Tourist knows Yogyakarta Indonesia

Top reviews

Wednesday, August 26, 2015

KEKERINGAN KULONPROGO : Warga Ngentakrejo Membuat Bak Penampungan Air Darurat

Harianjogja,com, KULONPROGO-Warga Desa Ngentakrejo, Kecamatan Lendah,

Kulonprogo gotong royong membuat bak penampungan air darurat, Senin

(24/8/2015). Mereka menggunakannya untuk menampung bantuan air bersih

yang hari itu diberikan Pemerintah Kecamatan Lendah.



Ada tiga dusun di Desa Ngentakrejo yang langganan kekeringan. Di

antaranya Dusun Bendo, Pereng, dan Temben. Namun, belum ada warga

setempat yang memiliki bak penampungan air permanen. "Tadi malam saya

dikabari kalau mau ada bantuan air jadi hari ini warga bikin bak.

Nanti airnya ditaruh di situ lalu bisa diambil warga," kata Poniran,

warga Pereng.



Bak penampungan air darurat itu hanya dibuat dari terpal dan bambu.

Warga memulai proses pembuatannya dengan menggali tanah sedalam

setengah meter berukuran dua kali empat meter. Tinggi bak kemudian

ditambah sekitar setengah meter lagi dengan rangkaian bambu. Setelah

kerangkanya jadi, sebuah terpal pun dipasang sebagai alas dan badan

bak. "Satu air bak bisa untuk lima kepala keluarga," ucap Poniran.



Poniran mengaku berterima kasih dengan bantuan air bersih dari

Pemerintah Kecamatan Lendah. Sebab, musim kemarau yang terjadi tiga

bulan terakhir telah membuat warga sekitar terpaksa membeli air

bersih.



"Sudah beli air lima rit. Harganya Rp130.000 per rit," ungkapnya.



Poniran lalu memaparkan, warga mengalami kesulitan air bersih akibat

sumur mengering. Padahal, sumur mereka bahkan sudah digali hingga

sedalam 24 meter.



"Kita beli karena sumurnya kering. Tahun kemarin juga beli air," tuturnya.



Poniran berharap, pemerintah bisa membantu pembuatan bak penampungan

air permanen di Ngentakrejo. Dengan demikian, mereka tidak perlu lagi

menyiapkan bak penampungan darurat setiap kali ada bantuan air bersih.

Bak permanen nantinya juga bisa dimanfaatkan untuk menampung air

hujan.



"Kalau tidak, masyarakat bisa diberi bantuan peralatan atau bahan

untuk membuat bak permanen sendiri," imbuh Poniran kemudian.

Sementara itu, Camat Lendah, Sumiran mengatakan, ada 126 kepala

keluarga atau 607 jiwa yang terancam kekeringan di Ngentakrejo.

Pemerintah Kecamatan Lendah kemudian menyiapkan bantuan air bersih

sebanyak enam rit dengan volume masing-masing 6.000 liter.



"Kami sudah dropping air dua kali. Rencananya mau satu kali lagi," katanya.

Sumiran menambahkan, bak penampungan air darurat hanya bersifat

sementara. Biasanya, warga langsung mengambil semua airnya dengan

jeriken atau ember. "Rencananya, kita mau membuat bak penampungan yang

volumenya besar sehingga memudahkan masyarakat untuk menampung dan

mengambil bantuan air," ucap Sumiran



Lihat arsip:

http://kwkp.blogspot.com
Share:

Pelaku IKM Kulon Progo Diimbau Kuasai IT

REPUBLIKA,CO,ID, KULON PROGO -- Pemerintah Kabupaten Kulon Progo,

Daerah Istimewa Yogyakarta, mengimbau pelaku industri kecil menengah

menyiapkan sumber daya manusia supaya menguasai teknologi informatika

menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN dan megaproyek setempat.



