Tourist knows Yogyakarta Indonesia

Top reviews

Monday, August 3, 2015

Lima Paket Bangunan Gedung Pemkab Kulonprogo Telah Terlelang

Bisnis.com, KULONPROGO-Pemkab Kulonprogo melelang dua barang milik

daerah berupa bangunan gedung pada Rabu (29/7/2015) pekan lalu. Meski

demikian, Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan Aset Daerah (DPPKA)

Kabupaten Kulonprogo belum bisa memastikan jumlah keseluruhan barang

milik daerah yang bakal dilelang tahun ini.



Kepala DPPKA Kulonprogo, Rudiyanto mengatakan, proses lelang dilakukan

oleh Panitia Penjualan Terbatas Tahun Anggaran 2015. Bangunan gedung

yang terlelang hari itu adalah gedung bidang holtikultura Dinas

Pertanian dan Kehutanan (Dispertahut) Kabupaten Kulonprogo dan gedung

SD Negeri Kokap Unit Pelayanan Teknis Daerah (UTPD) pendidikan anak

usia dini (PAUD) dan pendidikan dasar (Dikdas) Kecamatan Kokap

Kulonprogo.

Hasilnya, lelang satu paket gedung bidang holtikultura Dispertahut

Kulonprogo dimenangkan oleh warga Sleman dengan nilai beli

Rp2.400.000. Tidak berbeda jauh dari harga terendah yang ditawarkan

sebesar Rp2.265.000.



"Lelang gedung SD Negeri Kokap dibuka dengan harga terendah

Rp2.998.000 dan terlelang dengan nilai beli Rp3.500.000," ungkap

Rudiyanto, Sabtu (1/8/2015) kemarin.



Sementara itu, Kepala Bidang Aset DPPKA Kulonprogo, Taufik Amrullah

memaparkan, sebelumnya tiga paket bangunan gedung lain juga telah

terlelang. Diantaranya gedung PAUD dan wisma beristirahat Dinas

Pendidikan Kulonprogo, gedung rumah dinas bidan Puskesmas Kokap, serta

gedung rumah dinas bidan dan perawat Puskesmas Panjatan I.

Bangunan-bagunan itu akan dibongkar untuk dibangun kembali.



Kendati demikian, Taufik mengaku belum bisa memastikan ada berapa

paket bangunan gedung yang akan dilelang tahun ini. Begitu pula dengan

barang milik daerah lain, seperti inventaris perkantoran hingga

kendaraan dinas. "Kami masih menunggu usulan penghapusan dari

masing-masing SKPD," katanya.



Taufik mengungkapkan, timnya masih melakukan upaya pendataan.

Diperkirakan, seluruh data usulan SKPD siap pada Oktober mendatang.

Sebab, lelang barang milik daerah biasanya banyak dilakukan menjelang

akhir tahun.

"Kami hanya melelang yang nilainya kecil. Kalau yang nilainya besar,

akan dilelang oleh Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL)

Jogja," ujarnya.



Editor : Nina Atmasari



Lihat arsip:

http://kwkp.blogspot.com, http://infokwkp.blogspot.com
Share:

Sunday, August 2, 2015

Sejuk dan Asrinya Wisata Perahu di Waduk Sermo Kulonprogo

TRIBUNJOGJA.COM, KULONPROGO -Masa libur lebaran telah usai. Namun

kunjungan wisatawan di Waduk Sermo Kulonprogomasih cukup menggeliat,

terutama pada akhir pekan kemarin.



Pada Sabtu (1/8/2015), wisatawan dalam dan luar daerah berdatangan

silih berganti untuk menikmati pemandangan alam perbukitan Menoreh

dari kawasan wisatadi Desa Hargowilis Kokap tersebut.



Beberapa di antara mereka menikmati kesejukan udara dan pemandangan

alam sekitar dengan duduk-duduk di pinggir waduk. Sejumlah lainnya

tampak berfoto bersama atau selfie dengan background lanskap

perbukitan Menoreh.



Yang tidak kalah menarik, cukup banyak pula wisatawan yang menjajal

perahu wisataWaduk Sermo untuk berkeliling dan melihat waduk serta

pemandangan sekitarnya lebih dekat. Cukup membayar tiket Rp 10 ribu

per orang, para pengunjung dapat merasakan sensasi berperahu di atas

air waduk.



