Sejumlah pekerja sedang menggarap proyek peningkatan Stadion
Cangkring. (Foto: Asrul Sani)
WATES ( KRjogja.com)- Bupati Kulonprogo dr Hasto Wardoyo dan Ketua
Komisi III DPRD setempat Hamam Cahyadi ST prihatin terhadap lambatnya
pihak rekanan yang mengerjakan proyek peningkatan Stadion Cangkring di
Desa Giripeni, Wates dan pembangunan Taman Budaya di Kecamatan
Pengasih. Padahal anggaran untuk dua proyek tersebut cukup besar.
Khusus pengingkatan Stadion Cangkring mencapai Rp 6,5 miliar lebih.
Saking prihatinnya, sampai-sampai bupati memerintahkan Sekretaris
Daerah (Sekda) Ir RM Astungkoro meninjau langsung pengerjaan dua
proyek tersebut. "Pak Sekda sudah saya minta turun lapangan mengamati
langsung pengerjaan proyek Stadion Cangkring dan pembangunan taman
budaya," tegas dr Hasto.
Hal senada disampaikan Hamam Cahyadi. "Saya prihatin sekaligus
khawatir terhadap lambatnya pengerjaan dua proyek besar tersebut.
Jangan-jangan nasibnya akan sama dengan pembangunan kantor bupati dan
Rumah Sakit Umum Daerah Sentolo dulu yang hanya setengah jadi. Sampai
terjadi pemutusan kontrak," jelasnya, Kamis (27/11/2014).
Berdasarkan informasi yang diterima Komisi III, rekanan yang menggarap
dua proyek tersebut tidak profesional. Selain material sering
terlambat jumlah tenaga yang mengerjakan juga sangat minim. "Agar dua
proyek itu selesai tepat waktu, rekanan harus mengambil langkah pasti
dengan selalu menyiapkan material dan menambah tenaga," ujarnya.
Bupati menambahkan, pelelangan dua proyek itu sudah sesuai peraturan
perundang-undangan dielang secara elektronik melalui Kantor Layanan
Pengadaan Secara Elektronik (LPSE). "Tapi dalam perkembangannya
ternyata banyak laporan masyarakat yang mengatakan pengerjaan proyek
taman budaya dan Stadion Cangkring berjalan sangat lambat," katanya.
Menindaklanjuti laporan masyarakat tersebut akhirnya bupati
memerintahkan Sekda untuk melakukan tinjauan lapangan. "Ternyata
setelah ditinjau pak Sekda, pihak rekanan baru mengambil langkah cepat
dengan meningkatkan droping material serta menambah tenaga kerja,"
tuturnya menambahkan kalau tidak diawali mungkin langkah tersebut
tidak diambil oleh rekanan.
Dari hasil tinjauan lapangan, bupati menyimpulkan persoalan yang
terjadi dalam pengerjaan dua proyek itu lebih pada kelambatan droping
material dan terbatasnya tenaga kerja. "Dengan semakin lancarnya
material dan ditambahnya tenaga tukang dan kernet tentu garapan akan
lebih cepat selesai," terangnya. (Rul)
0 komentar:
Post a Comment