Tourist knows Yogyakarta Indonesia

Top reviews

Friday, May 15, 2015

Kelulusan CBT, 41 Siswa Dapat Nilai 10

KULONPROGO ( KRjogja'com) - Ujian Nasional (UN) dengan memakai sistem

computer based test (CBT) yakni mengerjakan soal ujian melalui

komputer, ternyata mampu memberikan hasil yang menggembirakan. Dari

hasil CBT SMK N I Pengasih, yang mendapatkan nilai 10 ada 41 siswa,

sedangkan tahun lalu ketika masih memakai paper based test (PBT) nilai

10 sebanyak 32 siswa. Sementara untuk hasil keseluruhan baik CBT

maupun PBT, SMK N I Pengasih untuk hasil kelulusan SMK adalah terbaik

pertama di Kulonprogo dan kedua di DIY.

Hasil UN CBT ini, kata Kepala Sekolah SMK N I Pengasih Tri Subandi,

lebih bagus. "Tahun ini dari 315 siswa lulus 100 persen. Nilai 10

diraih 41 siswa terdiri, matematika ada 39 siswa, bahasa Indonesia 1,

dan Kompetensi 1. Ada satu siswa yang mendapatkan dua nilai 10 yakni

matematika dan kompetensi," kata Tri Subandi, Jumat (15/5/2015).

Pemakaian CBT, dijelaskan Tri Subandi, lebih diuntungkan waktu. Karena

kalau pakai PBT siswa harus membulati, sedangkan CBT langsung klik

saja, ada lebih banyak waktu untuk mengulas soal. "Kendala sementara

ini adalah masalah shift. Kami kemarin masih memakai tiga shift,

seharusnya bisa dua saja. Selain CBT UN, kami juga akan menerapkan

untuk ulangan umum kelas XI mendatang. Hal itu agar siswa terbiasa

dalam menghadapi CBT," ujar Tri sembari berharap nantinya UN tahun

depan sudah banyak yang akan memakai sistem CBT.(Wid)
Share:

Keluarga di Kulonprogo Didata

KULONPROGO ( KRjogja.com)- Badan Pemberdayaan Masyarakat Pemerintah

Desa Perempuan dan Keluarga Berencana (BPMPDPKB) Kulonprogo melakukan

pendataan keluarga mulai 1 hingga 31 Mei 2015. Karena itu seluruh

warga Kulonprogo diminta untuk membantu mensukseskan pendataan, dengan

siap menyampaikan data keluarga kepada petugas. Dengan memberikan data

yang benar, berarti masyarakat sudah ikut membantu dalam kegiatan ini.

"Pendataan berlaku bagi seluruh masyarakat yang domisili di Kulonprogo

selama 6 bulan berturut-turut. Pendataan secara De Fakto bukan De

Jure, meliputi data kependudukan, data Keluarga Berencana (KB), dan

data pembangunan keluarga. Hasil pendataan akan diketahui jumlah

penduduk, Pasangan Usia Subur (PUS), kepesertaan KB, anak usia

sekolah, termasuk mata pencaharian, tahapan keluarga sejahtera (KS).

Setelah di entry, akan diketahui juga kondisi keluarga apakah masuk

Pra KS, KS 1, KS dan sebagainya," kata Kasubid Pembinaan Ketahanan

Keluarga BPMPDPKB, Woro Kandini Andayani SSos Msi di Wates, Jumat

(15/05/20215).

Dra Kasriyati MM selaku Koordinator Petugas Keluarga Berencana di

Kecamatan Wates menyampaikan, pendataan setiap RT ada 1 kader yang

melakukan pendataan. Hasil pendataan keluarga bakal di-entry petugas

kecamatan, secara online dengan petugas pusat di Jakarta.(Wid)
Share:

PENGUMUMAN UN : Lulus, Ratusan Siswa MAN 2 Wates Bagikan Nasi Bungkus

Harianjogja.com, KULONPROGO-Lebih dari 2.500 nasi bungkus menjadi

bukti ungkapan syukur 165 siswa kelas XII MAN 2 Wates yang dinyatakan

lulus pada Jumat (15/5/2015).

Didampingi para guru, mereka turun ke jalan untuk membagikan ribuan

nasi bungkus tersebut kepada masyarakat sekitar Wates.

