Tourist knows Yogyakarta Indonesia

Top reviews

Sunday, July 26, 2015

15 Kelompok Meriahkan Festival Atraksi Kreasi Angguk di Waduk Sermo

Harianjogja.com, KULONPROGO-Sebanyak 15 kelompok memeriahkan Festival

Atraksi Kreasi Angguk se-DIY di kawasan obyek wisata Waduk Sermo,

Kulonprogo, Minggu(26/7/2015).



Selain melestarikan kesenian daerah, kegiatan itu juga diharapkan

mampu menarik wisatawan untuk berlibur ke Kulonprogo, khususnya Waduk

Sermo.



Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga

(Disbudparpora) Kabupaten Kulonprogo, Krissutanto mengatakan, festival

yang baru digelar pertama kali itu merupakan inisiatif Pemda DIY.

Selain 13 kelompok lokal, ajang kreasi tari tradisional unggulan

Kulonprogo itu juga diikuti dua kelompok asal Sleman dan satu kelompok

dari Bantul.



Setiap kelompok menunjukkan inovasi dan penampilan terbaiknya dalam

membawakan tari angguk. Tidak hanya melalui gerakan tari, kreatifitas

mereka juga terlihat dari kostum yang dikenakan. Meski demikian,

atraksi masing-masing peserta harus tetap mengacu pada beberapa dasar

dan pakem seni tari angguk.



"Jadi ini memodifikasi tanpa meninggalkan gerakan tari angguk

aslinya," kata Krissutanto.

Krissutanto lalu menambahkan, Festival Atraksi Kreasi Angguk memang

sengaja digelar di Waduk Sermo agar bisa sekaligus dimanfaatkan

sebagai sarana promosi Waduk Sermo maupun obyek wisata lain di

sekitarnya. Pihaknya lalu berupaya agar kegiatan seni budaya lainnya

juga bisa diadakan di kawasan wisata.



"Kami ingin mengintegrasikan event seni budaya dengan upaya

peningkatan angka kunjungan wisata," paparnya.

ementara itu, salah satu peserta bernama Ipung Purwitaningrum mengaku

senang bisa ikut berpartisipasi. Anggota kelompok Bugar Saliro asal

Desa Hargomulyo, Kokap, Kulonprogo itu berpendapat, Festival Atraksi

Kreasi Angguk sukses menjadi ajang unjuk kreatifitas antar seniman

angguk maupun kelompok senam angguk.



"Misalnya buat kelompok kami yang beranggotakan ibu-ibu PKK. Beberapa

diantaranya ada yang penari angguk dari sanggar Sri Panglaras," ungkap

Ipung.

Perempuan berusia 33 tahun tersebut lalu mengatakan kelompoknya pernah

mengikuti beberapa kali lomba senam angguk di tinggat kecamatan. Dia

juga merasa bangga pernah menjadi juara pertama. Namun, ikut festival

tingkat propinsi adalah pengalaman pertama.



"Kami mengkreasikan senam angguk dengan melakukan memperbanyak

gerakan-gerakan tari angguk. Seperti pada goyangan pinggul, gerakan

bahu, dan anggukannya," jelas Ipung kemudian.



Arsip: http://infokwkp.blogspot.com
Share:

Friday, July 24, 2015

Pengembangan Pantai Glagah, Seperti Apa Desainnya?

Harianjogja.com, KULONPROGO – Kawasan Pantai Glagah perlu rancangan

perkembangan pariwisata. Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD)

Kulonprogo mendesak agar pemerintah daerah segera membuat Detail

Engineering Design (DED) untuk kawasan wisata itu.



Menurut anggota dewan dari Fraksi Gerindra Suprapto, pembuatan rencana

DED tersebut perlu dilakukan mengingat kawasan Pantai Glagah berada di

luar lokasi pembangunan bandara. Dia mengatakan, selama ini Pantai

Glagah merupakan salah satu potensi wisata unggulan yang ada di

Kulonprogo.



"Bahkan, Pantai Glagah adalah satu-satunya objek wisata yang

memberikan kontribusi retribusi paling banyak bagi Kulonprogo. Maka

dari itu, pengembangan pantai ini sangat diperlukan untuk mempercepat

pertumbuhan pariwisata di wilayah ini," ujar Suprapto, Rabu

(22/7/2015).



