Tourist knows Yogyakarta Indonesia

Top reviews

Monday, August 31, 2015

KECELAKAAN KULONPROGO : Ban Meletus Bikin Mobil Boks Oleng

Harianjogja.com, KULONPROGO-Sebuah mobil boks miliki Tiara Katering

menabrak mobil Suzuki APV bernomor polisi AB 1373 GZ di sekitar Jalan

Mandung, Pengasih, Kulonprogo, Minggu (30/8/2015). Meski tidak ada

korban jiwa, tiga penumpang mobil boks terluka dan segera dibawa di

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Wates.



Informasi yang dihimpun Harianjogja.com, kejadian bermula ketika

sopir mobil boks bernama Heri mengemudikan kendaraan yang membawa

berbagai perlengkapan makanan dan katering. Dia hendak kembali ke

Tiara Katering yang beralamat di dekat Pasar Wates. Namun, mobil boks

tersebut mendadak oleng setelah ban depannya meletus. Laju kendaraan

menjadi tak terkendali dan jatuh ke arah kanan.



Pada saat bersamaan, mobil Suzuki APV yang dijalankan Anik Yulianto

melaju dari arah selatan. Tabrakan pun terjadi hingga bagian depan

mobil boks rusak berat. Heri diketahui menderita luka serius dan tidak

sadarkan diri. Bersama dua penumpang mobil boks lainnya yang mengalami

luka ringan, mereka dilarikan ke RSUD Wates. Sementara itu, Anik dan

anaknya beruntung karena tidak terluka. Meski demikian, bagian kanan

depan mobilnya juga rusak cukup parah.



Kanit Laka Lantas Polres Kulonprogo, Iptu Purwanto mengungkapkan,

mobil boks AB 9467 MB memang terlihat tidak layak jalan. Padahal,

muatan yang dibawa sangat banyak. "Kami masih melakukan penyelidikan.

Namun melihat kondisi mobil, ini karena muatan yang berlebih dan

bannya gundul," ujarnya



Lihat arsip:

http://kwkp.blogspot.com
Share:

Saturday, August 29, 2015

Bawang Putih Impor Makin Mahal

Bisnis.com, KULONPROGO-Harga bawang putih impor perlahan merangkak

naik selama tiga hari terakhir. Meski demikian, pasokan tetap berjalan

lancar sehingga jumlah stok tidak berkurang.

Hal tersebut diungkapkan Ngatirah, salah satu pedagang di Pasar Gawok,

Wates, Kulonprogo, Jumat (28/8/2015). Besar kenaikannya mencapai

Rp1.500 hingga Rp2.000 per kilogram (kg/2015). "Ini naiknya tinggi.

Biasanya cuma Rp200 atau Rp300. Sekarang sampai Rp1.500," ungkap

Ngatirah.

Sebelumnya, Ngatirah menjual bawang putih seharga Rp15.000 per kg,

sedangkan saat ini sudah naik menjadi Rp16.500 per kg. "Itu buat yang

kulakan. Kalau eceran, harganya Rp19.500. Tadinya sekitar Rp16.000

sampai Rp17.000," paparnya.

Ngatirah menambahkan, bawang putih jenis kating yang sebelumnya dijual

seharga Rp20.000 per kg juga naik menjadi Rp22.000 per kg. Menurut

Ngatirah, kenaikan harga termasuk dampak melemahnya nilai tukar rupiah

terhadap dolar. Sebab, semua bawang putih di Pasar Gawok merupakan

produk impor dari Tiongkok. "Tidak ada yang lokal. Dari luar negeri

semua," kata Ngatirah.

Meski demikian, pasokan bawang putih masih lancar. Ngatirah sendiri

mengaku menerima dua ton bawang putih setiap 10 hari sekali. Namun,

daya beli konsumen jadi menurun. "Jadi agak sepi. Biasanya sehari bisa

jual sekuital. Ini belum ada yang beli," imbuhnya.

Kenaikan harga bawang putih ternyata cukup meresahkan konsumen.