Pengunjung dari Jakarta, Fatma, sekeluarga begitu sampai kawasan waduk

langsung menuju dermaga perahu wisata. Mereka berpasang-pasangan turun

ke dermaga untuk berfoto-foto.



Selesai dengan gadgetnya yang terjepit pada tongkat tongsis, rombongan

sanak saudara itu lantas memutuskan berperahu mengelilingi waduk

Keliling dengan perahu wisataselama lebih kurang 20 menit atau 25

menit mereka rasa sudah cukup mengobati rasa penat sepekan sibuk

dengan pekerjaan dan studi.



"Yang paling menarik air di waduk ini cukup bersih ditambah udara

segar dan pemandangan alam perbukitan yang rindang," katanya.



Menikmati dengan perahu wisata, menurutnya, merupakan hal baru.

Rombongan satu kerabat itu sengaja berkunjung ke Waduk Sermo setelah

dari Jakarta tiba di rumah saudara di Kota Yogyakarta.



"Cukup menarik bisa berperahu di waduk ini. Melihat pemandangan alam

pedesaan biasa ada di objek wisatalain, tetapi berperahu di sini

menambah sensasi ber wisatalebih menantang," imbuh Michael, dalam

rombongan itu.



Berperahu wisatadi Waduk Sermo memang cukup menantang. Terbukti tidak

semua pengunjung merasa yakin akan terjun ke perahu dan berkeliling.



Bagi yang tidak biasa berperahu, perjalanan 20 menit itu akan

memabukkan dan serasa ingin muntah.



Meski demikian, menghabiskan waktu berkeliling dengan perahu sambil

bercerita dan bertanya seputar Waduk Sermo kepada nahkodanya mungkin

saja akan menjadi satu solusi.



Informasi dalam bentuk selebaran mengenai waduk dan perahu

wisatanampaknya tidak banyak ditemukan di kawasan itu. Namun sepanjang

terbuka untuk berani bertanya, nahkoda perahu wisatamemiliki informasi

cukup banyak.



Nahkoda perahu wisata, Sutrisno, mengaku kunjungan pada akhir pekan

pascalebaran memang masih cukup banyak.



Mereka biasanya berperahu wisatakarena penasaran melihat lebih dekat

kondisi waduk dan pemandangan sekitarnya.



"Ada beberapa perahu dengan masing-masing nahkoda. Setiap hari minimal

dua kali tarikan per perahu, selama 25 menit dengan panjang kira-kira

dua kilometer lebih," kata Sutrisno.



Selama berkeliling di atas perahu, wisatawan biasa banyak bertanya

tentang waduk dan asal usulnya. Namun tidak jarang ada pula yang

ternyata bertanya di luar dugaan, yaitu mengenai ada tidaknya legenda

terjadinya waduk itu.



"Kalau itu saya kira tidak ada," katanya, menjawab pertanyaan

pengunjung di atas perahu saat perjalanan baru setengah putaran.



Lihat arsip:

http://kwkp.blogspot.com
Share:

Saturday, August 1, 2015

TENAGA KERJA KULONPROGO : Jangankan THR, Gaji Saja Terlambat Dua Bulan

Harianjogja.com, KULONPROGO-Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan

Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kabupaten Kulonprogo menerima laporan

adanya satu perusahaan yang hingga saat ini belum memberikan tunjangan

hari raya (THR) kepada para karyawan.



Pembayaran gaji karyawan perusahaan tersebut bahkan juga dilaporkan

menunggak dua bulan.



Kepala Dinsosnakertrans Kulonprogo, Eko Pranyata mengungkapkan hal

tersebut saat dijumpai di Gedung Kesenian Wates, Kulonprogo, Kamis

(30/7/2015).



Laporan itu disampaikan sejumlah karyawan perusahaan bersangkutan pada

H-1 lebaran. Saat ini masih dalam proses verifikasi dan klarifikasi.

"Hanya ada satu tapi ini bertingkat. Diduga tidak hanya terlambat

bayar THR tapi juga gaji," kata Eko.



