Tourist knows Yogyakarta Indonesia

Top reviews

Sunday, July 19, 2015

Jenang Madu Sirat, Gula Kethak & Gula Semut Asli Wates

Jenang Madu Sirat

Jenang madu sirat termasuk kuliner khas Kulonprogo yang produsennya

sudah semakin jarang. Makanan manis berbahan baku gula jawa, parutan

kelapa, dan tepung ketan ini memiliki tekstur yang lebih kering dan

tidak lengket seperti jenang lainnya. Parutan kelapanya memberikan

efek gurih yang membuat rasa jenang ini makin khas.

Beberapa toko oleh-oleh di Kulonprogo memang ada yang menyediakan

jenang madu sirat. Namun, tidak ada salahnya berkunjung ke toko

sekaligus rumah produksi milik Hadiwiyono di sebelah timur Pasar

Wates. Nenek berusia 69 tahun itu masih setia melestarikan jenang madu

sirat dan meneruskan usaha itu kepada anaknya.

Jenis makanan kemasan moderen berkembang pesat. Meski begitu, makanan

bermerek Jenang Madu Sirat Bu Hadi ini tetap memiliki pelanggan setia.

Kebanyakan adalah perantau asal Kulonprogo yang merasa wajib membeli

jenang madu sirat sebagai oleh-oleh.

"Jenang kemasan boks harganya Rp13.000, sedangnya yang kemasan plastik

Rp12.000. Isinya sama, sekitar 17 potong. Hanya bungkusnya yang beda,"

kata Sri, salah satu anggota keluarga Hadiwiyono kepada

Harianjogja.com, Selasa (7/7/2015).0



Gula Kethak

Masih di sekitar Kota Wates, anda bisa lanjut berburu makanan

tradisional lainnya di depan Terminal Wates. Gula Kethak, begitulah

makanan yang terbuat dari ampas minyak kelapa dan gula jawa itu

disebut. Bentuknya unik karena dibalut dengan daun pisang kering.

Albani, salah satu pembuat gula kethak di depan Terminal Wates

mengatakan, pembuatan gula kethak bisa menghabiskan waktu hingga tiga

jam. Namun, proses yang lebih memakan waktu adalah pengeringan daun

pisang. "Pengeringannya alami, mengandalkan panas matahari," ujarnya.

Albani menambahkan, gula kethak buatannya sudah dipasarkan ke beberapa

toko oleh-oleh di Jogja. Satu ikat berisi 10 bungkus dijual dengan

harga bervariasi. "Sampai toko harganya bisa berbeda-beda. Kalau di

sekitar sini, rata-rata harganya Rp9.000," ucapnya.



Gula Semut

Satu lagi makanan yang sebaiknya tidak dilewatkan. Saat bertamasya di

kawasan Waduk Sermo, kunjungilah kelompok perajin gula kelapa Jatisari

di Dusun Sekendal, Hargotirto, Kokap, Kulonprogo. Mereka menjual gula

semut dengan berbagai varian rasa. Ada rasa original, jahe, kencur,

temulawak, kunir, secang, vanila, dan durian. Harganya berkisar antara

Rp16.000 hingga Rp17.500 per kilogram.

Byartono, salah satu perajin gula semut mengungkapkan, olahan nira itu

sudah semakin populer dan merambah pasar Australia serta Eropa.

"Kemarin ada orang Jerman yang suka rasa jahe," katanya.



Arsip: http://infokwkp.blogspot.com
Share:

Friday, July 17, 2015

Lepas Balon Jalin Persatuan Sebelum Ziarah

Bisnis.com, KULONPROGO–Ada yang unik diperayaan Hari Raya Idul Fitri

di Desa Sendangsari, Kecamatan Pengasih. Usai salat id ratusan warga

Dusun Paingan menggelar tradisi lepas balon udara di halaman Makam

Paingan Tengah, Jumat (17/7/2015).

