Tourist knows Yogyakarta Indonesia

Top reviews

Tuesday, June 23, 2015

AKSI SOSIAL : KNRP Ajak Warga Kulonprogo Bantu Palestina

Harianjogja.com, KULONPROGO– Dukungan spritual dan materi menjadi hal

yang sangat dibutuhkan oleh warga Palestina. Komite Nasional Rakyat

Palestina (KNRP) gelar tabligh akbar untuk menggalang bantuan dari

masyarakat Kulonprogo di Gedung Kaca Pemkab Kulonprogo, Sabtu

(20/6/2015).



Ketua KNRP Nasional Suripto mengatakan, lembaga ini mempelopori agar

masyarakat Indonesia memahami dan menyadari penderitaan masyarakat

Palestina. Hingga saat ini, rakyat Palestina masih harus merasakan

penjajahan yang dilakukan oleh Israel.



"Terutama anak-anak Palestina, mereka masih merasa diintimidasi oleh

aparat Israel. Saat berangkat sekolah harus digeledah dan diperiksa,"

ujar Suripto.



Suripto mengungkapkan, dalam tabligh akbar tersebut KNRP tidak hanya

menggalang dana untuk diberikan kepada rakyat Palestina. Bantuan doa

dan dukungan dari masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat

Kulonprogo juga sangat penting. Selain itu, bantuan relawan juga amat

dibutuhkan lembaga sosial kemanusiaan ini.



Lebih lanjut Suripto menjelaskan, bentuk bantuan relawan diberbagai

bidang juga sangat strategis. Dia menyebutkan, rusaknya bangunan

Masjidil Aqsa membutuhkan bantuan dari relawan Indonesia yang mampu

membantu di bidang pembangunan.



"Seperti yang diketahui, masjid ini adalah bagian dari sejarah Islam,

yaitu Isra' Miraj. Butuh peranan relawan pembangunan untuk memperbaiki

bangunan ini. Selain itu, relawan pendidikan untuk bisa membantu

anak-anak Palestina," jelas Suripto.



Bupati Kulonprogo Hasto Wardoyo menambahkan, sudah menjadi kewajiban

masyarakat dunia untuk membantu sesama. Hasto menuturkan, kegiatan

sosial yang dilakukan KNRP tidak terlepas dari cita-cita bangsa

Indonesia. Di mana dalam dasar negara telah dituliskan, bangsa

Indonesia juga memiliki peranan untuk memerdekakan seluruh bangsa di

dunia.



"Maka dari itu, kegiatan ini kami harap dapat turut memacu masyarakat

Kulonprogo untuk turut serta membantu Palestina," imbuh Hasto
Share:

Sunday, June 21, 2015

Tambak Udang Muncul di Kulonprogo, Satpol PP Tak Pegang Data

TRIBUNJOGJA.COM, KULONPROGO - Beberapa tambak udang baru diduga

bermunculan di sepanjang pesisir selatan Kulonprogo. Bupati Hasto

Wardoyo bahkan mendengar ada di antaranya yang muncul di pesisir

wilayah Temon.



Menurutnya, keberadaan tambak udang dengan jarak hanya beberapa puluh

meter dari bibir pantai melanggar peruntukan kawasan.



Apalagi jika berada di kawasan calon lokasi bandara baru, wilayah

tersebut akan menjadi lokasi bandara pasca terbitnya IPL.



"Kalau munculnya pasca terbitnya IPL bandara, ketika pembangunan

dimulai mereka tidak bisa mendapat gantirugi," kata Bupati, Minggu

(21/6/2015).



Hasto mengatakan selama ini cukup banyak tambak udang di pesisir

selatan Kulonprogotidak berizin. Keberadaan tambak udang itu

rencananya akan diinventarisasi untuk mendapatkan data tambak yang

berizin dan yang tidak.



Selain itu, pemilahan juga akan dilakukan mengenai masalah

lingkungannya. Jika nantinya ditemukan kerusakan lingkungan akibat

tambak udang, menurutnya, dapat dijerat melakukan perusakan lingkungan

hidup.



Sebab itu, Bupati menyatakan perlunya hati-hati dan kecermatan bagi

siapapun yang membuka tambak udang di pesisir pantai selatan.