Kepala Badan Penanam Modal dan Pelayanan Terpadu (BPMPT) Kulon Progo

Agung Kurniawan di Kulon Progo, Senin (24/8), mengatakan megaproyek

bandara, pelabuhan, kawasan industri dan pasir besi memberikan

berbagai peluang dan tantangan bagi masyarakat Kulon Progo khususnya

bagi pelaku usaha mikro kecil dan menengah.



"Kami berharap, dengan megaproyek tersebut dapat meningkatkan

pertumbuhan ekonomi, menciptakan lapangan kerja, mengolah ekonomi

potensial menjadi kekuatan ekonomi riil, meningkatkan kesejahteraan

masyarakat Kulon Progo," kata Agung.



Menurut dia, semakin banyak pelaku UMKM merupakan salah satu potensi

pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Kulon Progo. Apalagi kedepannya akan

dibangun beberapa mega proyek yang otomatis akan berpengaruh terhadap

perkembangan UMKM di Kulon Progo," katanya.



Namun demikian, ia mengatakan, salah satu kelemahan yang masih dialami

oleh UMKM dan koperasi dalam mengembangkan usahanya adalah lemahnya

pangsa pasar produk.



Ketatnya persaingan pasar dan banyaknya jumlah pelaku UMKM yang

belakangan ini bermunculan di Indonesia, mendorong sebagian dari

pelaku UMKM mulai memutar otak dan mencari strategi baru untuk

memenangkan persaingan. Salah satunya dengan memanfaatkan perkembangan

teknologi, informasi dan jaringan internet untuk memperluas jangkauan

pasarnya.



"Tidak bisa dipungkiri lagi bahwa keberadaan internet menjadi salah

satu akses bagi para pelaku UMKM untuk mengembangkan usahanya.

Mudahnya sistem pemasaran di internet dan luasnya jangkauan pasar

online membuat para pelaku usaha menjadikan internet sebagai solusi

tepat untuk menunjang perkembangan usahanya," katanya.



"Kami berharap, kegiatan ini pelaku UMKM dapat mengambil ilmu dari

materi yang akan disampaikan oleh narasumber," katanya.



Pada kegiatan tersebut, Dosen Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM Latri

Wihastuti memaparkan materi tentang pemanfaatan internet/toko online

untuk kamajuan bisnis. Sedangkan Eka Indarto antara lain memaparkan

strategi pemasaran online dan potensi pasar online yang sangat besar

karena di Indonesia terdapat sekitar 72 juta pengguna internet.



Red:Yudha Manggala P Putra

Sumber:Antara





Lihat arsip:

http://kwkp.blogspot.com
Share:

Rute Karnaval Berubah, Diikuti 70 Peserta

KULONPROGO ( KRjogja,com)- Berbagai kreasi ditampilkan

sekolah/instansi maupun umum dalam mengikuti karnaval tingkat

kabupaten, Rabu (26/8/2015). Karnaval yang diikuti 70 peserta, 12 drum

band, serta 1 drumband dari Hizbul Wathan (HW) yang merupakan eksebisi

ini dilepas Wakil Bupati Kulonprogo Drs H Sutedjo di depan rumah dinas

bupati.



Karnaval didahului dengan penampilan drum band Gita Nada Swara dari SD

N 2 Wates. Kemudian disusul dengan peserta dari Kodim 0731/Kulonprogo

yang menampilkan kolone senapan, kelompok beladiri yong modo, kelompok

ketahanan pangan, kendaraan dinas Babinsa, Persit Kartika Chandra

Kirana, dan Alutsista TNI.



Sementara itu peserta lainnya terdapat Kepala Dinas Pendidikan yang

sekaligus merupakan Ketua Panitia Pawai/Karnaval Kabupaten Drs H

Sumarsana MSi ikut ambil bagian mengenakan pakaian angguk ikut dalam

peserta Ikatan Guru Taman Kanak-Kanak Indonesia (IGTKI)Kulonprogo.