Setelah menggelar salat id dan bersalam-salaman, dengan berjalan kaki

ratusan warga berbondong-bondong menuju makam leluhur desa yang

berjarak sekitar 500 meter. Sampai di pelataran makam, sejumlah warga

membawa sebuah balon udara yang terbuat dari plastik.

"Tradisi ini sudah kami lakukan selama belasan tahun. Awalnya hanya

dilakukan untuk menarik minat warga, terutama anak muda untuk

berziarah ke makam leluhur," ujar Kepala Dusun Paingan Maryadi.

Maryadi mengungkapkan, acara lepas balon udara semula mengadopsi

tradisi warga masyarakat Magelang, Jawa Tengah. Kini, tradisi lepas

balon ini telah menjadi salah satu momen yang dinanti dan menjadi alat

pemersatu warga Dusun Paingan saat perayaan Lebaran.

"Balon tersebut dibuat atas inisiatif para pemuda karang taruna di

desa setempat. Kurang lebih dibuat selama tiga hari dengan diameter

lima meter dan tinggi tujuh meter," jelas Maryadi.

Ketua RT 09 Dusun Paingan Ngasiyo menambahkan, tradisi tersebut

digelar setiap 1 Syawal. Acara yang telah dimulai sejak tahun 1998

itu, diikuti kurang lebih tiga RT di desa tersebut atau dua jamaah

masjid yakni Masjid Al Furqon dan Ar Rahman. Pelepasan balon dimaknai

sebagai pelepasan hawa nafsu dan menyimbolkan perayaan di hari

kemenangan ini.

"Setelah melepas balon, dilanjutkan dengan ziarah ke makam pendiri

atau cikal bakal dari desa kami. Selain ke makam Mbah Bedel , warga

juga ziarah ke makam keluarganya masing-masing," imbuh Ngasiyo.



Editor : Mediani Dyah Natalia







lihat arsip= http://infokwkp.blogspot.com
Share:

Berbagai Atraksi Digelar Di Objek Wisata

KULONPROGO ( KRjogja.com)- Berbagai atraksi wisata digelar dalam

rangka libur Lebaran oleh Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan

Olahraga (Disbudparpora) Kulonprogo bersama masyarakat di berbagai

objek wisata.



Dikatakan Kabid Kebudayaan Disbudparpora Kulonprogo, Joko Mursito SSn

MA, atraksi wisata digelar mulai Minggu (19/07/2015) yakni di Waduk

Sermo, Pantai Glagah, Puncak Suroloyo, Pantai Congot dengan kesenian

tradisional, sedangkan di Gua Kiskendo ditampilkan Sendratari Sugriwa

Subali.

Senin (20/07/2015) di Gua Kiskendo, Waduk Sermo, Pantai Trisik, dan

Pantai Congot diselenggarakan kesenian tradisional. Selasa

(21/07/2015) di Pantai Glagah, Waduk Sermo, Pantai Congot, Pantai

Trisik, dan Gua Kieskendo juga digelar kesenian tradisional.



"Atraksi wisata tersebut ada yang dengan dana keistimewaan (danais)

ataupun APBD DIY dan Kabupaten. Kegiatan ini dalam upaya menampilkan

kebudayaan dan kesenian khas Kulonprogo agar lebih dikenal masyarakat

baik Kulonprogo maupun luar Kulonprogo serta memberikan hiburan kepada

wisatawan yang datang ke Kulonprogo untuk berwisata," kata Joko, Jumat

(17/07/2015).(Wid)



lihat arsip= http://infokwkp.blogspot.com
Share:

UGM gandeng Kulon Progo kembangkan "technopark"

Kulon Progo (ANTARA News) - Universitas Gadjah Mada Yogyakarta

menggandeng Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa

Yogyakarta, mengembangkan "technopark" berbasis agroindustri dan

manufaktur.



Rektor UGM Yogyakarta Dwikorita Karnawati di Kulon Progo, Jumat

mengatakan UGM Yogyakarta menyiapkan kerja sama secara luas, di

antaranya technopark.



