Tourist knows Yogyakarta Indonesia

Top reviews

Saturday, May 31, 2014

Kulonprogo Gelar Festival Kesenian Rakyat

KULONPROGO ( KRjogja.com)- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kulonprogo

melalui Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olah Raga

(Disbudparpora) akan menggelar Festival Kesenian Rakyat Kulonprogo

2014. Kegiatan akan dilaksanakan 31 Mei dan 1 Juni.



Dikatakan Kabid Kebudayaan Disbudarpora setempat, Joko Mursito, acara

dimulai Sabtu (31/05/2014) pukul 19.00 WIB hingga selesai dan Minggu

(01/06/2014) pukul 09.00 hingga 16.00 WIB di Balai Desa Panjatan

Kecamatan Panjatan. "Terdapat 12 kelompok seni dari masing-masing

kecamatan di Kulonprogo yang menjadi peserta," katanya di Wates Jumat

(30/05/2014).

Kecamatan Lendah yakni Naluri Calung dari Pulo Desa Gulurejo,

Kecamatan Samigaluh yakni Bangilun dari Plono Barat Pagerharjo.

Kecamatan Wates yakni Rodat Al Mubarokah dari Kuwirun Desa Kulwaru.

Kecamatan Kalibawang yakni Topeng Ireng Cahyo Kawedar dari Kliwonan

Desa Banjarharjo, Kecamatan Kokap yakni Jathilan Langen Kudo Budoyo

dari Tegalrejo Desa Hargowilis.

Kecamatan Sentolo yakni Jathilan Puspito Kridho Manunggal dari

Jatikontal Desa Temon Wetan Kecamatan Temon. Kecamatan Girimulyo yakni

Sanggar Bodronoyo dari Ngrancah Desa Pendoworejo, Kecamatan Galur

yakni Tari Kreasi Sekar Kemuning dari Pedukuhan II Desa Brosot,

Kecamatan Galur.

Selaini itu dari Kecamatan Panjatan yakni Jathilan Laras Sido Dadi

dari Desa Tayuban I, Rt 01 Rw 01,Kecamatan Sentolo yakni Jathilan

Kudho Bayu Manunggal dari Ngaglik Desa Sukoreno Kecamatan Sentolo.

Kecamatan Pengasih yakni Karawitan Lestari Budhoyo dari Cumethuk Desa

Kedungsari Kecamatan Pengasih, Kecamatan Nanggulan yakni Kubro Tsani

Siswo dari Karangwetan Desa Donomulyo Kecamatan Nanggulan.(Wid)
Share:

Kulonprogo Gelar Festival Kesenian Rakyat

KULONPROGO ( KRjogja.com)- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kulonprogo

melalui Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olah Raga

(Disbudparpora) akan menggelar Festival Kesenian Rakyat Kulonprogo

2014. Kegiatan akan dilaksanakan 31 Mei dan 1 Juni.



Dikatakan Kabid Kebudayaan Disbudarpora setempat, Joko Mursito, acara

dimulai Sabtu (31/05/2014) pukul 19.00 WIB hingga selesai dan Minggu

(01/06/2014) pukul 09.00 hingga 16.00 WIB di Balai Desa Panjatan

Kecamatan Panjatan. "Terdapat 12 kelompok seni dari masing-masing

kecamatan di Kulonprogo yang menjadi peserta," katanya di Wates Jumat

(30/05/2014).

Kecamatan Lendah yakni Naluri Calung dari Pulo Desa Gulurejo,

Kecamatan Samigaluh yakni Bangilun dari Plono Barat Pagerharjo.

Kecamatan Wates yakni Rodat Al Mubarokah dari Kuwirun Desa Kulwaru.

Kecamatan Kalibawang yakni Topeng Ireng Cahyo Kawedar dari Kliwonan

Desa Banjarharjo, Kecamatan Kokap yakni Jathilan Langen Kudo Budoyo

dari Tegalrejo Desa Hargowilis.

Kecamatan Sentolo yakni Jathilan Puspito Kridho Manunggal dari

Jatikontal Desa Temon Wetan Kecamatan Temon. Kecamatan Girimulyo yakni

Sanggar Bodronoyo dari Ngrancah Desa Pendoworejo, Kecamatan Galur

yakni Tari Kreasi Sekar Kemuning dari Pedukuhan II Desa Brosot,

Kecamatan Galur.

