
> Pentas SENI Tradisional JATHILAN / REOG,

di ...





nrmnews.com/.../pentas-seni-tradisional-reog-ponorogo-di-kraton-sri-pa...



18 Feb 2012 - NRMnews.com – VIDEO, Dokumentasi liputan Pentas Seni Tari

Tradisional Jathilan / Reog asal Jawa Timur, yang di pentaskan oleh kelompok

...
Share:

Monday, November 24, 2014

Kulonprogo kirim 19 keluarga transmigrasi

TRIBUNJOGJA.COM, KULONPROGO -Kepala Dinsosnakertrans Kulonprogo, Eko

Pranyoto, mengatakan, tahun ini pemkab memfasilitasi pengiriman

transmigran sebanyak 19 keluarga. Jumlah itu lebih sedikit dibanding

jumlah pendaftar semula mencapai 113 keluarga.

Dari total keluarga yang terdaftar, sampai bulan ini baru terkirim

lima keluarga. Itu pun masih mendapati adanya permasalahan sengketa

lahan di lokasi. Disebutkan, lokasi lima keluarga transmigran itu

adalah wilayah Kalimantan.

"Jadi kami masih harus cek lokasi sejauh mana penyelesaiannya,"

katanya pekan kemarin.

Menurut Eko, permasalahan lahan di lokasi cukup kompleks. Pasalnya,

ketika kerjasama antar daerah pengirim dan yang dituju telah

bersepakat, ternyata di lokasi ada warga yang mengaku sebagai pemilik.

"Untuk memastikan semua beres kami ke lokasi. Lahan garapan itu adalah

masa depan bagi keluarga yang dikirim," katanya.( tribunjogja.com)
Share:

Monday, November 17, 2014

Pilkadus di Kulonprogo Tak Lagi Coblosan, Diganti Tes Tertulis

Harianjogja.com, KULONPROGO--Pemilihan kepala dusun (Kadus) di wilayah

Kabupaten Kulonprogo bakal dilakukan melalui mekanisme tes tertulis.

Mekanisme ini ditempuh untuk menyesuaikan dinamika masyarakat dan

peraturan yang baru.

Wakil Bupati Kulonprogo Sutedjo, memaparkan sebelumnya, pemilihan

kepala dusun dilakukan melalui pemilihan langsung atau coblosan dan

akan diubah pada proses mendatang.

Tujuan pengubahan mekanisme pemilihan kadus adalah untuk

mengoptimalkan pengelolaan keuangan desa, mengingat pada tahun

mendatang desa mendapat gelontoran dana Rp1 miliar dari pemerintah

Pusat dan ratusan juta rupiah dari Pemerintah Kabupaten Kulonprogo.



"Oleh karena itu, kami membuat Rancangan Peraturan Daerah [Raperda]

yang baru tentang Tata Cara Pengisian Perangkat Desa mengingat Perda

Kabupaten No.7/2010 tidak sejalan dengan Undang-Undang No.6/2014,"

jelasnya dalam rapat paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD),

Jumat (14/11/2014) sore.

Diuraikannya, beberapa kebijakan baru dalam rapeda ini, meliputi,

perubahan dan penambahan persyaratan untuk mencalonkan diri menjadi

perangkat desa, pengisian kepala dusun melalui rekomendasi tertulis,

serta pengangkatan dan pemberhentian perangkat desa melalui

rekomendasi tertulis dari camat.

Ia menyebutkan, perangkat desa yang dimaksud dalam raperda, yakni,

sekretaris desa, kepala urusan, kepala seksi, kepala dusun, dan staf.

Sutedjo menuturkan, untuk sekretaris desa yang berstatus sebagai PNS

tetap menjalankan tugasnya sesuai ketentuan perundang-undangan.

Sementara, jabatan sekretaris desa yang kosong dilakukan pengisian

melalui mekanisme tes tertulis.
Share:

Saturday, November 15, 2014

Sehari Ada 10 Pasien Infeksi Menular Seksual di Puskesmas Wates

Harianjogja.com, KULONPROGO-Jumlah kunjungan pasien Infeksi Menular

Seksual (IMS) di Puskemas Wates relatif tinggi. Setidaknya terdapat 10

orang pasien per hari yang memeriksakan diri karena IMS. Jika menerima

rujukan dari puskemas lain, jumlah kunjungan dapat mencapai 20-30

orang pasien IMS setiap hari.