Salah satu guru MAN 2 Wates, Amir Makruf mengatakan, aksi bagi-bagi

nasi bungkus merupakan inisiatif para siswa. Sekolah bahkan tidak

mengeluarkan dana untuk membeli nasi bungkus.

"Siswa membawa nasi sendiri dari rumah. Kemarin sepakat minimal tujuh

bungkus tapi ada yang sampai 10 dan 15 bungkus," ucap pria yang

bertugas sebagai koordinator aksi tersebut.

Para siswa memulai aksinya dengan berjalan kaki dari sekolah sekitar

pukul 08.00 WIB. Mereka menuju sekitar Stasiun Wates, Terminal Wates,

hingga kemudian kembali lagi ke sekolah. "Ini wujud rasa syukur karena

kelulusan tahun ini mencapai 100 persen," kata Amir.

Aksi bagi-bagi nasi bungkus rupanya bukan pertama kali bagi MAN 2

Wates. "Ini sudah tradisi selama tiga tahun belakangan. Syukuran

kelulusan umumnya corat-coret baju dan konvoi. Tapi kami ingin

menyukurinya dan berbagi kebahagian dengan cara yang lebih

bermanfaat," ujar Karina Isnaini Putri, siswa kelas XII MAN 2 Wates.

Ungkapan serupa juga disampaikan siswa lainnya, Ahmad Sofyan Alfi.

Meski kepanasan dan lelah berjalan, Ahmad merasa puas karena bisa

berbagi nasi bungkus bersama teman-temannya. "Saya bawa tujuh bungkus

dari rumah," tutur remaja berusia 19 tahun itu.

Masyarakat yang menerima nasi bungkus dari siswa MAN 2 Wates pun

mengaku terkesan dengan cara perayaan kelulusan itu. Meski sempat

membuat lalu lintas macet, aksi tersebut tetap dianggap lebih terpuji

dibanding konvoi dan corat-coret seragam.

"Memang lebih baik tidak bikin onar. Seragamnya juga jangan dikotori

dan lebih baik disumbangkan," ungka Sudimin, warga Tambak, Triharjo,

Wates
Share:

Arfenda Peserta OSN SMP Tingkat Nasional

KULONPROGO ( KRjogja.com)- Arfenda Kusumaningrum siswa Kelas 8 SMP N 2

Pengasih Kulonprogo maju dalam Olimpiade Sains Nasional (OSN) SMP

Tingkat Nasional Tahun 2015 di Palu Sulawesi Tengah. Arfenda menjadi

salah satu dari 15 peserta dari DIY, dari Kota Yogyakarta 7 orang,

Bantul 5 orang, Sleman 1 orang, Gunungkidul 1 orang dan Kulonprogo 1

orang. Kategori mata pelajaran IPS 10 orang, Matematika 3 orang dan

IPA 2 orang.

"Berangkat Minggu (17/05/2015) dan kembali Sabtu (23/05/2015)," kata

Arfenda, Jumat (15/05/2015).

Sebelumnya, Arfenda bersama Kepala Sekolah SMP N 2 Pengasih Drs Wakim

dan Kepala Dinas Pendidikan Drs H Sumarsana MSi menghadap Bupati

Kulonprogo dr H Hasto Wardoyo SpOG(K) di rumah dinas dan dalam

kesempatan itu juga memberikan bantuan uang untuk bekal Arfenda.

Kepada Arfenda, bupati berterima kasih, baik atas nama pemerintah

daerah maupun pribadi, karena akan membawa nama baik Kulonprogo. Hasto

memberikan dorongan semangat dan beberapa nasehat kepada Arfenda, agar

tetap berjuang dan berdoa untuk meraih yang terbaik.

Menurut ayah Arfenda, Agus sejak TK dan di SD Muhammadiyah Wora Wari

Sentolo anaknya selalu mendapatkan rangking 1. "Biasanya ikut lomba

IPA, Matematika, tapi sekarang IPS," kata Agus.

Drs Wazim dan Agus menceritakan pula sebelumnya Arfenda sempat akan

mundur dari OSN, karena tidak memiliki laptop untuk presentasi. Namun

akhirnya mau ikut setelah diberikan pinjaman laptop milik kepala

sekolah.