Kepada Harian Jogja, Eko mengatakan telah melakukan langkah

pemeriksaan awal dengan memverifikasi laporan tersebut kepada sejumlah

pekerja lain, baik yang berstatus karyawan tetap maupun pekerja harian

lepas.



Mereka semua memberikan keterangan yang sama dan membenarkan adanya

keterlambatan pembayaran THR serta gaji bulan Juni dan Juli. "Kelompok

pekerja sudah membenarkannya. Minggu depan kami akan memanggil pihak

perusahaan," ujarnya.



Selain meminta keterangan dan penjelasan dari pimpinan perusahaan,

Dinsosnakertrans Kulonprogo juga bakal menyodorkan surat pernyataan

mengenai kepastian pembayaran THR dan gaji. "Gaji adalah suatu hal

yang pokok. Kenapa sampai bisa terlambat? THR juga sampai sekarang

infonya belum dibayar," papar Eko.

Eko masih enggan menyampaikan nama perusahaan yang terletak di wilayah

Kecamatan Sentolo itu. Menurutnya, dia masih perlu melakukan

klarifikasi kepada pimpinan perusahaan dari kantor induk maupun kantor

cabang. "Kalau sudah betul dan lengkap informasinya, akan kami

sebutkan identitas perusahaannya," ungkapnya.

Eko pun ingin masalah itu cepat terselesaikan agar karyawan segera

mendapatkan haknya. Sayangnya, pimpinan perusahaan diketahui berada di

luar daerah sehingga harus ada penyesuaian jadwal. Dia lalu berharap

pihak perusahaan bersikap kooperatif dan tidak mangkir dari pertemuan

pekan depan. "Pertemuannya kami rancang hanya sekali. Mereka juga

sudah diberi waktu sehingga bisa mempersiapkan data-data yang

diperlukan," terangnya.



Sementara itu, Bupati Kulonprogo, Hasto Wardoyo mengaku belum menerima

laporan mengenai adanya perusahaan yang diduga terlambat membayar THR

dan gaji karyawan. Dia lalu meminta SKPD terkait segera mengusut

laporan tersebut agar tidak semakin berkepanjangan.



"Saya yakin perusahaan paham bahwa mereka punya tanggung jawab sesuai

aturan Undang-Undang tenaga kerja. Tapi kalau seandainya ada yang

begitu [terlambar bayar THR dan gaji], kami minta bisa ditempuh dengan

mekanisme sesuai ketentuan yang berlaku," kata Hasto.





Lihat arsip:

http://kwkp.blogspot.com, http://infokwkp.blogspot.com
Share:

Dugaan Pungutan Ijasah Kejar Paket C Muncul di Kulonprogo

TRIBUNJOGJA.COM, KULONPROGO -Anggota Komisi I DPRD Kulonprogo,

Sudarto, mendesak Dinas Pendidikan untuk mengusut dugaan pungutan liar

pada pengambilan ijasah kejar paket C. Dugaan tersebut, menurutnya,

berdasarkan laporan dua peserta ujian nasional kesetaraan SMA

tersebut.



Menurutnya, dua orang yang mengadu ke dewan tersebut mengatakan setiap

peserta dimintai biaya Rp 500 ribu jika ingin mengambil ijasah kejar

paket C.

Meski demikian, Sudarto tidak membeberkan identitas pelapor tersebut.

Yang jelas, hingga saat ini Dinas Pendidikan melarang adanya pungutan

dan memang belum mengeluarkan ijasah itu.



"Ini berdasarkan aduan yang kami terima dari dua peserta. Mereka

diminta membayar untuk ambil ijasah," katanya, Rabu (29/7/2015).



Sudarto mengatakan dua orang yang mengadu itu pun sampai saat ini

enggan mengurus ijasahnya. Sementara, aduan itu kemudian telah

diteruskan pula ke Komisi IV. Intinya, dugaan berdasarkan aduan itu

harus diusut.



"Usut juga soal sistem dan regulasi kejar paket oleh PKBM," katanya.



Sekretaris Dinas Pendidikan Kulonprogo, Nurhadi, mengakui telah

mendengar keluhan tersebut. Menurutnya, masalah itu ditangani oleh

Bidang Paud dan Informal Dinas Pendidikan.