Dokter Puskesmas Wates Dian Monika mengungkapkan kebanyakan kasus IMS

yang ditangani oleh Puskesmas Wates adalah G0 atau kencing nanah.

Sejauh ini, persentase kunjungan masih didominasi ibu rumah tangga

yang lebih sadar dengan kesehatannya. Ketika merasakan gejala yang

tidak lazim, kata Dian, mereka segera memeriksakan diri. Ia

menuturkan, pemeriksaan kepada ibu rumah tangga harus dilanjutkan

dengan pemeriksaan kepada para suami.

"Bagaimanapun penularan IMS melalui hubungan seksual, sehingga

pasangannya harus diperiksa juga dan upaya pemeriksaan pasangan

melalui persuasi saat kosultasi," terangnya di sela-sela kegiatan

pemeriksaan kesehatan untuk pengunjung binaan Rumah Tahanan (Rutan)

Wates, Kamis (13/11/2014).

Penyebab IMS adalah perilaku seksual yang berisiko, seperti

berganti-ganti pasangan tanpa menggunakan alat kontrasepsi kondom,

atau tertular dari pasangan yang memiliki perilaku seksual tersebut.

Diakuinya, Puskesmas Wates banyak menangani kasus IMS. Hal ini

disebabkan, Puskesmas Wates merupakan salah satu dari lima puskesmas

di Kulonprogo yang memiliki layanan khusus IMS. Empat puskesmas

lainnya, yakni, Nanggulan, Temon 2, Sentolo 2, dan Panjatan 2

Dian menguraikan, IMS merupakan salah satu pintu masuk penularan HIV

sehingga perlu dilakukan konsultasi lebih lanjut kepada pasien IMS

untuk mengetahui faktor risiko.
Share:

Wednesday, November 12, 2014

2 Sekolah di Kulonprogo Ini Sepakat Berdamai, Ada Apa?

Harianjogja.com, KULONPROGO--Siswa dan Guru dari SMK Maarif 1 Wates dan

SMKN 1 Temon (SMK Kelautan) menandatangani surat pernyataan damai di

Mapolres Kulonprogo, Senin (10/11/2014) siang.

Dalam pertemuan yang berlangsung di ruang rapat Polres Kulonprogo itu,

belasan murid dari kedua sekolah ikut serta didampingi dengan guru dan

kepala sekolah. Mediasi dipimpin oleh Kapolres Kulonprogo AKBP

Yulianto, Wakapolres Kulonprogo Kompol M Akbar Thamrin, dan Kabag Ops

Polres Kulonprogo Kompol Vero Aria.

Mediasi ini dilakukan setelah pekan lalu kedua sekolah tersebut

berseteru yang mengarah kepada aksi tawuran pelajar. Berdasarkan

informasi yang dihimpun, tidak seorang pun mengetahui persoalan pasti

yang membuat kedua sekolah tersebut berseteru. Pasalnya, perseteruan

sudah berlangsung sejak lama dan seolah-olah diwariskan kepada junior

turun temurun.

Guru SMK Maarif 1 Wates, Eko Juwito, berharap dengan mediasi dan

penandatanganan pernyataan damai dapat membuat situasi belajar

mengajar di kedua sekolah kondusif.

"Tidak perlu lagi menengok ke belakang, yang terpenting saat ini

benang kusut sudah terurai dan kehidupan murid berjalan tenteram,"

tuturnya.

Kepala SMKN 1 Temon Rokhmadi berharap polisi dan Satpol PP dapat

menggelar razia rutin di sela-sela jam belajar sekolah dan sepulang

sekolah untuk menertibkan siswa.

"Kami butuh bantuan, sebab tidak mungkin guru mengawasi 24 jam sampai

di luar sekolah," ungkapnya.

Wakapolres Kulonprogo Kompol M Akbar Thamrin mengatakan perseteruan

antara SMK Maarif 1 Wates dan SMK Kelautan Temon merupakan rentetan

dari persoalan yang telah lalu.

"Hingga akhirnya dari pengakuan murid di kedua sekolah, mereka

sama-sama merasa menjadi korban," ujarnya.