Komitmen untuk melakukan penertiban tambak udang ini juga pernah

diungkapkan Gubernur DIY beberapa waktu lalu. Menurutnya, keberadaan

tambak udang di sempadan pantai melanggar.



Kepala Satpol PP Kulonprogo, Duana Heru Supriyanto, mengatakan sejauh

ini pihaknya tidak memegang data keberadaan tambak udang.

Pasalnya, masalah tersebut merupakan bagian dari kebijakan daerah yang

saat ini ditangani bagian perekonomian daerah.



Selain itu, menurutnya, setiap kecamatan juga telah diminta mendata

keberadaan tambak udang di wilayahnya.



"Penertibannya juga menjadi kewenangan kepolisian karena diduga

melanggar undang-undang lingkungan hidup," katanya.( Tribunjogja.com)
Share:

Kulonprogo Godok Rencana Kepariwisataan 2015 - 2025

TRIBUNJOGJA.COM, KULONPROGO -Pemkab Kulonprogomulai merasa tidak

selayaknya sektor kepari wisataan terlalu lama ditelantarkan.

Potensinya ada. Terbukti, retribusi kawasan wisataPantai Glagah

merupakan penyumbang pemasukan terbanyak.



Bupati Hasto Wardoyo bahkan telah menyampaikan draf Raperda tentang

Rencana Induk Pembangunan Kepari wisataan Daerah (Ripparda) Tahun

2015-2025 pada Rapat Paripurna, di Gedung Dewan.



Ketua DPRD Kulonprogo, Akhid Nuryati, dikonfirmasi pada Minggu

(21/6/2015), mengatakan Ripparda tersebut mulai dibahas oleh pansus.



"Harapannya adanya danais dan perkembangan empat megaproyek

Kulonprogomendukung dan perlu terobosan kepari wisataan. Kita kaya

tetapi potensi pari wisatabelum digarap optimal," ujar Akhid, Minggu

(21/6/2015).



Dalam pembahasan nanti, dewan rencananya akan menentukan titik

prioritas kepari wisataan. Selain itu juga mengenai strategi

pengembangannya.



Tak kalah penting adalah adanya perda berarti memiliki kepastian hukum

yang memungkinkan kerjasama pihak ketiga.



"Akan seperti apa kerjasamanya nanti dibahas di pansus," lanjutnya.(

Tribunjogja.com)
Share:

Saturday, June 20, 2015

Kulonprogo Perbaiki Jalan Jelang Mudik Lebaran

TRIBUNJOGJA.COM, KULONPROGO -Infrastruktur jalan yang diprediksi bakal

menjadi jalur maupun pusat keramaian saat Lebaranmenjadi perhatian

pemerintah.



Untuk melakukan perbaikan jalan pada titik tersebut, Pemkab Kulonprogo

menganggarkan Rp2,18 miliar.



Kepala DPU Kulonprogo, Sukoco, mengatakan perbaikan jalan dengan

anggaran sebesar itu mencakup jalan sepanjang lebih kurang 106,5

kilometer.



"Perbaikan sudah dimulai. Kami juga telah rapat persiapan jalur mudik

Lebaranbersama kepolisian," katanya, Kamis (18/6).



Beberapa titik menjadi prioritas adalah jalur-jalur penunjang akses

atau jalur mudik utama, jalur perbelanjaan, wisata dan pusat keramaian

yang lainnya.



Dia mengaku juga masih melakukan inventarisasi jalur keramaian lain

yang mungkin masih ada.



Pasalnya, pada masa lebaran diperkirakan jalur-jalur di Kulonprogo

akan mengalami kenaikan volume kendaraan.



"Perkiraan kami peningkatan itu terjadi di semua kecamatan secara

merata. Perhitungan kami total sepanjang 106,5 kilometer jalan

kabupaten itu," katanya.

Kabid Bina Marga, Gusdi Hartono, menyatakan perbaikan jalan persiapan

lebaran itu sudah dimulai sejak sebulan lalu. Dia meyakini perbaikan

itu bakal selesai pada pertengahan ramadan.

Hasil inventarisasi kerusakan jalan itu, disebutkan, antara lain

berupa jalan berlubang, retak, dan permukaan tidak rata.