Keikutan Kadinas Pendidikan membuat semarak karnaval 2015 tersebut.



Diterangkan Panitia Karnaval Eko Teguh Santoso SPd, karnaval diikuti

70 peserta. "Rute karnaval tahun ini berubah. Tidak lagi melewati

lintasan kereta api karena riskan dengan adanya double track,"

ujarnya.



Rute yang baru, depan rumah dinas bupati ke timur-perempatan UNY-Serut

ke utara-perempatan SDN 3 Pengasih ke kiri-perempatan KUD Pengasih ke

kiri-Masjid UNY ke barat-Dyo Futsal ke kiri lurus ke selatan,

pertigaan Gereja ke kiri-finish.(Wid)



Lihat arsip:

http://kwkp.blogspot.com
Share:

Tuesday, August 25, 2015

Masih Ditemukan Raskin Tidak Layak di Kulonprogo

Bisnis.com, KULONPROGO– Penyaluran beras bagi warga miskin (raskin)

pada bulan Agustus masih ditemukan beberapa karung beras yang tidak

layak. Meski demikian, pemkab mengklaim penyaluran beras relatif

lancar.



Dalam rapat evaluasi penyaluran beras raskin bulan Agustus di Ruang

Pertemuan Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi

(Dinsosnakertrans) Kulonprogo, penyaluran raskin tidak terkendala

apapun. Beras raskin yang disalurkan kebanyakan merupakan beras lokal

Kulonprogo.



"Beberapa masih terjadi permasalahan, seperti waktu distribusi yang

terlalu dini dan ada beberapa karung beras yang ditukarkan," ujar

Kepala Dinsosnakertrans Kulonprogo Eka Pranyata, Senin (24/8/2015).



Eka mengatakan, beras yang ditukar tersebut berasal dari wilayah

Galur. Meski demikian, dia mengatakan, distribusi raskin di bulan ini

lancar. Dia juga memastikan, memasuki musim kemarau ini kebutuhan

raskin tetap mencukupi. Selain itu, beras raskin yang disalurkan

kebanyakan merupakan produksi lokal.



"Sehingga, sebagian besar beras yang disalurkan memiliki kualitas yang

cukup baik. Beras tersebut adalah suplai dari para Gapoktan ke Bulog.

Semoga hal ini bisa bertahan untuk pendistribusian di bulan-bulan

mendatang," imbuh Eka.



Sementara jadwal distribusi raskin bulan September mendatang akan

diawali kecamatan Sentolo Selasa (1/9), Kalibawang Rabu (2/9),

Girimulyo Kamis (3/9), Panjatan Senin (7/9), Lendah dan Galur Selasa

(8/9), Nanggulan dan Samigaluh Rabu (9/9), Pengasih Kamis (10/9),

Kokap Senin (14/9), Temon dan Wates.



Editor : Nina Atmasari





Lihat arsip:

http://kwkp.blogspot.com, http://infokwkp.blogspot.com
Share:

Kulon Progo Akan Kerja Sama dengan Swasta Sediakan Bus Wisata ke Bukit Menoreh

Kulon Progo- Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa

Yogyakarta (DIY), akan menggandeng pihak swasta menyediakan bus

perintis melayani rute menuju objek wisata, khususnya kawasan Bukit

Menoreh.



Bupati Kulon Progo, Hasto Wardoyo mengatakan, sampai saat ini,

pihaknya belum menyediakan bus khusus bagi wisatawan.

"Kami akan mengajak pihak swasta untuk menyediakan sarana transportasi

menuju objek wisata," kata Hasto, di Kulon Progo, Selasa (25/8).

Ia mengakui bus-bus besar tidak bisa lewat di kawasan Bukit Menoreh,

karena sempitnya jalan dan kondisinya berbukit-bukit, sehingga

membahayakan keselamatan.



Namun Hasto berjanji akan memperbaiki infrastruktur secara bertahap,

sesuai program Bedah Menoreh, sesuai ketersediaan anggaran.