"Technopark ini akan kami sinergikan antara industri yang mengolah

massal produk-produk penelitian UGM dengan sekolah pembelajaran

vokasi. Hal ini untuk mendekatkan sekolah vokasi dengan teaching

materials," kata Dwikorita.

Selain technopark, pihaknya juga bekerja sama dengan mengelola

produk-produk yang ada di Kulon Progo, seperti gula semut, padi

premium, durian, kakao, dan teh. Produksinya sudah berjalan, tapi

sifatnya masih curah, belum sampai industri hilir dan belum sampai

pengembangan produk-produk kemasan yang siap dijual di pasar.



Menurut dia, kerja sama antara UGM dan Kulon Progo adalah meningkatkan

produk-produk yang masih curah atau bahan mentah menjadi produk-produk

yang siap dipasarkan, mulai dari pengemasan hingga pemasaran.



"Secara umum kami membuat dua rencana besar yakni technopark yang

mengintegrasikan antara teaching sekolah vokasi dengan industri dan

pengolahan hasil-hasil yang sudah ada dari bahan dasar menjadi siap

pakai," kata Dwikorita.



Tanah yang boleh dimanfaatkan oleh UGM, lanjut Dwikorita, adalah tanah

sultan ground (SG). Hal itu sesuai dengan rekomendasi Bappenas.



"Kami berharap program ini bisa terwujud sehingga bisa menjadi proyek

percontohan untuk daerah lain," kata dia.



Menanggapi rencana pengembangan technopark, Bupati Kulon Progo Hasto

Wardoyo menyatakan akan mendukung upaya kerja sama yang sudah

disepakati kedua pihak sejak beberapa waktu lalu itu.



"Kami menindaklanjutinya dengan menjadi fasilitator yang baik," katanya.





Editor:B Kunto Wibisono



COPYRIGHT ©ANTARA2015
Share:

Akan Mandi, Kucing pun Antri Panjang

KULONPROGO ( KRjogja.com)- Menjelang Idul Fitri 1436 H, Animal's

Health Care & Petshop dipenuhi pesanan penitipan kucing ataupun

anjing. Bahkan untuk grooming atau mandi, harus menolak puluhan

kucing, karena sudah full booked sejak sepekan lalu.



Pemilik Animal's Health Care & Petshop "Savannah" Ruko Gawok Wates,

Wahyu Krisnantoro dan drh Sari Karunia Dewati, mengungkapkan, untuk

grooming pihaknya terpaksa menolak permintaan sejak beberapa hari ini.

Karena grooming sudah penuh sejak Senin hingga Kamis.



"Kami tidak memaksakan menerima banyak kucing yang akan mandi, karena

kasihan kucingnya kalau harus antri banyak," ujar Wahyu, Kamis

(16/7/2015).

Dijelaskan Wahyu, pemesanan untuk grooming kucing sudah terjadi sejak

sepekan lalu. Pihaknya dalam melakukan grooming sehari membatasi

maksimal 10 ekor kucing saja. Karena meski udara panas, namun

memandikan kucing hanya dibatasi sampai pukul 14.00 WIB. Dalam

menentukan tarif grooming satu kucing dengan lainnya berbeda, karena

tergantung berat badannya.



Diakui Wahyu, saat ini masyarakat sudah sangat care dengan hewan

peliharaannya. Sehingga sudah mulai memperhatikan kondisi kesehatan,

makanan, dan sebagainya. "Kebetulan yang praktek kesehatan hewan istri

saya, drh Sari. Untuk hewan peliharaan sudah banyak yang divaksin,

obat cacing, serta rutin cek kesehatan hewannya," kata Wahyu.