Selaini itu dari Kecamatan Panjatan yakni Jathilan Laras Sido Dadi

dari Desa Tayuban I, Rt 01 Rw 01,Kecamatan Sentolo yakni Jathilan

Kudho Bayu Manunggal dari Ngaglik Desa Sukoreno Kecamatan Sentolo.

Kecamatan Pengasih yakni Karawitan Lestari Budhoyo dari Cumethuk Desa

Kedungsari Kecamatan Pengasih, Kecamatan Nanggulan yakni Kubro Tsani

Siswo dari Karangwetan Desa Donomulyo Kecamatan Nanggulan.(Wid)
Share:

Friday, May 30, 2014

ES KRIM LIDAH BUAYA Rasa seperti Kelapa, Berkhasiat Obati Diabetes

KULONPROGO-Alumni S2 Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada (UGM)

Jogja, Imam Rodli mengolah lidah buaya sebagai aneka bentuk makanan,

termasuk es krim.

Pemanfaatan lidah buaya baru dimulai Imam dua tahuan silam. Ketika

itu, laki-laki kelahiran 38 tahun silam ini ingin memanfaatkan

pekarangan rumahnya yang pas-pasan dengan membudidayakan tanaman lidah

buaya.



Saya melihat banyak rumah tangga yang lahannya tidak dimanfaatkan,

jadi mengapa tidak ditanami lidah buaya saja, terlebih tanaman ini

tidak memiliki hama, jelas Imam.



Budidaya tanaman lidah buaya cukup menjanjikan, apalagi belum ada yang

menggarap tanaman sarat manfaat ini secara serius. Tanaman ini tidak

membutuhkan banyak sinar matahari dan yang paling penting tidak

kekurangan air.



Dari sekian jenis lidah buaya, ia memilih Sinensis Pontianak.

Pertimbangannya, lidah buaya jenis ini memiliki ukuran yang besar,

panjang mencapai 90 sentimeter dengan berat setiap pelepah mencapai

satu kilogram.



Setelah berhasil membudidayakan tanaman yang memiliki waktu panen enam

sampai delapan bulan dan dapat terus berkembang hingga usia delapan

tahun ini, Imam mencoba melebarkan sayap usahanya. Tidak lagi terpatok

pada tanaman semata, melainkan berwujud makanan olahan. Selain es

krim, ia juga membuat lidah buaya dalam bentuk cendol, manisan, dan

keripik lidah buaya di kediamannya yang berada di tepi Jalan

Wates-Purworejo, tepatnya di Sebokarang, Wates, Kulonprogo.

Kemudian, es krim menjadi andalan karena menurut laki-laki yang lebih

dulu menekuni usaha pupuk organik dan suplemen hewan ternak ini belum

pernah ditemui es krim berbahan dasar tanaman yang berkhasiat untuk

detoksifikasi, mengobati gangguan pencernaan, diabetes, kesehatan

mulut, dan masih banyak lagi.



Editor: Mediani Dyah Natalia
Share:

Rokok Menghambat Pengentasan Kemiskinan

KULONPROGO ( KRjogja.com)- Rokok menjadi salah satu yang menghambat

pengentasan kemiskinan di Kabupaten Kulonprogo. Sebab di Kulonprogo

sekitar Rp 63 Miliar setahun hanya dibakar untuk rokok. Karena itu

Pemkab Kulonprogo terus melakukan penegakan terhadap Peraturan Daerah

(Perda) No 5 th 2014 tentang Kawasan Bebas Rokok.



Hal itu dikatakan Bupati Kulonprogo dr H Hasto Wardoyo SpOG(K). "Perda

tersebut merupakan yang pertama di DIY dan satu dari dua kabupaten di

Indonesia yang sudah menetapkan perda dengan melarang sponsor dan

baliho rokok di wilayah kabupaten. Sedangkan kabupaten lainnya adalah

Payakumbuh," ujar Hasto, Jumat (30/05/2014).