"Saat ini, kami fokus memperbaiki infrastruktur jalan supaya mudah

diakses masyarakat dan wisatawan. Kami optimistis, infrastruktur jalan

yang baik akan mendorong percepatan pertumbuhan wisata," katanya.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Kulon Progo, Astungkoro mengatakan,

rencananya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) akan menggandeng pihak ketiga

menyediakanshuttle busuntuk mengangkut penumpang ke objek wisata.



Menurutnya, objek wisata di wilayah selatan tidak membutuhkanshuttle

buskarena infrastruktur jalannya sudah memadai dan bagus. Hal ini

berbeda dengan wilayah utara, yang infrastrukturnya perlu segera

diperbaiki, sehingga perlushuttle busperintis.



"Kami merencanakan, pengangkutan wisatawan menuju objek wisata wilayah

utara menggunakan bus kecil. Kalau bus pariwisata ukuran besar akan

berbahaya," katanya.



Terkait penggunaan dana keistimewaan (danais) untuk pembiayaan

pengadaan bus, menurut Astungkoro, bisa dilaksanakan. Namun demikian,

semua tergantung Kementerian Keuangan.

"Kami berusaha mengakses dana dari berbagai sumber, termasuk danais.

Kami tidak menggantungkan pembangunan infrastruktur ataupun sarana

prasarana objek wisata dengan danais. Kami masih mempelajari ketentuan

penggunaan danais," katanya.

/FAB



"Antara"





Lihat arsip:

http://kwkp.blogspot.com, http://infokwkp.blogspot.com
Share:

Kecanggihan IT Belum Banyak Dimanfaatkan Pelaku UMKM

KULONPROGO ( KRjogja.com) - Belum banyak Pelaku usaha mikro kecil

menengah (UMKM) di Kabupaten Kulonprogo yang memanfaatkan kemajuan

teknologi informasi (TI) untuk memasarkan produknya. Padahal salah

satu kelemahan yang masih dialami oleh UMKM dalam mengembangkan

usahanya adalah lemahnya pangsa pasar produk.



Demikian dikatakan Kepala Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu

(BPMPT) Kulonprogo Agung Kurniawan SIP MSi ketika membuka "temu usaha

pelaku UMKM", di RM Nggirli, Senin (24/8/2015). Diakui Agung, memang

sudah ada beberapa yang melakukan pemasaran lewat facebook, seperti

desa wisata, batik, dan lainnya. "Namun ketika ditanya apakah ada yang

memakai media online dalam pemasaran ataupun transaksi, ternyata

tidak ada," ujarnya.



Pembicara yang tampil Latri Wihastuti SE MSc dari Departemen Ekonomika

dan Bisnis Sekolah Vokasi UGM tentang pemanfaatan internet/toko online

untuk kemajuan bisnis UMKM dan Jogja, serta PT Jogja Media Net dengan

materi mengakses jaringan pemasaran online.

Agung menuturkan, keberadaan internet menjadi salah satu akses bagi

para pelaku UMKM untuk mengembangkan usahanya. "Mudahnya sistem

pemasaran di internet dan luasnya jangkauan pasar online membuat para

pelaku usaha menjadikan internet sebagai solusi tepat untuk menunjang

perkembangan usahanya," kata Agung.



BPMPT memberikan dukungan bagi pelaku usaha, agar bisa meningkatkan

kapasitas, tidak hanya produksi tapi pemasarannya. Namun pada

kesempatan ini lebih difokuskan pemanfaatan perkembangan jaringan

internet. "Apalagi ke depannya akan dibangun beberapa mega proyek yang

otomatis akan berpengaruh terhadap perkembangan UMKM di Kulonprogo,"

imbuhnya.(Wid)



Lihat arsip:

http://kwkp.blogspot.com, http://infokwkp.blogspot.com

http://wong-lendah.blogspot.com
Share:

Monday, August 24, 2015

BANDARA KULONPROGO : Petani Gugat Perda Tata Ruang Kulonprogo

Harianjogja.com, JOGJA-Para petani yang terdampak rencana pembangunan

bandara internasional di Kulonprogo, menggugat peraturan daerah

(Perda) Nomor 1/2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)

Kabupaten Kulonprogo. Mereka menganggap perda tata ruang Kulonprogo

bertentangan dengan peraturan di atasnya.