Sementara itu untuk penitipan hewan, lanjut Wahyu, meski sudah ada

beberapa, namun masih menerima penitipan. "Kalau anjing untuk

penitipan ataupun memandikan saya taruh di rumah, karena kalau

dicampur dengan kucing kasihan kucingnya jadi takut. Saat ini sudah

ada 3 anjing besar yang dititipkan oleh pemiliknya karena akan mudik

dan kucing ada 7 ekor. Lonjakan penitipan terjadi saat H-1 Lebaran dan

biasanya mendadak. Penitipan disarankan membawa perlengkapan sendiri

(kandang dan lainnya), hal ini untuk mengurangi stres pada hewan,"

kata Wahyu yang tetap buka pada Jumat, Sabtu, maupun Minggu ini.(Wid)
Share:

Thursday, July 16, 2015

Takbir Keliling di Kulonprogo Meriah

KULONPROGO ( KRjogja.com)- Peserta lomba takbir keliling jalan kaki

dilepas Bupati Kulonprogo dr H Hasto Wardoyo SpOG(K), Kapolres AKBP

Yulianto, anggota DPRD Ponimin, Kadinas Budparpora Krissutanto, serta

jajaran Pengurus Pengurus Daerah Muhammadiyah (PDM) dan ' Aisyiyah

(PDA) di halaman pemkab, Kamis (16/07/2015) malam. Lomba yang digelar

PHBI PCM Wates Kota diikuti 27 peserta, jumlah tersebut meningkat bila

dibanding tahun sebelumnya.

Ketua Panitia Lomba Takbir Jalan Keliling Ginong menyatakan peserta

memang meningkat bila dibandingkan tahun 2014 lalu yang hanya mencapai

17 peserta. Kepesertaan ini meliputi Taman Pendidikan Alquran (TPA)

dan umum, namun terbanyak adalah TPA dari kecamatan-kecamatan yang ada

di Kulonprogo. "Untuk rute start dari halaman pemkab, teteg barat,

pertigaan Driyan ke kiri, depan pasar atau jalan Diponegoro, teteg

timur ke kiri dan finish di halaman pemkab," ujar Ginong.

Bupati menyambut baik pelaksanaan takbir keliling jalan kaki, selain

sebagai bagian dari ibadah untuk mengagungkan Allah SWT, juga sebagai

sarana persatuan dan persatuan antar umat, serta ajang silaturahmi.

Juga sebagai ajang kreasi seni, karena pembuatan lampion atau replika

masjid banyak yang kreatif dan inovatif.

Sementara itu berdasar pemantauan, pelaksanaan Idul Fitri 1436 H yang

telah ditetapkan pemerintah Jumat (17/07/2015) membuat takbir makin

semarak dan khidmat, karena selain takbir keliling jalan kaki,

masyarakat terutama para remaja melakukan pula takbir dengan motor

berkeliling. Selain itu takbir juga berkumandang dari

masjid-masjid.(Wid)
Share:

Tuesday, July 14, 2015

Jelang Lebaran, Dalam Sepekan Terjadi Lima Pencurian di Kulonprogo

Bisnis.com, KULONPROGO– Menjelang Lebaran, masyarakar diimbau

mewaspadai aksi kejahatan, seperti pencurian. Selama sepekan

setidaknya telah terjadi lima aksi pencurian di sejumlah wilayah di

Kulonprogo.

"Kami mengimbau agar masyarakat lebih mewaspadai dan meningkatkan

keamanan. Peran aktif dari masyarakat dalam menjaga keamanan

lingkungan juga sangat diperlukan," ujar Kapolres Kulonprogo AKBP

Yuliyanto, Selasa (14/7/2015).

Yuliyanto mengatakan, pada momentum Lebaran kecenderungan kasus

kriminalitas mengalami peningkatan. Selain mengimbau kewaspadaan

masyarakat, peningkatan keamanan juga dilakukan petugas kepolisian.

Salah satunya dengan meningkatkan patroli, terutama di tempat-tempat

khusus.

Selama sepekan sudah ada banyak kasus pencurian yang terjadi di

wilayah Kulonprogo. Bahkan, di antaranya dialami para pemudik. Seorang

pemudik bernama Rangga kehilangan sepeda motornya saat beristirahat di

SPBU Kedundang, Temon.

Pencurian juga terjadi di rumah-rumah warga, salah satunya dialami

seorang warga Secang, Pengasih yang kehilangan sepeda motor jenis

matik yang diparkirkan di depan rumahnya.