Kabid Paudni Dinas Pendidikan Kulonprogo, Tutik Sriyani, mengaku

bahkan telah mengundang PKBM. Menurutnya, dalam pertemuan itu dinas

memberikan pemahaman dan larangan pungutan terhadap peserta ujian.

"Tidak boleh memungut, apalagi dalam pengambilan ijasah," ujarnya.



Menurut Tutik, ijasah kesetaraan itu bahkan memang belum siap

diberikan karena belum ada tandatangan kepala dinas. Selain itu,

menurutnya, terjadi keterlambatan blangko dari pusat





Lihat arsip:

http://kwkp.blogspot.com, http://infokwkp.blogspot.com
Share:

Bupati Kulonprogo Targetkan Penurunan Angka Kemiskinan Jadi 19 Persen

TRIBUNJOGJA.COM, KULONPROGO -Bupati Kulonprogo, Hasto Wardoyo,

menargetkan penurunan angka kemiskinanyang akan diumumkan tahun ini

menjadi 19 persen. Hal itu berdasarkan pencapaian tahun-tahun

sebelumnya yang juga menunjukkan penurunan angka kemiskinan.



Jika pada 2011 lalu angka kemiskinandi Kulonprogo berdasarkan data BPS

mencapai 24,6 persen, hasil pendataan pada 2013 telah turun menjadi

21,3 persen.



"Tahun ini akan diumumkan lagi, kami harap target tercapai bisa turun

menjadi 19 persen," ujar Hasto, Jumat (31/7/2015).



Demi menekan angka kemiskinantersebut, Hasto mengklaim telah

melaksanakan pembangunan sesuai rencana. Meski demikian, Bupati

mengakui masih ada beberapa kekurangan dan kendala.



Namun demikian, beberapa upaya seperti gerakan Bela dan Beli

Kulonprogo, gerakan Bedah Rumah, Gerakan Gotong Royong Masyarakat

Bersatu (Gentong Rembes), dan gerakan pendampingan bagi keluarga

miskin cukup memberikan hasil signifikan. Penurunan angka

kemiskinanpada tahun-tahun lalu pun disebutnya tidak lepas dari

upaya-upaya tersebut.(*)



Lihat arsip:

http://kwkp.blogspot.com, http://infokwkp.blogspot.com
Share:

Friday, July 31, 2015

KEMISKINAN DI KULONPROGO : Ditargetkan Turun Jadi 19%, Warga Diminta Siap Megaproyek

Harianjogja.com, KULONPROGO-Pengurangan angka kemiskinan menjadi salah

satu pekerjaan rumah besar yang harus digarap Pemkab Kulonprogo.

Bupati Kulonprogo Hasto Wardoyo mengklaim berbagai gerakan yang

dijalankan bersama masyarakat sejak 2011 ikut berperan mengurangi

angka kemiskinan secara signifikan.



Hasto memaparkan, angka kemiskinan di Kulonprogo tahun 2013

berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) adalah 21,3%. Angka

tersebut dinilai turun signifikan dibanding tahun 2011 yang mencapai

24,6%. Dia berharap angka kemiskinan tahun 2014 yang akan diumumkan

BPS pada sekitar akhir tahun ini bisa kembali menunjukkan grafik

menurun.



"Kami harap setidaknya bisa menjadi 19 persen," ungkap Hasto pada

acara syawalan bersama Gubernur DIY Sri Sultan HB X di Gedung Kesenian

Wates, Kulonprogo, Kamis (30/7/2015).



Hasto memaparkan, ada berbagai gerakan yang cukup diandalkan untuk

mengentaskan kemiskinan. Selain Bela Beli Kulonprogo dan bedah rumah,

Kulonprogo juga punya gerakan gotong royong masyarakat bersatu

(gentong rembes) dan gerakan pendampingan bagi kepala keluarga miskin

oleh PNS Pemkab Kulonprogo.



Hasto lalu berpendapat, keberhasilan pembangunan di Kulonprogo tidak

terlepas dari dukungan dan kerja keras berbagai komponen dari unsur

pemerintah, swasta, maupun masyarakat umum.