Ditambahkan Hasto, secara nasional baru ada 18 kabupaten yg membuat

perda tersebut. "Di Kulonprogo sekitar Rp 63 Miliar setahun hanya

dibakar untuk rokok. Ini kan menjadi salah satu yang menghambat

pengentasan kemiskinan," katanya sambil menyambut baik ditetapkannya

31 Mei sebagai Hari Tanpa Tembakau Se-Dunia.



Karena itu, Hasto mengajak untuk "saves our lives, and saves our

money". Sebab beberapa dampak buruk merokok bagi kesehatan diantaranya

gangguan kesehatan ibu hamil dan janin, kanker paru, menurunkan

kualitas sperma dan telur penyebab kemandulan. "Selain itu mempercepat

menopause bagi wanita terpapar rokok, meningkatkan risiko strok

serangan jantung, meningkatkan risiko kanker mulut rahim, serta

meningkatkan kanker nasoparing (tenggorokan)," tandasnya.(Wid)
Share:

Thursday, May 29, 2014

Warga Giripurwo Iuran Bangun Bak Air

Harianjogja.com, KULONPROGO--Kesulitan air bersih mendorong warga Dusun

Sabrang, Desa Giripurwo, Kecamatan Girimulyo membangun bak penampungan

dan pipa penyaluran air secara swadaya.

Ketua RW 08 Dusun Sabrang, Sukarman mengatakan untuk membangun bak

penampungan membutuhkan dana yang besar. Setiap kepala keluarga di

desa ini setidaknya dibebani iuran sebesar Rp7 juta. Biaya yang tidak

sedikit yang harus dikeluarkan oleh warga demi mendapatkan aliran air

bersih.



"Iuran tersebut dilakukan warga secara mencicil. Karena sebagian besar

warga desa ini hanya bermata pencaharian sebagai petani," ujar

Sukarman, Senin (26/5/2014).



Pengerjaan pembangunan bak dan saluran pipa pun dilakukan secara

bergotong royong setiap harinya. Sejak 11 April lalu, warga gotong

royong untuk mewujudkan air bersih seperti yang diinginkan warga.

Sukarman memaparkan bak penampungan diperkirakan akan dapat memuat air

hingga 10 meter kubik. Sementara untuk pipa yang akan dipasang

nantinya panjangnya mencapai 1.500 meter.



Selama ini warga Sabrang menggantungkan air pada satu-satunya sumber

air di Tuk Kali Lanang. Warga harus menempuh satu kilometer untuk bisa

mendapatkan air bersih. Kondisi geografis desa ini yang terletak di

perbukitan mengakibatkan warganya berjuang keras untuk mendapatkan air

bersih.

Editor: Mediani Dyah Natalia
Share:

Sat Pol PP Razia Pelajar Bolos

KULONPROGO ( KRjogja.com)- Satuan Pamong Praja (Sat Pol PP) Kulonprogo

menggelar operasi penertiban pelajar, serta pengemis/gelandangan/orang

terlantar (PGOT), Senin (26/05/2014). Terkait operasi pelajar dan

warnet, Sat Pol PP bekerjasama dengan Dinas Pendidikan dan SKPD

lainnya. Dalam operasi pelajar menyisir sekolah SMP, SMA/SMK dengan

pemeriksaan konten telepon genggam siswa, serta warung internet di

wilayah Pengasih, Wates dan objek wisata Pantai Glagah Kecamatan

Temon.



Untuk operasi pengemis/gelandangan/orang terlantar (PGOT) dilakukan

pada enam kecamatan yakni Temon, Wates, Panjatan, Lendah, Galur dan

Sentolo. Dari kegiatan itu berhasil menjaring 13 orang, terdiri 4

pengamen, 9 dan gelandangan. "Ke-13 orang tersebut dikirim ke camp

assesmen di Bantul untuk dibina lebih lanjut," kata

Kepala Sat Pol PP Kulonprogo Drs Duana Heru Supriyanta MSi usai

operasi tersebut.



Sementara terhadap operasi pelajar, dikatakan Duana, bertujuan dalam

upaya menertibkan pelajar yang membolos ketika jam pelajaran. "Pelajar

yang terjaring hanya dilakukan pencatatan oleh petugas dan tidak

diberikan sanksi. Para pelajar diarahkan agar tidak memakai seragam

sekolah ketika di warnet. Di Pantai Glagah, petugas tidak menemukan

pelajar yang membolos," ujarnya.



Sedangkan dalam pemeriksaan konten handphone siswa yang dilakukan di

beberapa sekolah, hasilnya nihil dan petugas tidak menemukan konten

yang mencurigakan atau berbau pornografi di handphone siswa.