Untuk mendukung Arfenda, Drs Wazim bakal berangkat ke Palu, meskipun

dengan biaya sendiri. Sedangkan Arfenda akan berangkat bersama panitia

lomba.(Wid)
Share:

Ada Kegelisahan Terhadap Globalisasi

KULONPROGO ( KRjogja.com) -Saat ini ada kegelisahan dalam masyarakat

dengan masuknya globalisasi. Sebab semua pengaruh bisa masuk dengan

bebas ke Indonesia. Selain itu patriotisme saat ini mulai luntur,

bukan lagi untuk bangsa dan negara, namun kesetiaan sudah bergeser

pada hal yang lain. Untuk itu perlu adanya kebangkitan umat.

Bupati Kulonprogo dr H Hasto Wardoyo SpOG(K) mengemukakan hal itu

ketika membuka Training of Trainers (TOT) Pengembangan Cabang dan

Ranting Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kulonprogo di Gedung Kaca Wates.

"Tantangan yang dihadapi Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) mendatang

makin tidak ringan. Untuk itu harus tetap konsiten membawa organisasi

semakin berperan dalam proses pembangunan. Mari kita isi kegiatan

Pengurus Cabang Muhammadiyah (PCM) maupun Ranting (PRM) dengan

kegiatan yang membangun mental generasi muda," katanya.

Lebih lanjut Hasto menyatakan, dalam upaya membentengi generasi muda,

Pemkab bersama DPRD telah membuat Perda Larangan beroperasinya tempat

hiburan malam, dan Perda Kawasan Tanpa Rokok (KTR).

"Sedangkan untuk Perda Pendidikan, nantinya kami mewajibkan kelas 6 SD

khatam Alquran. Dengan nanti disahkannya Perda tersebut maka sekolah

bisa mengeluarkan dana Bosda untuk membiayainya. Rencana kami, setiap

hari diberikan pelajaran agama di sekolah dengan tambahan guru 2 orang

untuk setiap sekolah," imbuhnya.

Ketua Panitia H Wagiran Mada menyatakan, TOT diisi materi pembentukan

korps mubaligh oleh Muhammad Jamaludin Ahmad, manajemen pelatihan

disajikan Muhammad Hamdi dari Lembaga Pengembangan Cabang & Ranting

Pimpinan Pusat Muhammadiyah (LPCR PPM), serta Tafhimul Mufrodat. (Wid)
Share:

HASIL UN 2015 : Polres Kulonprogo Siap Berjaga

Harianjogja.com, KULONPROGO-Guna mengamankan pengumuman, Kapolres

Kulonprogo. AKBP Yulianto mengaku telah berkoordinasi dengan Dinas

Pendidikan (Dindik) Kulonprogo dalam upaya pengamanan pengumuman

kelulusan SMA/SMK Sederajat.

"Dindik Kulonprogo sudah mengeluarkan edaran kalau siswa wajib pakai

baju adat Jogja, tidak boleh corat-coret, dan tidak boleh konvoi,"

ungkapnya, Kamis (14/5/2015).

Meski begitu, Polres Kulonprogo tetap akan mengerahkan jajaran anggota

kepolisian untuk memantau keamanan dan ketertiban selama perayaan

kelulusan.

"Petugas kami, baik yang berseragam maupun tidak akan memantau

sekolah-sekolah. Patroli lingkungan sekolah juga akan dilakukan," kata

Yulianto.

UN SMA sederajat telah dilaksanakan pada 13-15 April lalu, sementara

siswa SMK sederajat menjalaninya hingga 16 April. Total peserta di

Kulonprogo mencapai 5.608 orang. Enam orang peserta dinyatakan

mengundurkan diri karena berbagai alasan. Namun, mereka masih diberi

kesempatan untuk mengulang selama satu tahun lalu mengikuti UN 2016
Share:

Thursday, May 14, 2015

Hindari Konvoi Kelulusan, Siswa Pakai Pakaian Jawa

KULONPROGO ( KRjogja.com)- Semua siswa SMA/MA/SMK dalam pengumuman

kelulusan, Jumat (15/5/2015) mengenakan pakaian adat Jawa. Ini sebagai

upaya mendukung Jogja Istimewa dan meminimalisir konvoi usai

kelulusan.