"Kami juga mohon dukungan dari Gubernur DIY agar proses pembangunan

serta berbagai gerakan yang kami jalankan dapat terselenggara dengan

baik," katanya.



Sri Sultan HB X meminta Pemkab Kulonprogo mengantisipasi pembangunan

megaproyek yang bakal memberikan berbagai dampak, termasuk penambahan

lapangan pekerjaan baru.



Selain infrastruktur, sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni dan

profesional harus disiapkan. Hal itu mutlak diperlukan agar masyarakat

lokal mampu mengisi posisi dan jabatan dengan standar kompetensi

tertentu.



Jika tidak, peluang bisnis dan lapangan pekerjaan yang menjadi buntut

megaproyek pada akhirnya hanya jadi ladang keuntungan bagi perusahaan

dan kalangan profesional asing. "Mengingat akhir tahun 2015, kita

sudah memasuki era masyarakat ekonomi ASEAN (MEA)," tutur Sri Sultan

HB X.



Sri Sultan HB X lalu memaparkan, Pemda DIY mengambil peran mengarahkan

pemanfaatan berbagai sumber daya secara efektif dan efisien.

Menurutnya, perlu dilakukan pengelompokan mengenai investasi apa yang

bisa menguatkan ketahanan ekonomi daerah atau dinilai bakal bermanfaat

mendukung pemberdayaan masyarakat.



"Juga [perlu dikelompokkan] investasi mana saja yang perlu didorong

karena punya dampak berganda bagi ekonomi daerah sehingga perlu diberi

insentif," ujarnya menambahkan.



Lihat arsip:

http://kwkp.blogspot.com, http://infokwkp.blogspot.com
Share:

Thursday, July 30, 2015

Pelabuhan Tanjung Adikarto Kulonprogro Beroperasi Tahun Depan

TRIBUNJOGJA.COM, KULONPROGO -Gubernur DIY Sri Sultan HB X mengatakan pelabuhan Tanjung Adikarto di Kulonprogo dapat dioperasikan mulai awal 2016.

Menurutnya, jika pengerukan kolam pelabuhan dan alur sungai yang sedang dilakukan selesai, kapal berbobot 30 gross ton dapat segera masuk dan tertampung di pelabuhan itu.

Pemda DIY tahun ini juga telah mengucurkan dana untuk pembangunan didukung pusat untuk penganggaran fisik pelabuhan yang berada di muara Sungai Serang wilayah Karangwuni Wates tersebut.

"Anggaran sudah ada, jadi pengerukan alur sungai dan kolam pelabuhan harus selesai 2015 ini," katanya, usai acara syawalan di Kulonprogo, Kamis (30/7/2015).

Perihal penahan gelombang yang dianggap kurang panjang, menurutnya, bukan masalah. Pasalnya, masalah tersebut dapat diselesaikan pada tahap berikutnya.

Yang terpenting, menurut Sultan, pelabuhan dapat beroperasi lebih dulu.

"Nanti kan masih akan ada fasilitas pendukung, lihat dulu daya tangkap ikan seperti apa. Nanti akan menarik investor," jelasnya.

Bupati Kulonprogo, Hasto Wardoyo, mengatakan penyelesaian pengerukan kolam pelabuhan ditarget pada 15 Desember 2015. Hal itu sudah sesuai jadwal pekerjaan.

"Desember selesai, Januari 2016 harus beroperasi," katanya.
Adapun kapal milik Kulonprogo, menurutnya, berbobot 30 GT dan 40 GT. Namun saat ini kapal itu dititipkan di luar daerah.

Jika nanti pelabuhan Tanjung Adikarto beroperasi, kapal tersebut akan dan harus sudah kembali ke Kulonprogo. "Rencananya Januari kapal pulang Kulonprogo," katanya.

Sementara, kesiapan SDM para nelayan saat ini dimatangkan.
Hasto mengatakan setidaknya 40 nelayan Kulonprogo pernah dilatih dan magang di luar daerah. Ke depan, pemkab akan mendatangkan mentor atau pelatih nelayan ke Kulonprogo.