" Lebarannanti kami harap sudah bisa digunakan. Untuk jalan provinsi

dan nasional menjadi kewenangan mereka karena itu jalur mudik utama,"

jelasnya.( tribunjogja.com)
Share:

Friday, June 19, 2015

Manfaatkan Posdaya, Ekonomi Produktif Jalan Terus

KULONPROGO ( KRjogja.com)-Tahun 2015 ini pos pemberdayaan keluarga

(Posdaya) Kabupaten Kulonprogo mulai memberikan bantuan benah rumah

dan ekonomi produktif bagi keluarga tidak mampu. Untuk tahun pertama,

bantuan benah rumah diberikan kepada Suto Mulyo Utomo warga Pereng

Bumirejo Kecamatan Lendah, karena rumahnya tidak layak huni. Bantuan

diserahkan Bupati Kulonprogo dr H Hasto Wardoyo SpOG(K) dengan wujud

uang dan kambing.

"Bantuan benah rumah baru pertama kali diberikan oleh posdaya berupa

uang Rp 10 juta dari CSR Paguyuban Pengelola Toko Milik Rakyat

(Tomira). Bantuan ini diberikan karena rumahnya pak Suto tidak layak

huni. Karena rumahnya berada di atas tanah saudaranya, maka hanya

dilakukan benah rumah, dan saudaranya juga sudah mengizinkan untuk

dibenahi," ujar Ketua Tim Pembina Posdaya Kulonprogo Dra Hj Sri

Harmintarti MM, Kamis (18/6/2015).

Selain bantuan benah rumah, karena kemiskinannya dan tidak punya

usaha, Tim Pembina Posdaya setelah ada pendataan pemetaan maka Suto

Mulyo Utomo diberikan bantuan untuk usaha. Bantuan berupa ternak,

yakni dua ekor kambing dan kandang dari KSU Posdaya Pengasih.(Wid)
Share:

KESEMPATAN KERJA : Rumah Potong Ayam di Kulonprogo Serap 300 Tenaga Kerja

Harianjogja.com, KULONPROGO– Rumah Potong Ayam (RPA) yang akan

dikembangkan di Desa Pleret, Panjatan segera dibangun. Pengembangan

perusahaan di wilayah kecamatan ini diharapkan dapat membuka lapangan

kerja bagi masyarakat sekitar.

"Keberadaan perusahaan ini diharapkan mampu memberikan manfaat bagi

masyarakat sekitar. Sejalan dengan Bela Beli Kulonprogo, perusahaan

ini dapat memberdayakan masyarakat Kulonprogo," ujar Bupati Kulonprogo

Hasto Wardoyo saat membuka acara peletakan batu pertama pembangunan

Rumah RPA PT Jaya Makmur Prayoga Sentausa, Rabu (17/6/2015).

Hasto mengungkapkan, kabupaten ini masih membutuhkan uluran tangan

investor. Dia mengatakan, bantuan yang diharapkan yakni kerjasama

dengan masyarakat guna memberikan kemakmuran dan kesejahteraan bagi

rakyat, terutama bagi masyarakat di desa tersebut.

Selain itu, Hasto menuturkan, peranan investor yang akan menanamkan

investasi di kabupaten ini diharapkan dapat turut menerapkan one

village one sister company. Target yang akan dicapai dari penerapan

program ini yakni untuk mendukung pemerintah daerah dalam meningkatkan

kesejahteraan masyarakat.

"Upaya yang dapat dilakukan yakni dengan mengoptimalkan program

corporate social responsibility [CSR]. Selain itu, tidak boleh ada

pungutan tidak resmi," tegas Hasto.

Dirut PT Jaya Makmur Prayoga Sentausa Bram Setyawan berharap,

keberadaan rumah potong ayam ini diharapkan tidak hanya dapat

menyuplai kebutuhan ayam potong di wilayah ini. Dia mengungkapkan, ke

depan dengan dibangunnya perusahaan ini dapat membuka lapangan kerja

bagi masyarakat Desa Pleret maupun masyarakat Kulonprogo secara umum.

"Kami menempati lahan seluas dua hektare. Kapasitas pemotongan ayam

paling tidak mencapai tiga juta ekor ayam per tahun," ujar Bram.

Sementara itu, Kepala Badan Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu

(BPMPT) Kulonprogo Agung Kurniawan menambahkan, nilai investasi awal

yang diajukan perusahaan tersebut mencapai Rp1 miliar di triwulan

pertama. Penyerapan tenaga kerja yang akan dibutuhkan oleh perusahaan

ini cukup banyak. Pasalnya, paling tidak penyerapan tenaga kerja

mencapai 300 orang.