Misalnya saja Isni Widayati. Dia hanya bisa berharap harga bawang

putih tidak terus melambung. Bagi dia, bawang putih adalah bumbu pokok

di dapurnya setiap hari. "Bawang putih ini harus ada. Kalau bisa ya

harganya turun," tutur Isni saat berbelanja di Pasar Gawok, Jumat

siang.

Isni mengaku kaget saat tahu pedagang telah menjual bawang putih

seharga Rp22.000 per kg. Namun, dia harus tetap membeli, berapa pun

harganya. Solusi alternatifnya hanya satu, menghemat penggunaannya

saat memasak. "Kayaknya kemarin masih Rp20.000. Harus dikurangi biar

irit," ungkapnya.

Sementara itu, kondisi berbeda terjadi pada harga bawang merah yang

justru anjlok. Harganya saat ini hanya dipatok Rp10.000 per kg.

Padahal, sebelumnya mencapai Rp15.000 per kg. "Sudah sekitar10 hari

ini turunnya," ucap Ngatirah.

Editor : Nina Atmasari
Share:

Pemasaran Online, Jangkauan Lebih Luas

KULONPROGO ( KRjogja.com)- Penguasaan pemasaran online bagi usaha

mikro kecil dan menengah (UMKM) akan dapat bersaing dan meningkatkan

nilai jual, karena jangkauan pasar lebih luas bahkan menjangkau luar

daerah. Dengan teknologi informasi, produk akan diakses jutaan orang,

seperti dengan Facebook. Sedangkan penjualan secara konvensional tidak

dapat memperoleh hasil maksimal.



"Pelatihan pemasaran online sangat penting diberikan kepada para

pelaku UMKM untuk mengangkat daya saing dan nilai jual produk UMKM.

Sebab, selama ini UMKM di Kulonprogo masih sangat minim memanfaatkan

teknologi informasi untuk pemasarannya," kata Dosen Sekolah Vokasi

Diploma Ekonomika dan Bisnis UGM Bahroel Fauzi Rosidi saat

menyampaikan materi workshop pemasaran melalui online atau internet

yang diadakan Dinas Koperasi dan UKM Kulonprogo bagi UMKM di RM

Kampung Rasa, Kamis (27/08/2015).

Sekitar 30 pelaku UMKM mendapat kesempatan menguasai teknis pemasaran

produk melalui jejaring sosial seperti Facebook. Pelatihan ini

diadakan dalam upaya menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).



"Terlebih lagi dalam menghadapi pasar bebas Asean, pelaku usaha

Indonesia harus kuat dan tidak hanya sebagai penonton," katanya sambil

menambahkan peran pemerintah dibutuhkan, sebab UMKM tidak bisa jalan

sendiri.



Siti Rupingah pelaku usaha UMKM dari KWT Sari Jampi Salah menuturkan,

pelatihan pemasaran produk melalui internet penting, karena UMKM belum

banyak yang mendapat pengetahuan tentang bisnis online. "Kelompok kami

sudah memanfaatkan pemasaran online, tapi belum optimal. Selama ini

pemasaran online dikelola anggota yang relatih lebih muda, sedangkan

saya lebih fokus pada produksinya," kata Siti.(Wid)



Lihat arsip:

http://kwkp.blogspot.com
Share:

Friday, August 28, 2015

MASALAH LINGKUNGAN : 2 Hari Karnaval, Taman Kulonprogo Rusak

Harianjogja.com, KULONPROGO– Sejumlah tanaman di beberapa taman rusak

akibat terinjak warga saat menyaksikan pawai dan karnaval Kulonprogo.

Kerugian akibat rusaknya taman tersebut diperkirakan mencapai jutaan

rupiah.



Penyelenggaraan acara HUT RI ke-70 digelar selama dua hari dengan

menampilkan parade pawai dan karnaval yang diikuti 12 kecamatan di

seluruh Kulonprogo. Ribuan warga pun turun ke jalan dan memadati

sepanjang rute parade. Bahkan, tidak sedikit dari warga yang berjubel

di kawasan taman kota dan sengaja atau tidak sengaja menginjak tanaman

yang ada di taman.