"Pemeriksaan ini sebagai antisipasi beredarnya pornografi di kalangan

pelajar. Serta merupakan bagian dari proses pembelajaran siswa agar

lebih konsentrasi pada pelajaran, dan tidak hanya bermain ponsel

saja," ujar Duana sambil menambahkan bahwa pihaknya mengapresiasi

terhadap usaha sekolah yang melarang siswanya membawa handphone saat

jam belajar, semua dilakukan agar siswa bisa lebih fokus dan tertib

dalam belajar. (Wid)
Share:

Kawasan Industri Sentolo Makin Menarik Investor

KULONPROGO ( KRjogja.com)- Kawasan Industri Sentolo mulai menarik

bagi investor. Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu (BPMPT)

Kulonprogo tahun 2014 telah mengeluarkan izin prinsip bagi enam

perusahaan. Yakni diantaranya sektor pertanian tanaman herbal di

Sendangsari Pengasih, pabrik packaging handmade di Sentolo, pabrik

pakan ternak di Nanggulan, dua pabrik sarung tangan di Desa/Kecamatan

Sentolo dan Salamrejo Sentolo , serta pabrik pengolahan limbah di

Salamrejo Sentolo. Dari sharing yang dilakukan BPMPT, selama ini

sarana infrastruktur pendukung masih menjadi kendala bagi investor

dalam berinvestasi.



"Tahun 2014 sudah ada enam yang mengajukan izin prinsip, selain itu

masih adapula yang baru survei," kata Kepala BPMPT Kulonprogo Agung

Kurniawan SIP MSi pada forum temu pengusaha kaitannya dengan investor

yang sudah membangun usaha di Kulonprogo maupun calon investasi dan

pengusaha di Wates, Rabu (28/05/2014). Dalam kesempatan itu BPMT

menampilkan materi aspek percepatan dan kemudahan pelayan investasi,

Bappeda tentang tata ruang investasi di Kulonprogo, dan BKPM DIY

terkait kebijakan investasi di DIY pada umumnya.



Sarana prasarana pendukung, kata Agung, masih menjadi pertanyaan utama

ketika investor akan masuk. Diantaranya akses jalan, air bersih dan

saluran telepon. "Karena itu kami dalam upaya menampung keluhan

pengusaha atau investor melakukan pertemuan rutin, sehingga tahu yang

menjadi keluhan pengusaha. Selain itu forum tersebut sebagai sarana

sosialisasi aturan yang baru, yakni bidang usaha. Kami dari

perizinannya siap mendukung kelancaran investasi. Kalau syarat

administrasi lengkap, kami segera memproses dan tidak ada pungutan

biaya. Namun yang menjadi keluhan pengusaha adanya hambatan masalah

perizinan, namun setelah dibedah ternyata kesulitan perizinan berada

di institusi di luar BPMPT," jelas Agung.



Sementara dikatakan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

(Bappeda) Kulonprogo Ir Agus Langgeng

Basuki, draft rencana detail tata ruang kawasan (RDTRK) Kulonprogo

masih dalam proses penyusunan menjadi peraturan daerah. "Kami sedang

menyusun analisa kebutuhan mengenai infrastruktur jalan, listrik dan

air bersih. Ketiganya diajukan ke DIY, sebab kawasan industri Sentolo

menjadi kawasan strategis di DIY,"tambah Langgeng.(Wid
Share:

Tuesday, May 27, 2014

25 RTSPM Sidorejo Akhirnya Mengambil Jatah Raskinnya

KULONPROGO ( KRjogja.com)- Dua puluh lima RTSPM (Rumah Tangga Sasaran

Penerima Manfaat) Pedukuhan Sidorejo Desa Glagah Kecamatan Temon yang

semula belum mengambil jatah beras untuk warga miskin (raskin)

akhirnya Senin (26/05/2014) sudah mengambil di balai desa Glagah.



Hal itu dikatakan Camat Temon Djaka Prasetyo SH, dan juga diiyakan

Kasi Kesejahteraan Sosial Kecamatan Temon Bhekti Nurada SH dan Kabag

Kesra desa Glagah Eulis Yuliantiari saat rapat rutin bulanan

koordinasi raskin di Ruang Rapat LPSE Pemkab, Senin (26/05/2014).



Dikatakan Eulis Yuliantari, terkait penyaluran raskin di tempatnya ada

sedikit keterlambatan seperti tertulis di beberapa media. Namun Senin

siang berdasarkan laporan dari KPK (Kader Penanggulangan Kemiskinan)

Kecamatan Temon warga sudah mengambil raskin tersebut.