Sementara itu, Anggota dewan dari Fraksi PDIP Ridwan Heri Mahmudi

menambahkan, program pengembangan pariwisata harus dapat berjalan

bersamaan. Jika program pengembangan wisata dilakukan secara parsial,

maka tidak akan optimal.



Ridwan menandaskan, pengembangan pariwisata juga harus diimbangi

dengan berbagai upaya. Di antaranya, harus dibarengi dengan promosi,

industri pariwisata dan kelembagaan pariwisata.



"Namun, untuk saat ini, objek wisata yang perlu diprioritaskan

pengembangannya adalah Puncak Suroloyo dan Sendangsono. Baru

selanjutnya, pemkab menyusun program strategis untuk pengembangan

sektor wisata lain," tandas Heri.



Heri menegaskan, dalam melaksanakan progam pengembangan pariwisata,

salah satunya harus dimatangkan lebih dahulu. Harapannya, jangan

sampai pariwisata Kulonprogo mengalami ketertinggalan dari daerah

lain.



Daya tarik wisata Pantai Glagah tidak hanya mampu menarik pengunjung

dari berbagai daerah saja. Namun, objek wisata ini juga telah mampu

menarik sejumlah investor untuk mengembangkan potensi wisata tersebut

menjadi lebih baik lagi.

Editor: Nina Atmasari
Share:

Bupati Minta Ponpes Jaga Kerukunan Umat Beragama

http://img.krjogja.com/thumbhead/622e9dd37a748d4ab94c026c219e2a29_thumb.jpgB

upati silaturahmi di ponpes. (Foto : Widiastuti)



0

inShare <javascript:void(0);>



KULONPROGO (KRjogja.com) - Bupati Kulonprogo dr H Hasto Wardoyo SpOG(K),

Wabup Drs H Sutedjo, Forkompinda, Kemenag dan Kepala SKPD melakukan

silaturahmi pada tiga pondok pesantren di wilayah Kulonprogo, Jumat

(24/07/2015). Bupati minta para pengasuh pondok pesantren untuk tetap

menjaga kerukunan umat beragama, agar kejadian seperti di Papua (Tolikara)

tidak muncul lagi di masyarakat.



"Kami juga minta pengasuh mendoakan pemerintah agar dalam menjalankan amanah

pemerintahan dan pembangunan dapat berjalan, karena pembangunan yang

dilakukan pemerintah daerah banyak manfaatnya. Kami juga menyampaikan terima

kasih karena pondok pesantren telah ikut mendidik dan menumbuhkan karakter

masyarakat Kulonprogo menjadi lebih baik lagi," kata Hasto.



Dalam silaturahmi, bupati menyalurkan bantuan Rp 24 juta untuk 3 pondok

yakni Pondok Pesantren An-Nadwah (Wates), Al-Maunah (Panjatan) dan Al-Manar

(Galur). Masing-masing pondok mendapat Rp 8 juta, berasal dari Bazda Rp 5

juta, CSR Rp 2 juta, dan PT Bank BPD DIY Rp 1 juta, untuk bantuan

pembangunan dan penyelenggaraan pondok.



Di Pondok An-Nadwah Bendungan Wates bupati beserta rombongan diterima

Pengasuh KH Saefudin, di Al-Maunah Bojong Panjatan oleh Pengasuh KH Suhadi

Ishomulhadi dan di Pondok Modern Al Manar Muhammadiyah Boarding School

Brosot Galur diterima pengasuh Ustad Ismail Taufiq. Di Bojong, KH Suhadi

Ishomulhadi menyampaikan dengan silaturahim semoga dapat maunah. "Tidak

hanya saya, tapi juga rakyat ada kesalahan, dengan silaturahim semoga

dilebur dosanya," ujar KH Suhadi.



Di Bendungan Wates, KH Saefudin menyatakan, dengan silaturahmin dapat

memberikan barokah. Umaro dan ulama kebaikannya sangat diharapkan

masyarakat. Umaro dan Ulama, ibarat seperti uang koin, dua sisi yang sama

harganya. Dengan bersatu, akan menentramkan masyarakat.



Di Klampok Brosot Galur, Ustad Ismail Taufik mengungkapkan, di Pondok Al

Manar dengan sistem boarding school atau tinggal di pondok , saat ini ada 74

santri, yang berasal dari 9 provinsi yang paling barat Bengkulu, Sumsel dan

paling timur dari NTT, yang sekaligus sekolah di SMP dan SMA.