Kendati demikian, kata Akbar, untuk memutus persoalan ini tidak perlu

dicari lagi siapa yang salah dan benar, melainkan sama-sama

berkomitmen untuk berdamai dan tidak mengulangi perbuatan yang salah.
Share:

Kementerian Pangkas Anggaran, Tanjung Adikarto Kembali Gagal Beroperasi

Harianjogja.com, KULONPROGO-Dermaga Tanjung Adikarto di Kulonprogo

kembali gagal beroperasi. Pemangkasan anggaran sebesar Rp14 miliar

dari Kementerian Kelautan dan Perikanan disinyalir menjadi

penyebabnya.

Asisten II Sekretaris Daerah Kulonprogo Triyono membenarkan

pemangkasan anggaran di Kementerian Kelautan dan Perikanan menjadi

penyebab pengerukan muara tidak dapat dilakukan. Akibatnya, Tanjung

Adikarto belum dapat beroperasi pada tahun ini.

"Anggaran sebesar Rp14 miliar itu seharusnya untuk pengerukan muara,

supaya kapal-kapal besar dapat berlabuh, tetapi ternyata ada

pemangkasan anggaran di kementerian, sehingga kami tidak dapat berbuat

banyak," paparnya kepada wartawan, Selasa (11/11/2014).

Diakuinya, apabila tidak ada pemangkasan anggaran Tanjung Adikarto

dapat selesai sesuai target dan pada bulan ini dapat diluncurkan.

Selain, pengerukan muara yang terhenti, pembangunan pemecah ombak juga

belum dilanjutkan.

Rencananya, Pemkab Kulonprogo melalui Satuan Kerja Perangkat Dinas

(SKPD) akan mengajukan proposal ke Kementerian Kelautan dan Perikanan

untuk melanjutkan pembangunan Tanjung Adikarto.
Share:

Sunday, November 9, 2014

BANDARA KULONPROGO : PT AP I Berencana Adopsi Pendekatan Kultural, Seperti Apa?

Harianjogja.com, KULONPROGO--PT Angkasa Pura (AP) I berencana

mengadopsi pendekatan kultural yang dilakukan PT AP II dalam

pembangunan bandara baru di Kecamatan Temon. Hal itu diungkapkan

Direktur Kepersetaan dan Keuangan PT AP I Aryadi Subagyo seusai

pelaksanaan kunjungan kerja Pemkab Kulonprogo ke Bandara

Ineternasional Minangkabau (BIM) PT AP II di Padang Pariaman belum

lama ini.

Menurut Aryadi pendekatan kultural yang dilakukan PT AP II dalam tahap

pembebasan lahan dinilai efektif dan berhasil membuat warga percaya

serta membuktikan pembangunan bandara selalu berdampak positif bagi

warga sekitar. Dalam proses pembangunan BIM, tuturnya, pembebasan

lahan melibatkan tokoh adat yang memiliki sebagian besar tanah.

"Saya akan menyampaikan hasil pertemuan kepada jajaran direksi dan

menentukan langkah strategis selanjutnya," ujarnya belum lama ini.

Diungkapkannya, pembangunan bandara bukan untuk mencari keuntungan

karena dari segi bisnisbreak-even point(BEP) bandara baru yang berada

di Temon akan tercapai setelah 17 tahun. Ia menilai, pembangunan

bandara baru bertujuan untuk membuatcity airportpertama di Indonesia

yang berdampak pada kemajuan wilayah di sekitarnya.

"Kalau berpikir segi bisnis biar saja bandara tetap di Adisucipto dan

pengunjung berdesak-desakan, namun kami mengedepankan aspek pelayanan

sehingga kenyamanan tetap harus diutamakan," terang Aryadi.

Ia mengatakan dalam penerapan pendekatan kultural akan menggandeng UGM

untuk melakukan pemetaan sehingga jelas emografis

serta psikografis masyarakat setempat. Persoalan-persoalan lain yang

ditemukan dalam kunjungan, imbuhnya, juga akan ipaparkan secara detail

kepada direksi, seperti, latar belakang kepemilikan lahan, kondisi

lahan, dan sebagainya.
Share:

Archive

Breaking News

Wikipedia

Search results