"Paling parah kerusakan terjadi di Taman Binangun. Hampir semua

tanaman bakung di taman itu diinjak. Bahkan, semua pohon cemara yang

baru setinggi satu meter roboh. Malamnya setelah pawai langsung kami

coba tegakkan lagi. Tidak tahu itu apa akan hidup atau malah mati,"

ujar Kepala UPTD Kebersihan dan Pertamanan Dinas Pekerjaan Umum (DPU)

Kulonprogo Toni, Kamis (27/8/2015).



Toni mengungkapkan, tidak hanya kawasan Taman Binangun yang banyak

mengalami kerusakan akibat acara tersebut. Taman yang berada di depan

Kodim 0731 Kulonprogo juga menjadi sasaran warga yang ingin

menyaksikan karnaval tersebut. Sejumlah tanaman juga nyari rusak

karena diinjak banyak warga.



Antisipasi untuk pengawasan taman sebelumnya telah dikoordinasikan

dengan pihak terkait. Toni mengatakan, sebelum penyelenggaraan

pengamanan taman menjadi pengamanan dari Satpol PPdan hal itu telah

diketahui Bupati. Namun, meski begitu tetap belum optimal mengurangi

dampak kerusakan taman.



"Satpol PP juga sudah mengingatkan warga, baik lisan maupun dengan

pengeras suara. Tetapi tetap saja kerusakan tanaman tidak bisa

dihindari, mengingat banyaknya penonton yang membludak," jelas Toni.



Toni menegaskan, perawatan tanaman membutuhkan waktu yang cukup lama.

Bahkan, biaya perawatan tanaman juga cukup mahal. Setidaknya, kerugian

akibat rusaknya taman bisa mencapai jutaan rupiah.





Lihat arsip:

http://kwkp.blogspot.com
Share:

SPBU di Kulonprogo Siap-siap Tampung Pertalite

TRIBUNJOGJA.COM, KULONPROGO -Dari total 11 stasiun pengisian bahan

bakar umum (SPBU) yang beroperasi di Kulonprogo, baru ada satu lokasi

yang memiliki tangki timbun dan dispenser cadangan, yang dapat

digunakan untuk menampung jenisPertalite.Praktis, 10 SPBU lainnya saat

ini harus menyiapkan atau membangun tangki timbun dan dispenser baru.



Pengelola SPBU Kedundang, Sukamto, mengatakan SPBU yang dikelolanya

termasuk salah satu yang belum memiliki tangki timbun dan dispenser

untuk pertalite. Padahal, saat ini Bahan bakar minyak (BBM) jenis baru

tersebut mulai merambah DIY. Sesuai kebijakan pusat, pihaknya pun

harus membangun atau menambah tangki dan dispenser satu lagi.



"Kami sekarang mulai menyelesaikan pembangunannya. Tangki timbun dan

dispensernya masing-masing satu," kata Sukamto, Kamis (27/8/2015).

Selama ini, SPBU yang dikelolanya memiliki tiga tangki timbun dan tiga

dispenser. Semuanya telah digunakan untuk menampung BBM solar, premium

dan pertamax. Dengan menambah satu tangki dan dispenser, harapannya

dapat untuk menampung pertalite yang masuk Kulonprogo.



"Kami bangun berkapasitas 15 ribu liter," ujarnya.(*)





Lihat arsip:

http://kwkp.blogspot.com
Share:

Gebyar Macapat Tampilkan Yati Pesek

KULONPROGO ( KRjogja.com)- Gebyar Macapat digelar Penggiat Macapat

Selapanan bekerjasama dengan Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan

Olahraga (Disbudparpora) Kulonprogo di Gedung Kesenian Wates, Rabu

(26/8/2015) malam.

Acara bertemakan "Memetri Budaya Jawi" mengundang seniwati Yati Pesek

dan menampilkan kebolehan macapat dari kalangan pelajar yakni siswa SD

N 1 Samigaluh, SMP N 2 Kokap, dan SMK N I Pengasih. Hadir pula KRT

Projo Suwasono Pamong Pamulangan Sekar Macapat Keraton Ngayogyakarta.

Suyanta Ketua Panitia menyatakan, kegiatan "Gebyar Macapat" dalam

upaya melaksanakan program pemerintah dalam nguri-uri kebudayaan Jawa.