"Unggulannya adalah hafalan Alquran, lulus SMP wajib 3 juz, SMA wajib 6 juz.

Tertinggi lulusan SMP 7 juz siswa dari Buleleng Bali. Lulusan SMA disini

juga ada yang diterima di Fakultas Kedokteran UMY melalui jalur prestasi,"

kata Ismail.



Kepada Ustad Ismail Taufiq, bupati menyampaikan terima kasih, karena selain

mendidik masyarakat Kulonprogo juga dari provinsi lain di Indonesia. Selain

membawa nama baik Kulonprogo, juga ikut mencerdaskan kehidupan bangsa. (Wid)
Share:

Antisipasi Kerusuhan, Polisi Siaga

_____





http://img.krjogja.com/thumbhead/a8a0ee7dc296b7d76b63202ac1dbb49a_thumb.jpg







PENGASIH (KRjogja.com) - Petugas kepolisian dikerahkan menjaga keamanan di

sejumlah tempat ibadah terutama gereja di wilayah hukum Polres Kulonprogo.

Tindakan prefentif tersebut diambil untuk mengantisipasi agar kekerasan

berupa pembakaran tempat ibadah tidak berdampak luas ke kabupaten ini.

Apalagi secara geografif wilayah Kabupaten Kulonprogo berbatasan langsung

dengan wilayah Jawa Tengah.



"Menindaklanjuti arahan pak kapolres, kami telah menyebar petugas untuk

mengamankan sejumlah tempat ibadah terutama gereja-gereja," kata Kasubag

Humas Polres Kulonoprogo Iptu Heru Meiyanto, Jumat (24/7/2015).



Ditegaskan, antisipasi pengamanan tidak hanya sebatas pada tempat-tempat

ibadah bagi umat non muslim atau gereja saja. Tapi masjid pun ikut diamankan

petugas. Guna memaksimalkan pengamanan, setiap malam ada anggota yang

berjaga di sejumlah gereja. "Sejumlah petugas jaga di Pos Pengamanan

(Pospam) Lebaran juga disebar di beberapa masjid untuk melaksanakan shalat

Jumat sekaligus memantau situasi," terangnya menambahkan pihaknya juga

meningkatkan patroli di titik-titik tertentu.



Secara terpisah Kapolsek Kalibawang Kompol Joko Sumarah menjelaskan, di

wilayahnya ada dua gereja masing-masing Gereja Promasan dan Gereja Boro yang

menjadi prioritas pengamanan. Setiap malam petugas Badan Pembinaan Keamanan

Dan Ketertiban Masyarakat (Babinkamtibmas) berjaga di dua lokasi tersebut

dengan ditemani anggota piket Sabhara.

"Untuk pengamanan di tempat ibadah, kami selalu koordinasi dengan pengurus

gereja," jelasnya. (Rul)
Share:

Wednesday, July 22, 2015

Kisruh Bandara Kulon Progo, Ini Kata Menteri Jonan

TEMPO.CO, Yogyakarta- Menteri Perhubungan Ignasius Jonan menyatakan

tidak punya kewenangan untuk campur tangan ihwal kisruh calon lokasi

bandar udara baru di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa

Yogyakarta.



"Saya enggak punya otoritas untuk mengintervensi. Terserah masyarakat

dan pemerintah DIY," kata Jonan ketika mengecek kesiapan penanganan

arus balik Lebaran 2015 di Bandar Udara Adisutjipto, Selasa, 21 Juli

2015.



Jonan mengatakan kemenangan warga Kulon Progo yang menggugat

penerbitan izin penetapan lokasi bandara adalah keputusan hakim di

pengadilan. Pemerintah DIY saat ini menjadi pihak yang kalah.

Dia meminta Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X mencari solusi

mengenai rencana tata ruang dan wilayah yang menjadi persoalan

pembangunan bandara baru ini.

Menurut Jonan, pembangunan bandara baru di Kecamatan Temon, Kulon

Progo, ataupun di lokasi lain harus melewati pengecekan yang serius.