"Kami melakukan Judicial Review Perda Tata Ruang Kulonprogo. Surat

gugatan sudah didaftarkan ke Mahkamah Agung pada 19 Agustus, lalu,"

kata Kuasa Hukum Petani Kulonprogo, Hamzal Wahyudin kepada Harian

Jogja, Minggu (23/8/2015).



Hamzal yang biasa disapa Dindin mengungkapkan, surat gugatan perda

tata ruang Kulonprogo didaftarkan langsung oleh para petani yang

tergabung dalam Wahana Tri Tunggal (WTT) dan didampingi oleh Lembaga

Bantuan Hukum (LBH) Jogja.



"Sebanyak 134 petani yang melakukan gugatan perda tata ruang

Kulonprogo, yang diwakili 18 petani," kata dia.



Dindin memaparkan, ada sejumlah poin yang mendasari petani melakukan

judicial review, di antaranya adalah Pasal 11 huruf C juncto Pasal 18

Perda Tata Ruang Kulonprogo 2012-2032. Dalam perda tersebut,

menurutnya, memuat soal transportasi udara, yang kemudian menjadi

dasar Pemerintah Kulonprogo membangun bandara baru.



Dindin menyatakan, perda itu jelas bertentangan dengan Perda RTRW DIY

Nomor 2/2010, yang hanya menyebut pengembangan bandara Adisucipto.

"Dan bertentangan dengan tata ruang nasional mau pun tata ruang

wilayah Jawa-Bali," tandas Dindin.

Direktur LBH Jogja ini menambahkan, setelah mendaftarkan judicial

review perda tata ruang Kulonprogo, para petani dan LBH Jogja juga

menyambangi Komisi Yudisial di Jakarta. Dindin berharap lembaga

pengawas hakim dan peradilan itu ikut memantau proses pengadilan

gugatan perda tata ruang dan proses kasasi di Mahkamah Agung.



Sebelumnya, para petani Kulonprogo ini sudah berhasil menggugat ijin

penetapan lokasi (IPL) bandara Kulonprogo yang dikeluarkan Gubernur

DIY melalui Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Jogja. Putusan hakim

PTUN yang membatalkan IPL bandara ini digugat kembali oleh Pemda DIY

dengan upaya kasasi ke MA.



Upaya kasasi Pemda DIY kembali dilawan oleh petani, dengan mengajukan

kontra memori kasasi ke MA. Saat ini proses sidang kasasi masih

berlangsung di MA. Dindin meyakini upaya petani mempertahankan

hak-haknya bakal dikabulkan pengadilan baik dalam kasasi mau pun

judicial review perda tata ruang Kulonprogo.

Kepala Biro Hukum, Sekretariat Daerah, Pemda DIY, Dewa Isnu Broto Imam

Santoso mengatakan, pihaknya masih menunggu putusan MA atas kasasi

yang diajukannya. "Sampai saat ini belum ada putusan," kata Dewa, 14

Agustus lalu.



Lihat arsip:

http://kwkp.blogspot.com
Share:

Sunday, August 23, 2015

Kulonprogo Pasok 3.000 Ton Beras untuk Bulog

Bisnis-com, KULONROGO-Hingga Juli lalu, Kabupaten Kulonprogo sudah

menyuplai sekitar 3.000 ton kepada Bulog untuk dialokasikan sebagai

beras miskin (raskin). Meski demikian, para petani masih harus bekerja

keras untuk memenuhi permintaan Bulog yang sebenarnya mencapai 7.000

ton.



