Tourist knows Yogyakarta Indonesia

Top reviews

Thursday, May 14, 2015

Perbaiki Irigasi, Kulon Progo Anggarkan Rp11,8 Miliar

Metrotvnews.com, Kulon Progo:Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Daerah

Istimewa Yogyakarta menganggarkan Rp11,8 miliar untuk memperbaiki

jaringan irigasi dan drainase guna mendukung sektor pertanian.

Kabid Pengairan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kulon Progo Hadi Priyanto

mengatakan, pada 2015 Pemkab Kulon Progo meningkatkan anggaran

infrastruktur jaringan irigasi tersier dan perbaikan drainase karena

banyak keluhan dari petani.

"Setiap tahun, lahan pertanian digenangi air, khususnya di tujuh

kecamatan. Untuk itu, kami secara bertahap meningkatkan anggaran

perbaikan dan pembangunan jaringan irigasi, serta perbaikan drainase,"

kata Hadi Priyanto di Kulon Progo, Kamis (14/5/2015).

Dia mengatakan, ada 25 daerah irigasi (DI) yang akan dilakukan

rehabilitasi dengan anggaran Rp9,7 miliar. Sebanyak 25 daerah irigasi

di antaranya Jangkang, Kembangmalang, Singogoweng, Wiyu, Singo, Soka,

Grembul,

Dasnganten, Kedung Kobong, hingga Ngobarat. Setiap daerah irigas di 12

kecamatan mendapat alokasi anggaran untuk perbaikan dan pembangunan

jaringan irigasi.

"Kami berharap seiring meningkatkan kualitas jaringan irigasi di Kulon

Progo, mampu meningkatkan produksi pertanian di 12 kecamatan. Jaringan

irigasi merupakan nadi dari sektor pertanian," ujarnya.

Selain saluran irigasi, kata Hadi, Pemkab Kulon Progo juga

menganggarkan dana perbaikan saluran drainese sebesar Rp2,1 milair.

Perbaikan drainase akan dipusatkan di Drainase Sorowiti sepanjang 125

meter, pemeliharaan bangunan Drainase Rowo Jembangan sepanjang 100

meter, penguatan Tanggul Bantaran Kali Nagung sepanjang 100 meter,

normalisasi tanggul Bantaran Kali Papah, dan rehabilitasi Jembatan

Josutan.

Dia mengatakan pihaknya mendapat keluhan dari petani di wilayah

tersebut seperti di kawasan drainase Rowo Jambangan yang ada di Bulak

Srikayangan, Sentolo. Setiap tahun area persawahan selalu digenangi

air karena saluran drainase tidak mampu menampung air dari jaringan

irigasi yang ada.

"Perbaikan saluran drianase terus kami tingkatkan. Hanya saja, pagu

anggaran untuk perbaikan dan pembanguan irigasi masih kecil, begitu

juga anggaran untuk anggaran perbaikan drainase," cetusnya.

Ketua Komisi III DPRD Kulon Progo Hamam Cahyadi mengatakan, anggaran

irigasi dan drainase harus ditingkatkan, apalagi program pemerintah

meningkatkan produksi pertanian, khususnya beras. Menurut dia, perlu

ada percepatan pembangunan jaringan irigasi dan infrastruktur

pertanian laiannya.

"Hal ini membutuhkan keberanian pemkab dalam penganggaran. Program

swasembada beras harus diimbangi infrastruktur yang memadai,"

pungkasnya.

(WID )
Share:

Wednesday, May 13, 2015

Lelang Proyek Fly Over Sentolo Dimulai Pekan Ini

TRIBUNJOGJA.COM, KULONPROGO -Rencana pembangunanFly OverSentolo

sepanjang 30 meter di Kabupaten Kulonprogo, yang melintasi rel kereta

api di wilayah Kalibondol, memasuki tahap lelang. Proyek senilai Rp 10

miliar untuk tahap pertama itu akan dimulai dengan pembangunan pondasi

lebih dahulu.

Kabid Bina Marga DPU Kulonprogo, Gusdi Hartono, Senin (4/5/2015),

mengatakan, pekan ini proyek tersebut memasuki tahap lelang. Meski

demikian, pembangunan tersebut belum akan diselesaikan pada 2015.

Tahap lanjutannya, menurut dia, akan membutuhkan anggaran yang lebih

kurang nilainya sama.

"Untuk menyelesaikannya kira-kira ya Rp 10 miliar lagi," ujar Gusdi.