Selain diikuti pelajar, juga dari perwakilan 12 kecamatan". "Disamping

itu sebagai penyerapan dana keistimewaan (danais) dengan macapatan

massal, dan ini baru pertama macapat massal di Kulonprogo," ujarnya.

Menurut Suyanta, sambutan peserta antusias terbukti sejak gladi

bersih, selain itu juga melibatkan banyak generasi muda, sehingga

seperti apa yang diharapkan Bupati Kulonprogo dr H Hasto Wardoyo

SpOG(K) tercapai.

Asisten II Setda Triyono SIP MSi menyatakan pemkab memberikan

apreasiasi terhadap kegiatan macapat selapan sekali. Kegiatan

macapatan malam kamisan selapan sekali, kali ini merupakan istimewa

karena selain dihadiri perwakilan dari kecamatan dan sekolah, kegiatan

ini sekaligus dalam rangka pula memperingati Hari Kemerdekaan RI.

Acara yang berlangsung semarak tersebut dihadiri macapatan kelompok

dari 12 kecamatan . "Diharapkan macapat yang biasanya dilaksanakan

para sesepuh, sekarang ada siswa SD/SLTP/SLTA agar terus berlatih,"

katanya.

Yati Pesek menambahkan, macapat seharusnya diberikan sejak kecil.

"Saya terharu adanya siswa-siswi yang ikut macapat. Kalau saya memang

sejak kecil sudah bergelut dengan macapat. Saat ini yang mendesak

dilakukan adalah bagaimana membuat macapat disukai di kalangan pelajar

atau kalangan anak muda," katanya.(Wid)



Lihat arsip:

http://kwkp.blogspot.com
Share:

Wednesday, August 26, 2015

KEKERINGAN KULONPROGO : Warga Ngentakrejo Membuat Bak Penampungan Air Darurat

Harianjogja,com, KULONPROGO-Warga Desa Ngentakrejo, Kecamatan Lendah,

Kulonprogo gotong royong membuat bak penampungan air darurat, Senin

(24/8/2015). Mereka menggunakannya untuk menampung bantuan air bersih

yang hari itu diberikan Pemerintah Kecamatan Lendah.



Ada tiga dusun di Desa Ngentakrejo yang langganan kekeringan. Di

antaranya Dusun Bendo, Pereng, dan Temben. Namun, belum ada warga

setempat yang memiliki bak penampungan air permanen. "Tadi malam saya

dikabari kalau mau ada bantuan air jadi hari ini warga bikin bak.

Nanti airnya ditaruh di situ lalu bisa diambil warga," kata Poniran,

warga Pereng.



Bak penampungan air darurat itu hanya dibuat dari terpal dan bambu.

Warga memulai proses pembuatannya dengan menggali tanah sedalam

setengah meter berukuran dua kali empat meter. Tinggi bak kemudian

ditambah sekitar setengah meter lagi dengan rangkaian bambu. Setelah

kerangkanya jadi, sebuah terpal pun dipasang sebagai alas dan badan

bak. "Satu air bak bisa untuk lima kepala keluarga," ucap Poniran.



Poniran mengaku berterima kasih dengan bantuan air bersih dari

Pemerintah Kecamatan Lendah. Sebab, musim kemarau yang terjadi tiga

bulan terakhir telah membuat warga sekitar terpaksa membeli air

bersih.



"Sudah beli air lima rit. Harganya Rp130.000 per rit," ungkapnya.



Poniran lalu memaparkan, warga mengalami kesulitan air bersih akibat

sumur mengering. Padahal, sumur mereka bahkan sudah digali hingga

sedalam 24 meter.



"Kita beli karena sumurnya kering. Tahun kemarin juga beli air," tuturnya.



Poniran berharap, pemerintah bisa membantu pembuatan bak penampungan

air permanen di Ngentakrejo. Dengan demikian, mereka tidak perlu lagi

menyiapkan bak penampungan darurat setiap kali ada bantuan air bersih.

Bak permanen nantinya juga bisa dimanfaatkan untuk menampung air

hujan.



