Tourist knows Yogyakarta Indonesia

Top reviews

Sunday, July 12, 2015

KASUS MALARIA : Berisiko? Pemudik Silakan ke Puskesmas

Harianjogja.com, KULONPROGO—Dinas Kesehatan Kulonprogo menggalakkan

upaya surveilans migrasi malaria pada masa arus mudik. Semua pemudik

dari daerah berisiko malaria diminta memeriksakan diri ke puskesmas

terdekat.



Kepala Bidang Pemberantasan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL)

Dinkes Kulonprogo Baning Rahayujati memaparkan kewaspadaan diutamakan

untuk pemudik dari luar Jawa, terutama yang endemis malaria.



Upaya pemeriksaan ke puskesmas sebagai diagnosa dini terhadap

penyebaran penyakit malaria yang mungkin terbawa pemudik dari daerah

perantauan. Mereka diimbau segera menjalani tes darah setelah sampai

Kulonprogo.



"Harus memeriksakan diri walaupun tidak sedang demam," kata Baning,

Jumat (10/7/2015).

Dinkes Kulonprogo telah menyebarkan surat pemberitahuan ke puskesmas

di setiap kecamatan untuk mendukung pelayanan surveilans migrasi

malaria. Sosialisasi juga telah dilakukan melalui pemerintah desa.



Jika puskesmas terdekat tutup, pemudik bisa diperiksa juru malaria

desa (JMD). Baning memastikan mereka akan siaga setiap saat. "Biasanya

para JMD sudah punya data mengenai kantong pemudik," ungkapnya.



Sampai kini, Kulonprogo belum bisa dikatakan bebas malaria. Pemerintah

Kabupaten terus memantau dan membuat upaya pencegahan di sejumlah

wilayah berisiko. Wilayah-wilayah itu ada di sekitar pegunungan

Menoreh, seperti Kokap, Girimulyo, Samigaluh dan Kalibawang. Kasus

malaria paling banyak ada di Kokap.



Pelaksana tugas Kepala Desa Hargowilis, Kecamatan Kokap, Sutardi

mengaku telah menerima pemberitahuan untuk meningkatkan kewaspadaan

terhadap penyakit yang ditularkan nyamuk anopheles itu. "Mereka yang

harus diperiksa termasuk yang datang dari luar Jawa, misalnya

Sumatra," paparnya.



Sutardi mengungkapkan tahun lalu sudah tidak ada kejadian kasus

malaria di wilayahnya. Namun, tahun ini kembali ada beberapa warga

yang terserang malaria. Penyakit itu didapat warga karena sering

beraktivitas di Purworejo, Jawa Tengah, yang merupakan wilayah endemis

malaria.
Share:

0 komentar:

Post a Comment

Archive

Breaking News

Wikipedia

Search results