( tribunjogja.com)
Share:

Pelabuhan Tanjung Adikarto Kulonprogro Beroperasi Tahun Depan

TRIBUNJOGJA.COM, KULONPROGO -Gubernur DIY Sri Sultan HB X mengatakan

pelabuhan Tanjung Adikarto di Kulonprogo dapat dioperasikan mulai awal

2016.



Menurutnya, jika pengerukan kolam pelabuhan dan alur sungai yang

sedang dilakukan selesai, kapal berbobot 30 gross ton dapat segera

masuk dan tertampung di pelabuhan itu.



Pemda DIY tahun ini juga telah mengucurkan dana untuk pembangunan

didukung pusat untuk penganggaran fisik pelabuhan yang berada di muara

Sungai Serang wilayah Karangwuni Wates tersebut.



"Anggaran sudah ada, jadi pengerukan alur sungai dan kolam pelabuhan

harus selesai 2015 ini," katanya, usai acara syawalan di Kulonprogo,

Kamis (30/7/2015).



Perihal penahan gelombang yang dianggap kurang panjang, menurutnya,

bukan masalah. Pasalnya, masalah tersebut dapat diselesaikan pada

tahap berikutnya.



Yang terpenting, menurut Sultan, pelabuhan dapat beroperasi lebih

dulu."Nanti kan masih akan ada fasilitas pendukung, lihat dulu daya

tangkap ikan seperti apa. Nanti akan menarik investor," jelasnya.



Bupati Kulonprogo, Hasto Wardoyo, mengatakan penyelesaian pengerukan

kolam pelabuhan ditarget pada 15 Desember 2015. Hal itu sudah sesuai

jadwal pekerjaan.



"Desember selesai, Januari 2016 harus beroperasi," katanya.

Adapun kapal milik Kulonprogo, menurutnya, berbobot 30 GT dan 40 GT.

Namun saat ini kapal itu dititipkan di luar daerah.



Jika nanti pelabuhan Tanjung Adikarto beroperasi, kapal tersebut akan

dan harus sudah kembali ke Kulonprogo. "Rencananya Januari kapal

pulang Kulonprogo," katanya.



Sementara, kesiapan SDM para nelayan saat ini dimatangkan.

Hasto mengatakan setidaknya 40 nelayan Kulonprogo pernah dilatih dan

magang di luar daerah. Ke depan, pemkab akan mendatangkan mentor atau

pelatih nelayan ke Kulonprogo.



( tribunjogja.com)





Lihat arsip:

http://infokwkp.blogspot.com
Share:

Pelabuhan Tanjung Adikarto Kulonprogro Beroperasi Tahun Depan

TRIBUNJOGJA-COM, KULONPROGO -Gubernur DIY Sri Sultan HB X mengatakan

pelabuhan Tanjung Adikarto di Kulonprogo dapat dioperasikan mulai awal

2016.



Menurutnya, jika pengerukan kolam pelabuhan dan alur sungai yang

sedang dilakukan selesai, kapal berbobot 30 gross ton dapat segera

masuk dan tertampung di pelabuhan itu.



Pemda DIY tahun ini juga telah mengucurkan dana untuk pembangunan

didukung pusat untuk penganggaran fisik pelabuhan yang berada di muara

Sungai Serang wilayah Karangwuni Wates tersebut.



"Anggaran sudah ada, jadi pengerukan alur sungai dan kolam pelabuhan

harus selesai 2015 ini," katanya, usai acara syawalan di Kulonprogo,

Kamis (30/7/2015).



Perihal penahan gelombang yang dianggap kurang panjang, menurutnya,

bukan masalah. Pasalnya, masalah tersebut dapat diselesaikan pada

tahap berikutnya.



Yang terpenting, menurut Sultan, pelabuhan dapat beroperasi lebih dulu.



"Nanti kan masih akan ada fasilitas pendukung, lihat dulu daya tangkap

ikan seperti apa. Nanti akan menarik investor," jelasnya.



Bupati Kulonprogo, Hasto Wardoyo, mengatakan penyelesaian pengerukan

kolam pelabuhan ditarget pada 15 Desember 2015. Hal itu sudah sesuai

jadwal pekerjaan.