Kepala Bulog Divre Yogyakarta Muhammad Iqbal menyatakan bila terjadi

sesuatu di tingkat RTSPM, yang menyebabkan raskin tidak segera

diambil, maka dapat diserahkan ke Gudang Bulog dengan BA (Berita

Acara) penyerahan. Sebab bila disimpan di balai desa dikhawatirkan

terlalu lama bisa rusak kualitas berasnya.



Sementara Kadinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi

(Dinsosnakertrans) Kulonprogo Drs Eka Pranyata menjelaskan warga yang

menolak raskin tidak boleh diwakilkan, namun harus yang bersangkutan

untuk membuat surat pernyataan tidak menerima. Karena sesuai Pedoman

Umum Raskin bahwa raskin dapat dialihkan karena meninggal dunia,

pindah penduduk dan sudah mampu secara ekonomi, penggantiannya ke

warga miskin lainnya melalui musyawarah desa (musdes).

Dalam koordinasi bulanan tersebut telah disepakati untuk distribusi

raskin alokasi April akan dimulai Jumat (30/5/2014) di Kecamatan

Pengasih, Senin (2/6/2014) Kokap, Selasa (3/6/2014) Temon dan Wates,

Rabu (4/6/2014) Kalibawang, Kamis (5/6/2014) Sentolo, Jumat (6/6/2014)

Girimulyo, Senin (9/6/2014) Panjatan, Selasa (10/6/2014) Galur dan

Lendah, Rabu (11/6/2014) Samigaluh dan Nanggulan.(Wid)
Share:

Niat Mau Dinikahi, Malah Ditinggal di SPBU

KULONPROGO ( KRjogja.com)-Mar (38), Tenaga Kerja Wanita (TKW) asalah

Tulungagung Jatim tertipu kenalan barunya di jejaring sosial facebook

RS (40), Minggu (25/05/2014). Mar rela terbang dari Hongkong untuk

menemui kenalannya dari Yogya karena dijanjikan mau dinikahi. Namun,

harus kehilangan uang Rp 6 juta, ATM, paspor dan KTP Hongkong.



Bahkan setelah bertemu di hotel di YogYa, Mar diturunkan di SPBU di

wilayah Sentolo dengan alasan disuruh salat dulu, Senin (26/05/2014)

dini hari. Akhirnya, Mar ditinggal kabur dan lantaran dianggap orang

terlantar, petugas Polses Sentolo membawanya ke Kantor Satpol PP

Kulonprogo. (Wid)



Mar mengaku dirinya sudah tidak punya apa-apa lagi selain baju yang

melekat di tubuhnya. "Karena ATM ikut dibawa kabur, dengan bantuan

petugas maka ATM langsung saya blokir. Sementara RS sekarang entah

dimana, bahkan facebook saya juga sudah diblokirnya dan foto-foto dia

yang ada di facebook sudah tidak ada lagi,"kata Mar janda tanpa anak

ini. (Wid)
Share:

Niat Mau Dinikahi, Malah Ditinggal di SPBU

KULONPROGO ( KRjogja.com)-Mar (38), Tenaga Kerja Wanita (TKW) asalah

Tulungagung Jatim tertipu kenalan barunya di jejaring sosial facebook

RS (40), Minggu (25/05/2014). Mar rela terbang dari Hongkong untuk

menemui kenalannya dari Yogya karena dijanjikan mau dinikahi. Namun,

harus kehilangan uang Rp 6 juta, ATM, paspor dan KTP Hongkong.

Bahkan setelah bertemu di hotel di YogYa, Mar diturunkan di SPBU di

wilayah Sentolo dengan alasan disuruh salat dulu, Senin (26/05/2014)

dini hari. Akhirnya, Mar ditinggal kabur dan lantaran dianggap orang

terlantar, petugas Polses Sentolo membawanya ke Kantor Satpol PP

Kulonprogo. (Wid)



Mar mengaku dirinya sudah tidak punya apa-apa lagi selain baju yang

melekat di tubuhnya. "Karena ATM ikut dibawa kabur, dengan bantuan

petugas maka ATM langsung saya blokir. Sementara RS sekarang entah

dimana, bahkan facebook saya juga sudah diblokirnya dan foto-foto dia

yang ada di facebook sudah tidak ada lagi,"kata Mar janda tanpa anak

ini. (Wid)
Share:

Archive

Breaking News

Wikipedia

Search results