Jonan menegaskan, keberadaan bandara baru di Yogyakarta sangat

mendesak. Sebab Bandara Adisutjipto terlalu kecil. "Bandara ini sangat

padat penumpang, terutama saat hari besar keagamaan, seperti Idul

Fitri," kata Jonan.

Ketika ada perayaan hari besar Bandara Adisutjipto semrawut. Orang

berkerumun menunggu pesawat di ruang tunggu, pintu kedatangan pesawat,

pintu keberangkatan, dan selasar bandara. Penumpang juga harus antre

panjang untukcheck-in.



Hakim Pengadilan Tata Usaha Negara Yogyakarta telah mengabulkan

tuntutan pembatasan izin penempatan lokasi yang tertuang dalam

keputusan Gubernur DIY. Tim kuasa hukum Gubernur DIY sedang mengajukan

permohonan kasasi kepada Mahkamah Agung.



Kasasi dilakukan karena majelis hakim Pengadilan Tata Usaha Negara

Yogyakarta memutuskan Surat Keputusan Gubernur DIY Nomor 68/KEP/2015

tentang izin penetapan lokasi bandara di Kecamatan Temon, Kulon Progo,

itu harus dicabut.



SHINTA MAHARANI





lihat arsip berita kp lainnya: http://infokwkp.blogspot.com
Share:

Undur-Undur Krispi, Laris Manis….

KULONPROGO ( KRjogja.com)- Sejumlah pedagang undur-undur krispi di

kawasan Pantai Glagah Kecamatan Temon Kulonprogo sedang meneguk

untung. Pasalnya, libur Lebaran yang mendatangkan banyak pengunjung di

objek wisata andalan Kulonprogo tersebut, juga mendatangkan banyak

pembeli bagi pedagang undur-undur krispi.



Salah satu pedagang undur-undur krispi di Pantai Glagah, Ngatinah

menyampaikan, pada hari biasa dirinya hanya mampu menjual sekitar lima

kilogram undur-undur krispi. Namun saat libur Lebaran, 25 kilogram pun

tetap habis.



"Jumlah penjualan memang meningkat hingga lima kali lipat. Kami jadi

kebanjiran rezeki," kata Ngatinah, saat dijumpai wartawan, Rabu

(22/07/2015).



Meski jumlah penjualan meningkat signifikan, namun Ngatinah enggan

menaikkan harga. Ia tetap menjual undur-undur krispi dengan harga Rp

4.000 per bungkus.



"Kalau dinaikkan, takut wisatawan pada kapok," imbuhnya.



Selama ini, Ngatinah memperoleh bahan dari para pencari undur-undur di

sepanjang pesisir Pantai Glagah. Namun sayang, mereka tidak bisa

ditarget untuk pencarian yang lebih banyak.



Salah satu pembeli, Surati berniat memborong undur-undur krispi untuk

dijadikan oleh-oleh. Sebab menurutnya, camilan ini sangat pas untuk

buah tangan, karena merupakan makanan khas daerah pantai.



"Rasanya lezat dan kandungan gizinya banyak. Apalagi, harga

undur-undur krispi terbilang murah, cuma Rp 4.000 per bungkus,"

katanya.(Unt)



arsip info kwkp: http://infokwkp.blogspot.com
Share:

Sunday, July 19, 2015

Jenang Madu Sirat, Gula Kethak & Gula Semut Asli Wates

Jenang Madu Sirat

Jenang madu sirat termasuk kuliner khas Kulonprogo yang produsennya

sudah semakin jarang. Makanan manis berbahan baku gula jawa, parutan

kelapa, dan tepung ketan ini memiliki tekstur yang lebih kering dan

tidak lengket seperti jenang lainnya. Parutan kelapanya memberikan

efek gurih yang membuat rasa jenang ini makin khas.

Beberapa toko oleh-oleh di Kulonprogo memang ada yang menyediakan

jenang madu sirat. Namun, tidak ada salahnya berkunjung ke toko

sekaligus rumah produksi milik Hadiwiyono di sebelah timur Pasar

Wates. Nenek berusia 69 tahun itu masih setia melestarikan jenang madu

sirat dan meneruskan usaha itu kepada anaknya.

Jenis makanan kemasan moderen berkembang pesat. Meski begitu, makanan

bermerek Jenang Madu Sirat Bu Hadi ini tetap memiliki pelanggan setia.