"Untuk menghindari hal-hal tersebut, warga harus selalu memastikan

mengunci rumah sebelum meninggalkannya. Rasa aman itu penting agar

kasus seperti itu tidak terjadi," jelas Yuliyanto.

Guna meningkatkan keamanan, Yuliyanto mengungkapkan, telah menerjunkan

anggotanya. Patroli keliling akan dilakukan rutin dan akan dilakukan

oleh tim khusus. Selain itu, sejumlah petugas juga ditempatkan di

kawasan rawan aksi kriminalitas. Di antaranya seperti pasar, stasiun,

terminal hingga sepanjang jalur yang dilalui pemudik.

"Ada tim yang setiap malam berpatroli, baik dari anggota Polsek maupun

anggota Polres," imbuh Yuliyanto.

Sementara itu, KBO Reskrim Polres Kulonprogo Iptu Satiyem mengimbau,

pemudik yang menggunakan kendaraan pribadi dapat lebih meningkatkan

kewaspadaannya. Dia mengatakan, apabila dalam perjalanan mengalami

kelelahan, sebaiknya mencari tempat beristirahat yang aman.

"Pencurian yang dialami salah satu pemudik di Temon terjadi, karena

dia kelelahan dan tertidur. Sebaiknya, kendaraan dikunci dan pastikan

keamanan di tempat tersebut," jelas Satiyem.



Editor : Nina Atmasari
Share:

Monday, July 13, 2015

Komunitas Trail di Kulonprogo Patungan Baksos Ramadan

TRIBUNJOGJA.COM, KULONPROGO -Tak ingin sekadar larut dalam kesenangan

melalui hobi offroad, puluhan anggota Komunitas Trail di Kulonprogo

rela patungan untuk menggelar bakti sosial. Acara berbagi tersebut

sekaligus untuk mengisi ramadan.

Kali ini, komunitas trail antara lain Buyer dari Kulonprogo,

Kewer-kewer (Srandakan), DTA (Banguntapan) dan W track, akan menggelar

baksos dengan membagi-bagi sembako di wilayah Lendah pada Kamis

(16/7/2015).

Ketua Buyer, Sigit Sate, mengatakan bakti sosial berbagi sembako di

Lendah nanti merupakan kelanjutan acara serupa pada pekan kemarin di

Kokap.

Sasarannya, adalah warga kurang mampu yang telah didaftar oleh anggota

komunitas di wilayah setempat.

"Pembagian sembako ini merupakan bagian dari baksos yang kami gelar

tiap tahun. Ini yang kelima," kata ketua komunitas Trail Buyer, yang

merupakan singkatan dari Beban Utama Yang harus Engkau Renungkan,

tersebut, Senin (13/7/2015).

Anggota Buyer, Firman Jmak, menambahkan baksos bagi sembako tersebut

menggunakan dana yang terkumpul dari para anggota dan donatur.

Menurutnya, mereka patungan alias 'bantingan' uang serelanya untuk

membantu meringankan beban warga kurang mampu.

"Kami patungan, paling tidak berusaha berbagi kebahagiaan dengan warga

kurang mampu saat ramadan," ujarnya.

Harapannya, di tahun-tahun berikutnya, kegiatan serupa dapat kembali digelar.

Selain baksos di Lendah nanti, pekan lalu, Sabtu (11/7/2015),

komunitas-komunitas ini juga menggelar baksos di Kokap. Intinya,

mengisi ramadan mereka berbagi bersama warga kurang mampu.

( Tribunjogja.com)



semua posting berita di arsipkan di: http://infokwkp.blogspot.com
Share:

Jelang Lebaran, Titik Soeharto Bagi Sembako

KULONPROGO ( KRjogja.com)- Anggota DPR RI Dapil DIY, Siti Hediati

Hariyadi atau Titik Soeharto membagikan 1.000 paket sembako kepada

warga kurang mampu di Bale Langit, Salamrejo Sentolo, Senin

(13/07/2015). Ia berharap, pembagian sembako berisi beras, gula pasir,

minyak goreng dan mi instant ini bisa membantu meringankan beban

masyarakat dalam pemenuhan kebutuhan Lebaran di saat harga komoditi

merangkak naik.