Hal tersebut diungkapkan Bupati Kulonprogo, Hasto Wardoyo,

dikonfirmasi pada Sabtu (22/8/2015). "Meski belum 100 persen, ini

adalah komitmen petani melawan beras dari luar negeri," kata Hasto.



Hasto memaparkan, Kulonprogo tetap bertekad mengganti raskin dengan

beras daerah (rasda) meski banyak pihak yang meragukannya. Pemkab

Kulonprogo merangkul gabungan kelompok tani (gapoktan) agar secara

bertahap menggeser suplai beras dari Vietnam dan India kepada Bulog

yang selama ini dialokasikan untuk program raskin.



"Memang belum bisa diganti rasda semua tapi kabupaten lain malah belum

sama sekali," ucapnya.

Hasto juga mengatakan, penggantian rasda untuk raskin di Kulonprogo

telah dijadikan proyek percontohan oleh pemerintah pusat. Program itu

akan diukur efektivitasnya dan bagaimana jika konsep serupa diterapkan

di daerah lain. "Kulonprogo jadi pilot project sejak Juli sampai

Desember. Nanti kita evaluasi bersama," ujar Hasto.



Hasto kemudian kembali mengingatkan, akhir tahun nanti Indonesia akan

diserbu produk-produk luar negeri, termasuk beras, yang bisa jadi

harganya jauh lebih murah. "Vietnam berasnya sangat murah dan bisa

datangkan beras ke Balikpapan hanya dalam empat jam. Padahal kalau

kita kirim dari Surabaya bisa empat hari," paparnya.



Menurut Hasto, Indonesia bisa jadi langsung kalah jika menghadapi

perdagangan bebas dengan teknologi. Solusi alternatif yang paling

mungkin dilakukan adalah melawannya dengan ideologi, yaitu cinta

produk dalam negeri. "Kalau beli beras sendiri, nanti uangnya lari ke

petani kita juga," ungkap Hasto.



Sementara itu, Ketua Asosiasi Gapoktan Kulonprogo, Margiono

mengatakan, kebutuhan beras setiap bulan sebenarnya relatif sama.

Namun, produksi dari hasil panen cenderung tidak stabil.



"Panen raya kemarin hanya mencapai 60 persen dari target karena

kebanjiran. Di sisi lain, saat ini petani disulitkan dengan kekeringan

karena masa tanam duanya gaka mundur," ucap Margiono.



Margiono berpendapat, infrastruktur pengairan irigasi perlu dibenahi

agar Kulonprogo bisa memenuhi permintaan Bulog. Kualitas irigasi

dinilai menjadi salah satu kebutuhan paling krusial bagi keberhasilan

panen.



"Selama ini airnya susah dibuang saat banjir sehingga tanaman banyak

yang mati. Sebaliknya saat kekeringan, petani harus menunggu lama

untuk airnya," jelasnya.



Editor : Nina Atmasari



Lihat arsip:

http://kwkp.blogspot.com
Share:

Saturday, August 22, 2015

Inilah Hasil Tes Tertulis Bakal Calon Kades Kulonprogo

TRIBUNJOGJA.COM, KULONPROGO -Enam bakal calon kepala desa di

Banjararum Kalibawang harus melalui jalur seleksi tertulis sebelum

ditetapkan sebagai calon yang maju dalam Pilkades Serentak Kulonprogo

pada 20 September mendatang. Dari enam orang tersebut, dikerucutkan

menjadi lima peserta bakal calon.



Kepala Badan Pemberdayaan masyarakat, Pemerintahan Desa, Perempuan dan

KB (BPMPDPKB) Kulonprogo, Sri Utami, menyampaikan bahwa tes bagi enam

orang itu digelar Kamis (20/8/2015).



Berdasarkan tes sejak pagi hingga siang, diperoleh nilai yang

menentukan lima orang sebagai bakal calon kades.