"Wilayah ini [Panjatan] masih memiliki potensi investasi yang baik.

Sesuai aspek tata ruang, kecamatan ini lebih cocok untuk sektor jasa

perdagangan. Apalagi saat ini jalur Daendels sedang diperlebar dan

banyak perusahaan-perusahaan pergudangan yang tertarik untuk

menanamkan investasinya di sini," jelas Agung.
Share:

Thursday, June 18, 2015

Kasus Narkoba di Kulonprogo Naik

KULONPROGO ( KRjogja.com)- Di Kabupaten Kulonprogo tahun 2014 kasus

penyalahgunaan narkoba yang diproses hukum ada delapan kasus.

Dibandingkan tahun 2013 yang ada lima, jumlah kasus 2014 meningkat.



Berdasarkan data dari Satresnarkoba Polres Kulonprogo, kasus tertinggi

terjadi pada 2010 sebanyak 13 kasus, tahun 2011 ada 6 kasus, dan 2012

dua kasus. "Kecamatan yang rawan penyalahgunaan narkoba yaitu Temon,

Galur, Nanggulan, dan Kalibawang. Kerawanan ini terjadi karena kasus

yang ada di sana, seperti di Kalibawang tertangkap kasus ganja di

Dekso. Wilayah rawan lainnya karena daerah perbatasan yang diprediksi

menjadi lalu-lintas peredaran narkoba, yaitu di Temon dan Galur,"

ujarnya pada dialog interaktif dalam rangka sosialisasi pencegahan

dan pemberantasan penyalaghunaan dan peredaran gelap narkoba (P4GN)

terhadap instansi Pemkab Kulonprogo, di aula PMI setempat, Kamis

(18/6/2015). Dialog menampilkan narasumber Kepala Badan Narkotika

Nasional Provinsi (BNNP) DIY KBP Soetarmono DS SE MSi .



Menurut Soetarmono, prevalensi penyalahgunaan narkoba di DIY tinggi.

Pada 2014 jumlah penyalahguna narkoba ada 62.028, sehingga DIY

menempati peringkat kelima tertinggi di Indonesia dari 33 provinsi.

Tahun 2008 DIY bahkan pernah menempati peringkat kedua setelah DKI

Jakarta. "Terkait penyalahgunaan narkoba, BNNP DIY menargetkan tahun

ini melakukan rehabilitasi terhadap 1.369 penyalahguna narkoba dari 62

ribu. Adanya upaya itu diharapkan yang belum terkena penyalahgunaan

narkoba akan imun atau menolak, dan yang sudah kena direhabilitasi,"

ujarnya.(*)
Share:

Gedung Autis Center di Kulonprogo Resmi Dilaunching

TRIBUNJOGJA.COM, KULONPROGO -Operasional Pusat Layanan Autis di

Kulonprogo resmi diluncurkan, Rabu (17/6/2015). Mengawali

serangkaianlaunchinggedung Autis Center di Sentolo itu, beberapa anak

dan siswa autisunjukdiri dalam berbagai atraksi.

Seorang di antaranya Winantu Basuki, siswa SLBN 1 Bantul. Siswa

autisyang selalu merespon segala sesuatu dengan lagu dan musik ini

tampil menyanyikan lagu Ramadan Datang.

Bergaya di hadapan bupati dan para pejabat dinas serta kementerian,

Winantu mampu menyedot perhatian yang hadir. Dia bahkan memainkan alat

musik keybord dengan jari-jarinya yang lincah.

Guru SLB yang mendampinginya, Wahyu Joko Pramono, mengatakan Winantu

merupakan siswa tuna ganda, yaitu tuna netra dan autis.

"Sukanya memang musik. Lagu bahasa inggris cepat hafal. Penampilan

hari ini hanya sekali latihan," ujarnya.

Gedung baru autiscenter diperuntukkan bagi semua daerah. Sebagai

satu-satunya layanan autisdi DIY, keberadaannya melayani semua

kabupaten dan kota di DIY dan sekitarnya.
Share:

Tuesday, June 16, 2015

KORUPSI KULONPROGO : Mayoritas Menyeret Kades

Harianjogja.com, KULONPROGO—Mayoritas kasus korupsi yang ditangani

Kejaksaan Negeri Wates di tahun ini menyeret nama-nama yang berasal

dari kalangan kepala desa.