Kebanyakan adalah perantau asal Kulonprogo yang merasa wajib membeli

jenang madu sirat sebagai oleh-oleh.

"Jenang kemasan boks harganya Rp13.000, sedangnya yang kemasan plastik

Rp12.000. Isinya sama, sekitar 17 potong. Hanya bungkusnya yang beda,"

kata Sri, salah satu anggota keluarga Hadiwiyono kepada

Harianjogja.com, Selasa (7/7/2015).0



Gula Kethak

Masih di sekitar Kota Wates, anda bisa lanjut berburu makanan

tradisional lainnya di depan Terminal Wates. Gula Kethak, begitulah

makanan yang terbuat dari ampas minyak kelapa dan gula jawa itu

disebut. Bentuknya unik karena dibalut dengan daun pisang kering.

Albani, salah satu pembuat gula kethak di depan Terminal Wates

mengatakan, pembuatan gula kethak bisa menghabiskan waktu hingga tiga

jam. Namun, proses yang lebih memakan waktu adalah pengeringan daun

pisang. "Pengeringannya alami, mengandalkan panas matahari," ujarnya.

Albani menambahkan, gula kethak buatannya sudah dipasarkan ke beberapa

toko oleh-oleh di Jogja. Satu ikat berisi 10 bungkus dijual dengan

harga bervariasi. "Sampai toko harganya bisa berbeda-beda. Kalau di

sekitar sini, rata-rata harganya Rp9.000," ucapnya.



Gula Semut

Satu lagi makanan yang sebaiknya tidak dilewatkan. Saat bertamasya di

kawasan Waduk Sermo, kunjungilah kelompok perajin gula kelapa Jatisari

di Dusun Sekendal, Hargotirto, Kokap, Kulonprogo. Mereka menjual gula

semut dengan berbagai varian rasa. Ada rasa original, jahe, kencur,

temulawak, kunir, secang, vanila, dan durian. Harganya berkisar antara

Rp16.000 hingga Rp17.500 per kilogram.

Byartono, salah satu perajin gula semut mengungkapkan, olahan nira itu

sudah semakin populer dan merambah pasar Australia serta Eropa.

"Kemarin ada orang Jerman yang suka rasa jahe," katanya.



Arsip: http://infokwkp.blogspot.com
Share:

Friday, July 17, 2015

Lepas Balon Jalin Persatuan Sebelum Ziarah

Bisnis.com, KULONPROGO–Ada yang unik diperayaan Hari Raya Idul Fitri

di Desa Sendangsari, Kecamatan Pengasih. Usai salat id ratusan warga

Dusun Paingan menggelar tradisi lepas balon udara di halaman Makam

Paingan Tengah, Jumat (17/7/2015).

Setelah menggelar salat id dan bersalam-salaman, dengan berjalan kaki

ratusan warga berbondong-bondong menuju makam leluhur desa yang

berjarak sekitar 500 meter. Sampai di pelataran makam, sejumlah warga

membawa sebuah balon udara yang terbuat dari plastik.

"Tradisi ini sudah kami lakukan selama belasan tahun. Awalnya hanya

dilakukan untuk menarik minat warga, terutama anak muda untuk

berziarah ke makam leluhur," ujar Kepala Dusun Paingan Maryadi.

Maryadi mengungkapkan, acara lepas balon udara semula mengadopsi

tradisi warga masyarakat Magelang, Jawa Tengah. Kini, tradisi lepas

balon ini telah menjadi salah satu momen yang dinanti dan menjadi alat

pemersatu warga Dusun Paingan saat perayaan Lebaran.

"Balon tersebut dibuat atas inisiatif para pemuda karang taruna di

desa setempat. Kurang lebih dibuat selama tiga hari dengan diameter

lima meter dan tinggi tujuh meter," jelas Maryadi.

Ketua RT 09 Dusun Paingan Ngasiyo menambahkan, tradisi tersebut

digelar setiap 1 Syawal. Acara yang telah dimulai sejak tahun 1998

itu, diikuti kurang lebih tiga RT di desa tersebut atau dua jamaah

masjid yakni Masjid Al Furqon dan Ar Rahman. Pelepasan balon dimaknai

sebagai pelepasan hawa nafsu dan menyimbolkan perayaan di hari

kemenangan ini.