"Kalau tidak, masyarakat bisa diberi bantuan peralatan atau bahan

untuk membuat bak permanen sendiri," imbuh Poniran kemudian.

Sementara itu, Camat Lendah, Sumiran mengatakan, ada 126 kepala

keluarga atau 607 jiwa yang terancam kekeringan di Ngentakrejo.

Pemerintah Kecamatan Lendah kemudian menyiapkan bantuan air bersih

sebanyak enam rit dengan volume masing-masing 6.000 liter.



"Kami sudah dropping air dua kali. Rencananya mau satu kali lagi," katanya.

Sumiran menambahkan, bak penampungan air darurat hanya bersifat

sementara. Biasanya, warga langsung mengambil semua airnya dengan

jeriken atau ember. "Rencananya, kita mau membuat bak penampungan yang

volumenya besar sehingga memudahkan masyarakat untuk menampung dan

mengambil bantuan air," ucap Sumiran



Lihat arsip:

http://kwkp.blogspot.com
Share:

Pelaku IKM Kulon Progo Diimbau Kuasai IT

REPUBLIKA,CO,ID, KULON PROGO -- Pemerintah Kabupaten Kulon Progo,

Daerah Istimewa Yogyakarta, mengimbau pelaku industri kecil menengah

menyiapkan sumber daya manusia supaya menguasai teknologi informatika

menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN dan megaproyek setempat.



Kepala Badan Penanam Modal dan Pelayanan Terpadu (BPMPT) Kulon Progo

Agung Kurniawan di Kulon Progo, Senin (24/8), mengatakan megaproyek

bandara, pelabuhan, kawasan industri dan pasir besi memberikan

berbagai peluang dan tantangan bagi masyarakat Kulon Progo khususnya

bagi pelaku usaha mikro kecil dan menengah.



"Kami berharap, dengan megaproyek tersebut dapat meningkatkan

pertumbuhan ekonomi, menciptakan lapangan kerja, mengolah ekonomi

potensial menjadi kekuatan ekonomi riil, meningkatkan kesejahteraan

masyarakat Kulon Progo," kata Agung.



Menurut dia, semakin banyak pelaku UMKM merupakan salah satu potensi

pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Kulon Progo. Apalagi kedepannya akan

dibangun beberapa mega proyek yang otomatis akan berpengaruh terhadap

perkembangan UMKM di Kulon Progo," katanya.



Namun demikian, ia mengatakan, salah satu kelemahan yang masih dialami

oleh UMKM dan koperasi dalam mengembangkan usahanya adalah lemahnya

pangsa pasar produk.



Ketatnya persaingan pasar dan banyaknya jumlah pelaku UMKM yang

belakangan ini bermunculan di Indonesia, mendorong sebagian dari

pelaku UMKM mulai memutar otak dan mencari strategi baru untuk

memenangkan persaingan. Salah satunya dengan memanfaatkan perkembangan

teknologi, informasi dan jaringan internet untuk memperluas jangkauan

pasarnya.



"Tidak bisa dipungkiri lagi bahwa keberadaan internet menjadi salah

satu akses bagi para pelaku UMKM untuk mengembangkan usahanya.

Mudahnya sistem pemasaran di internet dan luasnya jangkauan pasar

online membuat para pelaku usaha menjadikan internet sebagai solusi

tepat untuk menunjang perkembangan usahanya," katanya.



"Kami berharap, kegiatan ini pelaku UMKM dapat mengambil ilmu dari

materi yang akan disampaikan oleh narasumber," katanya.



Pada kegiatan tersebut, Dosen Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM Latri

Wihastuti memaparkan materi tentang pemanfaatan internet/toko online

untuk kamajuan bisnis. Sedangkan Eka Indarto antara lain memaparkan

strategi pemasaran online dan potensi pasar online yang sangat besar

karena di Indonesia terdapat sekitar 72 juta pengguna internet.