"Hasilnya peringat pertama adalah Sunaryo, lalu kedua Suyono, Warudi,

Barick Sulisyo, Dahlan dan Tugiran. Yang peringkat satu sampai lima

berhak ikut pilkades," kata Sri Utami, Kamis.

Tes tertulis itu dilakukan melalui kerjasama dengan Pusat Pengembangan

Kerjasama dan Kebijakan (PPKK) Fisipol UGM.

Sri Utami mengatakan materi tes antara lain ilmu mengenai Pancasila,

UUD, pemerintahan daerah, Bahasa Indonesia dan muatan

lokal.Pelaksanaan tes tersebut membuktikan bahwa minat masyarakat

dalam pilkadesserentak cukup tinggi. Semula dalam tahapan awal memang

sempat ada beberapa desa yang memperpanjang masa pendaftaran.



Hal itu karena sampai pendaftaran ditutup belum terpenuhi jumlah bakal

calon kadesnya.



"Namun setelah perpanjangan justru peminatnya banyak. Malah ini lebih

dari lima sehingga harus dites untuk diambil lima orang," lanjutnya.

Kabid Pemerintahan Desa, Sugimo, mengatakan pelaksanaan pilkadesmemang

minimal harus diikuti dua orang calon.



Namun sebagaimana terjadi di Banjararum, jika peserta yang mendaftar

lebih dari lima maka harus disaring melalui tes tertulis.



"Lima peserta telah terpilih sesuai peringkat hasil tesnya," katanya.

Selain pendaftar dari masyarakat biasa, dalam tahapan pilkades

serentak tahun ini ternyata juga terdapat lima orang akan maju

pilkades dari kalangan PNS.Selain itu, ada pula pendaftar yang

merupakan mantan kades, BPD, dan perangkat desa. Bagi PNS, menurutnya,

untuk maju pilkades harus meminta izin dari bupati dan mengajukan

cuti.

"Jika nanti mereka gagal atau tidak terpilih, mereka akan kembali

menjadi PNS seperti sebelumnya. Demikian juga ketika terpilih menjadi

kades, setelah pensiun mereka juga kembali menjadi PNS," ujar Sugimo.(

tribunjogja.com)
Share:

Penyegaran, Kreasi Senam Angguk Versi Kedua Dilombakan

WATES ( KRjogja.com) - Untuk menciptakan senam angguk versi baru,

Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disbudparora)

Kulonprogo menggelar lomba cipta kreasi senam angguk di Alun-Alun

Wates, Sabtu (22/8/2015). Lomba ini merupakan rangkaian dari

penyelenggaraan Festival Kesenian Yogyakarta (FKY) Kulonprogo 2015.

Kabid Kebudayaan Disbudparpora Kulonprogo, Joko Mursito menyampaikan,

saat ini sudah ada senam angguk versi pertama, dan sudah memerlukan

penyegaran. Pihaknya kemudian memberikan ruang kepada pencipta senam

untuk berkreasi menciptakan senam angguk versi kedua.

"Versi kedua ini diharapkan bisa lebih sederhana, unik namun juga

merupakan penyempurnaan senam angguk versi pertama," kata Joko, di

sela acara.

Senam angguk versi kedua ini, menurut Joko, menggunakan iringan musik

yang lebih dinamis. Pihaknya berharap, versi kedua akan memiliki

identitas, sehingga masyarakat yang melihat bisa mengetahui perbedaan

versi pertama dan kedua.

"Jadi ketika masyarakat melihat, akan langsung tahu bahwa ini senam

angguk versi kedua," imbuhnya.

Dalam lomba tersebut, panitia menyiapkan hadiah berupa uang pembinaan.

Masyarakat terlihat antusias menyaksikan lomba kreasi senam angguk

ini. (Unt)
Share:

Archive

Breaking News

Wikipedia

Search results