"Setelah melepas balon, dilanjutkan dengan ziarah ke makam pendiri

atau cikal bakal dari desa kami. Selain ke makam Mbah Bedel , warga

juga ziarah ke makam keluarganya masing-masing," imbuh Ngasiyo.



Editor : Mediani Dyah Natalia







lihat arsip= http://infokwkp.blogspot.com
Share:

Berbagai Atraksi Digelar Di Objek Wisata

KULONPROGO ( KRjogja.com)- Berbagai atraksi wisata digelar dalam

rangka libur Lebaran oleh Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan

Olahraga (Disbudparpora) Kulonprogo bersama masyarakat di berbagai

objek wisata.



Dikatakan Kabid Kebudayaan Disbudparpora Kulonprogo, Joko Mursito SSn

MA, atraksi wisata digelar mulai Minggu (19/07/2015) yakni di Waduk

Sermo, Pantai Glagah, Puncak Suroloyo, Pantai Congot dengan kesenian

tradisional, sedangkan di Gua Kiskendo ditampilkan Sendratari Sugriwa

Subali.

Senin (20/07/2015) di Gua Kiskendo, Waduk Sermo, Pantai Trisik, dan

Pantai Congot diselenggarakan kesenian tradisional. Selasa

(21/07/2015) di Pantai Glagah, Waduk Sermo, Pantai Congot, Pantai

Trisik, dan Gua Kieskendo juga digelar kesenian tradisional.



"Atraksi wisata tersebut ada yang dengan dana keistimewaan (danais)

ataupun APBD DIY dan Kabupaten. Kegiatan ini dalam upaya menampilkan

kebudayaan dan kesenian khas Kulonprogo agar lebih dikenal masyarakat

baik Kulonprogo maupun luar Kulonprogo serta memberikan hiburan kepada

wisatawan yang datang ke Kulonprogo untuk berwisata," kata Joko, Jumat

(17/07/2015).(Wid)



lihat arsip= http://infokwkp.blogspot.com
Share:

UGM gandeng Kulon Progo kembangkan "technopark"

Kulon Progo (ANTARA News) - Universitas Gadjah Mada Yogyakarta

menggandeng Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa

Yogyakarta, mengembangkan "technopark" berbasis agroindustri dan

manufaktur.



Rektor UGM Yogyakarta Dwikorita Karnawati di Kulon Progo, Jumat

mengatakan UGM Yogyakarta menyiapkan kerja sama secara luas, di

antaranya technopark.



"Technopark ini akan kami sinergikan antara industri yang mengolah

massal produk-produk penelitian UGM dengan sekolah pembelajaran

vokasi. Hal ini untuk mendekatkan sekolah vokasi dengan teaching

materials," kata Dwikorita.

Selain technopark, pihaknya juga bekerja sama dengan mengelola

produk-produk yang ada di Kulon Progo, seperti gula semut, padi

premium, durian, kakao, dan teh. Produksinya sudah berjalan, tapi

sifatnya masih curah, belum sampai industri hilir dan belum sampai

pengembangan produk-produk kemasan yang siap dijual di pasar.



Menurut dia, kerja sama antara UGM dan Kulon Progo adalah meningkatkan

produk-produk yang masih curah atau bahan mentah menjadi produk-produk

yang siap dipasarkan, mulai dari pengemasan hingga pemasaran.



"Secara umum kami membuat dua rencana besar yakni technopark yang

mengintegrasikan antara teaching sekolah vokasi dengan industri dan

pengolahan hasil-hasil yang sudah ada dari bahan dasar menjadi siap

pakai," kata Dwikorita.



Tanah yang boleh dimanfaatkan oleh UGM, lanjut Dwikorita, adalah tanah

sultan ground (SG). Hal itu sesuai dengan rekomendasi Bappenas.



"Kami berharap program ini bisa terwujud sehingga bisa menjadi proyek

percontohan untuk daerah lain," kata dia.



Menanggapi rencana pengembangan technopark, Bupati Kulon Progo Hasto

Wardoyo menyatakan akan mendukung upaya kerja sama yang sudah

disepakati kedua pihak sejak beberapa waktu lalu itu.



"Kami menindaklanjutinya dengan menjadi fasilitator yang baik," katanya.





Editor:B Kunto Wibisono



COPYRIGHT ©ANTARA2015
Share:

Archive

Breaking News

Wikipedia

Search results