"Saya sudah survei ke pasar tradisional, harga kebutuhan pokok memang

naik. Mudah-mudahan bantuan ini bisa meringankan beban mereka,"

katanya.



Titik menyampaikan, pembagian sembako tidak hanya dilakukan di wilayah

Kulonprogo. Ribuan paket lain juga disebarkan Titik ke Bantul, Sleman,

Kota Yogya dan Gunungkidul. "Sasarannya, warga kurang mampu yang

kesulitan membeli sembako untuk kebutuhan Lebaran," tambahnya.



Pembagian sembako yang dilakukan Titik mendapat sambutan antusias dari

masyarakat. Mereka sudah datang ke lokasi pembagian sejak pagi dengan

membawa kupon yang diberikan sebelumnya.



Salah satu warga penerima bantuan, Sunarti, berterimakasih atas

pemberian paket sembako tersebut. Ia merasa bantuan ini sangat

bermanfaat, karena diberikan sebelum Lebaran. "Lumayan untuk kebutuhan

Lebaran, apalagi saat ini sembako sedang mahal," ujar warga Sukoreno

ini.(Unt)



semua posting berita di arsipkan di: http://infokwkp.blogspot.com
Share:

Sunday, July 12, 2015

KASUS MALARIA : Berisiko? Pemudik Silakan ke Puskesmas

Harianjogja.com, KULONPROGO—Dinas Kesehatan Kulonprogo menggalakkan

upaya surveilans migrasi malaria pada masa arus mudik. Semua pemudik

dari daerah berisiko malaria diminta memeriksakan diri ke puskesmas

terdekat.



Kepala Bidang Pemberantasan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL)

Dinkes Kulonprogo Baning Rahayujati memaparkan kewaspadaan diutamakan

untuk pemudik dari luar Jawa, terutama yang endemis malaria.



Upaya pemeriksaan ke puskesmas sebagai diagnosa dini terhadap

penyebaran penyakit malaria yang mungkin terbawa pemudik dari daerah

perantauan. Mereka diimbau segera menjalani tes darah setelah sampai

Kulonprogo.



"Harus memeriksakan diri walaupun tidak sedang demam," kata Baning,

Jumat (10/7/2015).

Dinkes Kulonprogo telah menyebarkan surat pemberitahuan ke puskesmas

di setiap kecamatan untuk mendukung pelayanan surveilans migrasi

malaria. Sosialisasi juga telah dilakukan melalui pemerintah desa.



Jika puskesmas terdekat tutup, pemudik bisa diperiksa juru malaria

desa (JMD). Baning memastikan mereka akan siaga setiap saat. "Biasanya

para JMD sudah punya data mengenai kantong pemudik," ungkapnya.



Sampai kini, Kulonprogo belum bisa dikatakan bebas malaria. Pemerintah

Kabupaten terus memantau dan membuat upaya pencegahan di sejumlah

wilayah berisiko. Wilayah-wilayah itu ada di sekitar pegunungan

Menoreh, seperti Kokap, Girimulyo, Samigaluh dan Kalibawang. Kasus

malaria paling banyak ada di Kokap.



Pelaksana tugas Kepala Desa Hargowilis, Kecamatan Kokap, Sutardi

mengaku telah menerima pemberitahuan untuk meningkatkan kewaspadaan

terhadap penyakit yang ditularkan nyamuk anopheles itu. "Mereka yang

harus diperiksa termasuk yang datang dari luar Jawa, misalnya

Sumatra," paparnya.



Sutardi mengungkapkan tahun lalu sudah tidak ada kejadian kasus

malaria di wilayahnya. Namun, tahun ini kembali ada beberapa warga

yang terserang malaria. Penyakit itu didapat warga karena sering

beraktivitas di Purworejo, Jawa Tengah, yang merupakan wilayah endemis

malaria.
Share:

Archive

Breaking News

Wikipedia

Search results