Mereka meliputi mantan Kades Banaran, Kecamatan Galur, Dwi Haryanto;

mantan Kades Pendoworejo, Girimulyo, Landung Wiyana; dan mantan Kades

Tayuban, Panjatan, Wakidjo. Kasus Dwi dan Landung sudah masuk masa

persidangan sejak April lalu sedangkan kasus yang membelit Wakidjo

baru sampai tahap pemberkasan di Kejari.

Kepala Seksi Intelijen Kejari Wates Arief Muda mengatakan selama ini

Kejari Wates mengandalkan laporan dan aduan warga terhadap sejumlah

kasus korupsi yang ditangani lembaganya. Jika pelapor dan materinya

jelas, Kejari segera menindaklanjuti dugaan kasus korupsi.

"Pernah ada surat kaleng [laporan tanpa identitas pengirim]. Kejari

tidak bisa menindaklanjuti yang seperti itu [surat kaleng]," paparnya

Terhadap kasus korupsi yang mayoritas membelit kades, Inspektorat

Daerah Kulonprogo berusaha memperketat pengawasan internal untuk

mencegah tindak pidana korupsi, baik di satuan kerja perangkat daerah

(SKPD) maupun pemerintah desa. Laporan admnistrasi dan keuangan harus

benar-benar dicermati.

"Jika ditemukan kesalahan laporan pada pemeriksaan, kami [Inspekda]

minta dibetulkan," ungkap Kepala Inspektorat Daerah Kabupaten

Kulonprogo, Arif Sudarmanto, Jumat (12/6/2015).

Demi meraih opini wajar tanpa pengecualian (WTP), diadakan pertemuan

seluruh kepala SKPD setiap pekan dan tidak boleh diwakilkan. Siapa

saja yang punya masalah akan langsung diinventaris. Arif menambahkan

saat ini fokus pengawasan ditujukan pada pemerintah desa.

Menurut dia, laporan penggunaan dana desa harus benar-benar dibuat

secara rinci dan teliti sebab kesalahan yang terjadi bisa saja

berakhir pada kasus dugaan korupsi.

"Kami akan perbanyak pembinaan dan pendampingan yang sifatnya teknis.

Misalnya cara membuat laporan dan apa saja yang harus dilampirkan,"

papar Arif. Dia berharap tidak ada lagi kades yang terlibat kasus

dugaan korupsi meski uang yang diterima desa semakin besar.
Share:

Petinju Kulonprogo Ditawari Tanding di Thailand

Bisnis.com, KULONPROGO-Petinju asal Kulonprogo Hery Ardianto mendapat

tawaran bertanding di Thailand.

Setelah Lebaran 2015, Hery yang baru saja meraih sabuk emas Bupati

Kulonprogo seusai mengalahkan petinju asal Jakarta, Williem Rey, Sabtu

(13/6/2015) akan ditantang dalam kejuaraan tingkat nasional di

Jakarta.

"Rencananya seusai Lebaran. Setelah mengalahkan Williem dia akan

mempersiapkan diri untuk kejuaraan nasional di Jakarta," ujar Pelatih

Sasana Satria Menoreh, Ferry Kuahati kepada Bisnis.com, Minggu

(14/6/2015).

Menurut Ferry, pihaknya terus mendorong petinju yang biasa bertarung

di kelas ringan 60 Kg dan Welter 63 Kg ini menggondol gelar nasional.

Selain mengorbitkan Hery ke sejumlah promotor nasional, Ferry

menyatakan ada rencana petinju yang meraih kemenangan dalam delapan

ronde atas Williem ini bertarung di Thailand.

"Nanti lihat perkembangan yang ada. Tawaran sudah ada, tinggal

kelanjutannya saja," jelas Ferry.

Selain Hery, Ferry mengungkapkan ada sejumlah petinju yang tengah

dipersiapkan pihaknya untuk terjun ke tinju profesional. Akan tetapi,

Ferry masih enggan menyebutkan nama-namanya.

"Sementara untuk petinju lainnya, sedang fokus ke Porda dan Pra-PON,"

tandas Ferry.

Editor : Mediani Dyah Natalia
Share:

Archive

Breaking News

Wikipedia

Search results