"Kami sudah mengirim surat ke sekolah-sekolah bahwa pengumuman

dilakukan serentak dengan pakaian Jawa, dan tidak boleh konvoi. Dengan

pakaian Jawa, kami mengajak semua pihak untuk mendukung Jogja

Istimewa. Juga sebagai upaya untuk mencegah konvoi yang dilakukan usai

pengumuman," ujar Kepala Dinas Pendidikan Kulonprogo, Drs H Sumarsana

MSi, Kamis (14/5/2015).

Hasil kelulusan tahun ini semua merupakan hak prerogratif sekolah.

"Kami belum tahu berapa persen kelulusan. Karena kelulusan adalah

sekolah yang menentukan, yakni dari ujian sekolah dan rapor semester

3, 4, dan 5. Sedangkan untuk nilai ujian nasional (UN) sebagai syarat

berhak menerima pengumuman kelulusan. Apabila belum mengikuti UN maka

pengumuman belum disampaikan," tandasnya.

Sumarsana menerangkan, hasil CBT justru lebih menggembirakan. Sebab

hasil CBT SMK N I Pengasih lebih bagus daripada ketika memakai paper

based test (PBT) atau dengan kertas. Rata-rata nilai untuk SMK,

rangking 1 hingga 30 diraih SMK N I Pengasih. "Ini diharapkan dapat

menjadi contoh bagi sekolah lain yang belum melaksanakan CBT, sehingga

ke depan diharapkan sudah banyak yang bisa menerapkan CBT," imbuhnya.

Sementara itu, Humas SMK N II Pengasih, Samsu Muin menyatakan hasil

ujian memang meningkat, namun untuk kelulusan pihaknya belum bisa

menyebutkan, karena akan diumumkan Jumat (15/5) pukul 10.00. "Terhadap

pelaksanaan CBT, kami akan melaksanakannya tahun depan, karena

peralatan sudah datang," kata Muin sembari menambahkan bahwa meski

belum ada pengumuman kelulusan, namun banyak siswa yang sudah direkrut

perusahaan dan bahkan banyak yang telah berangkat.(Wid)
Share:

Buron 6 Tahun, Terpidana Korupsi SPBU Wates Ditangkap

Harianjogja.com, KULONPROGO-Kejaksaan Negeri Wates Kabupaten

Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta, menangkap Theresia Herdini

Prasasti Sumekar, terpidana korupsi penyimpangan pengelolaan SPBU

44-55-02 Wates dengan kerugian Rp65 juta pada 2004/2005 yang selama

ini buron.

"Tadi pagi, pada 00.40 WIB, kami dapat menangkap buron tindak pidana

korupsi yang telah menjadi daftar pencarian orang [DPO] selama enam

tahun. Terpidana Herdini diamankan di perumahan Kawasan Banyumanik,

Kota Semarang," kata Kepala Kejaksaan Negeri (Kejari) Wates Saring,

Rabu (13/5/2015).

Sebelum melakukan penangkapan, pihaknya telah berkoordinasi dengan

Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jawa Tengah.

Sebelumnya, pihaknya telah mengirim tim untuk melacak yang

bersangkutan. Pada Rabu, pukul 00.40 WIB, yang bersangkutan ditangkap,

kemudian dibawa ke Kejari Wates.

Sesampai di Kejari Wates, pihaknya langsung melakukan pemberkasan

administrasi dan melakukan pemeriksaan kesehatan kepada Herdini.

Tim dokter dari RSUD Wates memeriksa Herdini mulai dari kesehatan

fisik, psikis, hingga kehamilan.

"Berdasarkan hasil pemeriksaan dokter, yang bersangkutan dalam kondisi

sehat dan tidak hamil. Hanya saja, yang bersangkutan masih syok atas

penangkapannya. Setelah pemberkasan selesai, sekitar 10.30 WIB,

terpidana langsung ditahan di Lapas Kelas II Wirogunan," katanya.

Ia mengatakan kasus itu, berawal terpidana sebagai Kepala SPBU Wates.

Pada 21 Januari 2004, di mana pengelolaan SPBU tercantum terjadi

kelebihan pemesanan ataudelivery order(DO). Kemudian oleh terdakwa

dimasukan ke dalam tangki pendam. Terpidana membelinya dari anggaran

operasional SPBU.

"Hal ini menyebabkan kerugian negara Rp65 juta sebagaimana hasil

pemeriksaan BPKP DIY," katanya.