Red:Yudha Manggala P Putra

Sumber:Antara





Lihat arsip:

http://kwkp.blogspot.com
Share:

Rute Karnaval Berubah, Diikuti 70 Peserta

KULONPROGO ( KRjogja,com)- Berbagai kreasi ditampilkan

sekolah/instansi maupun umum dalam mengikuti karnaval tingkat

kabupaten, Rabu (26/8/2015). Karnaval yang diikuti 70 peserta, 12 drum

band, serta 1 drumband dari Hizbul Wathan (HW) yang merupakan eksebisi

ini dilepas Wakil Bupati Kulonprogo Drs H Sutedjo di depan rumah dinas

bupati.



Karnaval didahului dengan penampilan drum band Gita Nada Swara dari SD

N 2 Wates. Kemudian disusul dengan peserta dari Kodim 0731/Kulonprogo

yang menampilkan kolone senapan, kelompok beladiri yong modo, kelompok

ketahanan pangan, kendaraan dinas Babinsa, Persit Kartika Chandra

Kirana, dan Alutsista TNI.



Sementara itu peserta lainnya terdapat Kepala Dinas Pendidikan yang

sekaligus merupakan Ketua Panitia Pawai/Karnaval Kabupaten Drs H

Sumarsana MSi ikut ambil bagian mengenakan pakaian angguk ikut dalam

peserta Ikatan Guru Taman Kanak-Kanak Indonesia (IGTKI)Kulonprogo.

Keikutan Kadinas Pendidikan membuat semarak karnaval 2015 tersebut.



Diterangkan Panitia Karnaval Eko Teguh Santoso SPd, karnaval diikuti

70 peserta. "Rute karnaval tahun ini berubah. Tidak lagi melewati

lintasan kereta api karena riskan dengan adanya double track,"

ujarnya.



Rute yang baru, depan rumah dinas bupati ke timur-perempatan UNY-Serut

ke utara-perempatan SDN 3 Pengasih ke kiri-perempatan KUD Pengasih ke

kiri-Masjid UNY ke barat-Dyo Futsal ke kiri lurus ke selatan,

pertigaan Gereja ke kiri-finish.(Wid)



Lihat arsip:

http://kwkp.blogspot.com
Share:

Tuesday, August 25, 2015

Masih Ditemukan Raskin Tidak Layak di Kulonprogo

Bisnis.com, KULONPROGO– Penyaluran beras bagi warga miskin (raskin)

pada bulan Agustus masih ditemukan beberapa karung beras yang tidak

layak. Meski demikian, pemkab mengklaim penyaluran beras relatif

lancar.



Dalam rapat evaluasi penyaluran beras raskin bulan Agustus di Ruang

Pertemuan Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi

(Dinsosnakertrans) Kulonprogo, penyaluran raskin tidak terkendala

apapun. Beras raskin yang disalurkan kebanyakan merupakan beras lokal

Kulonprogo.



"Beberapa masih terjadi permasalahan, seperti waktu distribusi yang

terlalu dini dan ada beberapa karung beras yang ditukarkan," ujar

Kepala Dinsosnakertrans Kulonprogo Eka Pranyata, Senin (24/8/2015).



Eka mengatakan, beras yang ditukar tersebut berasal dari wilayah

Galur. Meski demikian, dia mengatakan, distribusi raskin di bulan ini

lancar. Dia juga memastikan, memasuki musim kemarau ini kebutuhan

raskin tetap mencukupi. Selain itu, beras raskin yang disalurkan

kebanyakan merupakan produksi lokal.



"Sehingga, sebagian besar beras yang disalurkan memiliki kualitas yang

cukup baik. Beras tersebut adalah suplai dari para Gapoktan ke Bulog.

Semoga hal ini bisa bertahan untuk pendistribusian di bulan-bulan

mendatang," imbuh Eka.



Sementara jadwal distribusi raskin bulan September mendatang akan

diawali kecamatan Sentolo Selasa (1/9), Kalibawang Rabu (2/9),

Girimulyo Kamis (3/9), Panjatan Senin (7/9), Lendah dan Galur Selasa

(8/9), Nanggulan dan Samigaluh Rabu (9/9), Pengasih Kamis (10/9),

Kokap Senin (14/9), Temon dan Wates.



Editor : Nina Atmasari





Lihat arsip:

http://kwkp.blogspot.com, http://infokwkp.blogspot.com
Share:

Archive

Breaking News

Wikipedia

Search results