Harianjogja.com, KULONPROGO - Puting beliung porak-porandakan pohon dan
rumah warga di Dusun Kradenan dan Dusun Gunung Puyuh di Desa Srikayangan,
Sentolo, Rabu (25/3/2015). Tiga warga mengalami luka serius akibat tertimpa
atap rumah.
Dari pantauan Harianjogja.com di lokasi kejadian, Dusun Kradenan mengalamk
kerusakan cukup parah. Tiga rumah yang berada di dusun tersebut rusak parah
tersapu angin dan tertimpa sebuah pohon besar setinggi lebih dari 15 meter.
Dua rumah masing-masing milik Mardi Wiyono, 70, dan Tukiyo, 58, hancur dan
hampir rata. Bahkan, dua anggota keluarga Mardi menjadi korban akibat
bencana tersebut.
"Istri saya dan cucu saya sedang di ruang tengah. Saya sendiri di dapur
sedang menyalakan api untuk memasak air. Tiba-tiba saja rumah sudah ambruk,
lalu saya segera matikan api biar tidak membakar kayu kering di sekitarnya,"
ujar Mardi, Kamis (26/3/2015).
Menurut Kasidi, 63, tetangga korban, angin puting beliung muncul pertama
kali dari arah barat daya rumahnya.
Sekitar pukul 15.30 WIB, usai melaksanakan shalat ashar, Kasidi melihat awan
gelap di samping rumah. Saat itu hujan deras disertai angin kencang,
kemudian dari awan gelap itu muncul angin puting beliung memutar dan makin
membesar langsung menghantam pohon besar yg ada di lokasi itu.
"Anginnya lalu bergerak ke timur ke arah rumah Pak Mardi. Saya langsung lari
ke sana. Saya lihat, istri sama cucu Pak Mardi sudah dalam posisi terlentang
dan tertimpa reruntuhan," ungkap Kasidi.
Kasidi menuturkan, Mukiyem, 60, istri Mardi mengalami patah tulang pada
bagian lengan atas. Sedangkan cucu Mardi, Aprilia, 6, mengalami tulang retak
di bagian punggung. Seketika itu juga korban langsung dibawa ke RSUD Wates
untuk mendapat pertolongan.
Warga, relawan dan petugas gabungan membantu membersihkan puing-puing rumah
warga yang roboh setelah tertimpa pohon tumbang di Dusun Kradenan Desa
Srikayangan, Sentolo, Kamis (26/3/2015).
Editor: Mediani Dyah Natalia <http://jogja.solopos.com/baca/author/mediani>
rumah warga di Dusun Kradenan dan Dusun Gunung Puyuh di Desa Srikayangan,
Sentolo, Rabu (25/3/2015). Tiga warga mengalami luka serius akibat tertimpa
atap rumah.
Dari pantauan Harianjogja.com di lokasi kejadian, Dusun Kradenan mengalamk
kerusakan cukup parah. Tiga rumah yang berada di dusun tersebut rusak parah
tersapu angin dan tertimpa sebuah pohon besar setinggi lebih dari 15 meter.
Dua rumah masing-masing milik Mardi Wiyono, 70, dan Tukiyo, 58, hancur dan
hampir rata. Bahkan, dua anggota keluarga Mardi menjadi korban akibat
bencana tersebut.
"Istri saya dan cucu saya sedang di ruang tengah. Saya sendiri di dapur
sedang menyalakan api untuk memasak air. Tiba-tiba saja rumah sudah ambruk,
lalu saya segera matikan api biar tidak membakar kayu kering di sekitarnya,"
ujar Mardi, Kamis (26/3/2015).
Menurut Kasidi, 63, tetangga korban, angin puting beliung muncul pertama
kali dari arah barat daya rumahnya.
Sekitar pukul 15.30 WIB, usai melaksanakan shalat ashar, Kasidi melihat awan
gelap di samping rumah. Saat itu hujan deras disertai angin kencang,
kemudian dari awan gelap itu muncul angin puting beliung memutar dan makin
membesar langsung menghantam pohon besar yg ada di lokasi itu.
"Anginnya lalu bergerak ke timur ke arah rumah Pak Mardi. Saya langsung lari
ke sana. Saya lihat, istri sama cucu Pak Mardi sudah dalam posisi terlentang
dan tertimpa reruntuhan," ungkap Kasidi.
Kasidi menuturkan, Mukiyem, 60, istri Mardi mengalami patah tulang pada
bagian lengan atas. Sedangkan cucu Mardi, Aprilia, 6, mengalami tulang retak
di bagian punggung. Seketika itu juga korban langsung dibawa ke RSUD Wates
untuk mendapat pertolongan.
Warga, relawan dan petugas gabungan membantu membersihkan puing-puing rumah
warga yang roboh setelah tertimpa pohon tumbang di Dusun Kradenan Desa
Srikayangan, Sentolo, Kamis (26/3/2015).
Editor: Mediani Dyah Natalia <http://jogja.solopos.com/baca/author/mediani>