Kasi Intel Kejari Wates Arief Muda mengatakan eksekusi terhadap

Theresia Herdini Prasasti Sumekar seharusnya dilakukan sejak turunnya

putusan MA Nomor 1193/Pid.Sus/2008 yang isinya menolak permohonan

kasasi terdakwa.

Namun, sebelum ada putusan MA, yang bersangkutan bersembunyi dan

berpindah-pindah tempat, serta nomor telepon seluler.

"Kami berhasil menangkap terpidana Theresia Herdini Prasasti Sumekar

dengan melacak media sosial Imei, karena kami tidak bisa melacak

dengan nomor telepon genggam atau pun tempat tinggal," katanya.
Share:

Polres Kulon Progo Tangkap Bandar Judi Online

REPUBLIKA.CO.ID, KULON PROGO -- Kepolisian Resor Kabupaten Kulon

Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta mengamankan satu tersangka bandar

judi online saat melakukan judi di sebuah situs.

Kapolres Kulon Progo AKBP Yuliantoro mengatakan bandar tersebut

berinisial M yang merupakan warga Desa Wates, Kecamatan Wates.

"Berdasarkan informasi, M telah melakukan judi online sejak beberapa

bulan terakhir. Namun, kami baru mendapat laporan dua minggu lalu, dan

kami melalui anggota Polsek Wates langsung melakukan penyelidikan,"

kata Yuliantoro, Rabu (13/5).

Ia mengatakan tersangka diamankan di sebuah warung internet (warnet)

di Kota Wates, saat melakukan judi online sebuah situs. Tersangka

menerima sejumlah uang dari teman-teman dan tetangganya untuk

ditranfer ke nomor rekening bandar judi togel.

Dari tangan tersangka, petugas menyita barang bukti berupa slip

transfer uang, rekapan judi manual, sejumlah uang, sepeda motor, dan

telepon genggam.

Modus yang digunakan tersangka M membuka situs judi online. Sebelum

main, tersangka terlebih dahulu mentranfer sejumlah uang ke nomor

rekening yang disediakan bandar. Setelah itu, mereka main secara

online.

"Atas tindakannya, mereka dijerat Pasal 303 KHUP tentang Perjudian,

dengan acaman maksimal 10 tahun penjara," katanya.

Untuk mencegah kasus judi online, kata dia, pihaknya akan

berkoordinasi dengan Polda DIY atau Mabes Polri untuk memblokir

situs-situs judi.

"Kami juga telah meminta pihak bank memblokir rekening-rekening yang

digunakan untuk transaksi," katanya.

Red:Ani Nursalikah

Sumber:antara
Share:

Akses Jalur Alternatif Sleman - Kulonprogo Terancam Putus

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN -Ambrolnya di sayap jembatan Margoyoso,

Sumbermulyo, Minggirmengancam terputusnya jalur alternatif yang

menghubungkan wilayah Sleman sebelah barat, Kota Yogyakarta dengan

Kabupaten Kulonprogo.

Jalur tersebut sering dilalui warga untuk mempersingkat waktu tempuh

untuk menuju ke Kulonprogo dan sebaliknya.

"Terutama saat jalan utama ramai, warga setempat memilih jalur ini.

Apalagi saat lebaran," ujar Camat Minggir, Arif Marwoto, Rabu

(13/5/2015).

Kerusakan diperparah dengan minimnya penerangan pada jalur tersebut

pada malam hari. Kondisi tersebut sangat membahayakan lantaran

jembatan berada tepat di tingkungan jalan.

"Banyak pengendara yang tidak dapat memperkirakan adanya kendaraan di

sisi lain jalan. Meskipun ada penerangan, tapi dengan difungsikan

hanya sebagian jalur, pengendara harus berhati-hati," katanya.

Sebelum ambrolnya sisi selatan, kata Arif, sayap jembatan di sisi

utara juga ambrol. Pihaknya sudah melaporkan kerusakan jembatan

tersebut kepada dinas terkait untuk segera ditindaklanjuti.

"Untuk sisi utara sudah diperbaiki, namun tidak lama sisi selatan juga

ambrol. Kami sudah menyampaikan baik secara lisan maupun tersurat.

Tapi kami belum mendapatkan kepastian kerusakan akan ditangani,"

paparnya.(*)
Share:

Archive

Breaking News

Wikipedia

Search results