"Desember selesai, Januari 2016 harus beroperasi," katanya.

Adapun kapal milik Kulonprogo, menurutnya, berbobot 30 GT dan 40 GT.

Namun saat ini kapal itu dititipkan di luar daerah.



Jika nanti pelabuhan Tanjung Adikarto beroperasi, kapal tersebut akan

dan harus sudah kembali ke Kulonprogo. "Rencananya Januari kapal

pulang Kulonprogo," katanya.



Sementara, kesiapan SDM para nelayan saat ini dimatangkan.

Hasto mengatakan setidaknya 40 nelayan Kulonprogo pernah dilatih dan

magang di luar daerah. Ke depan, pemkab akan mendatangkan mentor atau

pelatih nelayan ke Kulonprogo.



( tribunjogja,com)





Lihat arsip

http://infokwkp.blogspot.com
Share:

PERTANIAN KULONPROGO : Aman Dari Kekeringan

Harianjogja.com, KULONPROGO– Memasuki musim kemarau, tanaman pangan di

Kulonprogo aman dari bencana kekeringan. Awal Agustus nanti saluran

irigasi di Kalibawang dibuka dan musim tanam baru siap dilakukan.



Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan Kulonprogo Bambang Tri Budi

Harsono mengungkapkan, panen baru saja selesai, sehingga ancaman

kekeringan dapat diantisipasi. Dia mengatakan, saat ini memasuki musim

tanam ketiga (MT3), jenis tanaman yang ditanam petani adalah jenis

palawija.



"Kondisi di lapangan belum ada dampak kekeringan terhadap tanaman

pangan di Kulonprogo. kebanyakan petani saat ini memanfaatkan sumur

air tanah dangkal, sehingga kebutuhan hari masih mencukupi," ujar

Bambang, Kamis (30/7/2015).



Bambang mengatakan, meski musim kemarau tiba, namun masyarakat belum

melaporkan adanya kekeringan di lahan mereka. Dia memastikan,

kebutuhan air untuk tanaman pangan masih sangat cukup. Apalagi, tepat

tanggal 1 Agustus nanti, saluran irigasi di Kalibawang akan dibuka

kembali. Aliran air pada irigasi tersebut nantinya akan siap mengaliri

areal pertanian di tujuh kecamatan.



"Harapannya, dibukanya irigasi di Kalibawang tepat waktu. Agar

pengolahan tanah sesuai dengan rencana," jelas Bambang.

Lebih lanjut Bambang mengatakan, lahan yang akan dialiri irigasi dari

Kalibawang kurang lebih akan mengaliri sekitar 4.000 hektare sampai

4.500 hektare. Selain itu, di awal Agustus saluran irigasi di

Bendungan Sapon juga akan dibuka. Saluran irigasi tersebut nantinya

akan mengaliri areal persawahan di wilayah Galur, Lendah dan Panjatan.

Lahan yang akan teraliri air di wilayah tersebut kurang lebih mencapai

2.000 hektare.



"Kalau irigasi dibuka sesuai jadwal, maka tidak aka nada kekeringan.

Jadi lahan tanaman pangan akan aman dari kekeringan," tandas Bambang.



Sementara itu, Ketua Kelompok Tani Sidodadi Bingat Sudiyanto

menambahkan, saat ini kekeringan dipastikan tidak akan mengancam lahan

pertanian di Desa Sidomulyo, Pengasih. Pasalnya, desa tersebut

memiliki sumber air Bogaham yang dimanfaatkan untuk mengairi lahan

pertanian. Sumber air di desa tersebut dinilai sangat cukup untuk

mengairi tanaman pangan.

Bingat mengatakan, saat ini musim tanam ketiga, di mana petani mulai

menanam tanaman-tanaman palawija. Di antaranya seperti jagung, kedelai

dan kacang-kacangan. "Kalau palawija tidak terlalu membutuhkan banyak

air. Jadi, sumber air di desa kami sangat cukup untuk menyirami

tanaman di musim kemarau ini," imbuh Bingat



Lihat arsip:

http://kwkp.blogspot.com, http://infokwkp.blogspot.com
Share:

Archive

Breaking News

Wikipedia

Search results