Menurutnya, jembatan atau fly over itu akan menjadi penghubung ruas

jalan pasar lama Sentolo dan perempatan Ngelo Jl Wates. Rencana

pembangunan fly over tersebut tak lepas pula dari upaya mengantisipasi

penutupan perlintasan kereta api Sentolo.
Share:

Belasan Pedagang Buah di Pinggir Jalan Resah

KULONPROGO ( KRjogja.com)- Sekitar lima belasan pedagang buah semangka

dan melon di pinggir ruas jalan negara - Jakarta Surabaya tepatnya di

Desa Demen dan Kalidengen Kecamatan Temon Kulonprogo resah. Lapak

tempat mereka menjajakan dagangan akan dibongkar petugas Satuan Polisi

Pamong Praja (Sat Pol PP). Dari belasan lapak jualan yang ada, kini

hanya tinggal satu pedagang saja yang berani tetap berjualan di lokasi

tersebut.

"Setelah didatangi petugas Sat Pol PP, hanya saya yang buka sedangkan

pedagang lainnya memilih tutup. Padahal stok barang dagangan mereka

masih cukup banyak," kata Suprapti, satu-satunya pedagang yang masih

buka lapak kepada KRjogja.com, Selasa (12/05/2015).

Dijelaskan, para pedagang sesungguhnya tidak keberatan ditertibkan.

Namun jika digusur dengan membongkar lapak tanpa ada solusi hal

tersebut sangat merugikan pedagang, apalagi berjualan semangka dan

melon di pinggir jalan merupakan satu-satunya sumber pendapatan

ekonomi keluarga mereka.

Pedagang lain Suyoto menganggap langkah Sat Pol PP yang memberikan

surat teguran sekaligus meminta para pedagang membongkar tempat usaha

mereka tanpa ada calon lokasi baru sebagai tempat jualan bukan

merupakan solusi. "Kalau kami memang dianggap mengganggu ketertiban

umum mestinya pemerintah tidak serta merta mengusir kami, tapi memberi

solusi," ujarnya.

Menanggapi keresahan para pedagang, anggota Fraksi Partai Gerindra

DPRD setempat asal Kecamatan Temon Suprapto mengimbau Satpol PP tidak

bertindak gegabah menertibkan para pedagang kaki lima. "Prinsipnya

jangan sampai ada penggusuran terhadap pedagang kaki lima. Tapi

dilakukan penertiban misalnya lapak mereka dimundurkan sehingga tidak

terlalu dekat dengan jalan raya atau kalau memang mau dipindah

disiapkan dulu tempat relokasinya sehingga sumber pendapatan ekonomi

keluarga mereka tetap ada," ujarnya.(Rul)
Share:

Petinju Kulonprogo Uji Tanding Bersama Atlet Jateng

Harianjogja.com, KULONPROGO– Bersiap hadapi kejuaraan nasional tinju

junior di Maluku Utara, atlet tinju Kulonprogo berlatih bersama

sejumlah atlet dari Jawa Tengah.

"Ini merupakan uji tanding, tidak hanya dengan para atlet profesional,

tetapi juga dengan para atlet amatir," ujar Ketua Pertina Kulonprogo

Ferry Kuahaty di Sasana Satria Menoreh Boxing Camp Kulonprogo, Minggu

(10/5/2015).

Ferry mengatakan, kejurnas tinju junior akan digelar di Ternate pada

23-30 Mei mendatang bersama tim DIY. Pada latihan itu, atlet yang

turut serta yakni dari Cilacap, Banjarnegara dan Magelang. Selain

menyiapkan mental dan kemampuan para atlet, kegiatan itu juga

menyiapkan kesiapan Heri Andrianto untuk kejuaraan sabuk emas Bupati

Kulonprogo yang akan digelar Juni mendatang.

"Kesiapan Heri, secara fisik sudah sampai 70 persen. Usai uji tanding

ini akan kami pantau lagi kemampuan fisiknya. Masih ada beberapa

latihan lagi yang akan kami lakukan," jelas Ferry.

Heri menambahkan, pada kejuaraan Sabuk Emas Bupati Kulonprogo nanti

dirinya akan menghadapi Williem Rey. Dia mengaku, optimis persiapan

yang dilakukan sudah sampai 100%.

"Setiap minggu sudah diadakan latih tanding. Apalagi berlatih dengan

atlet dari Magelang dan Cilacal, persiapan dan kesiapan 100 persen

yakin bisa menang," jelas Heri.«
Share:

Gelar Tinju Profesional Akan Meramaikan Alun-alun Wates

Harianjogja.com, KULONPROGO-Gelar tinju profesional memperebutkan

sabuk emas Bupati Kulonprogo akan diadakan di Alun-alun Wates pada 13

Juni 2015 mendatang. Hery Ardiyanto, petinju dari Sasana Satria

Menoreh BC.Wates akan bertarung dengan Wiliem Rey dari Sasana Arena

BC.Jakarta di partai utama kelas 63,4 kilogram.

Suprapto, promotor dari DV Promotion mengungkapkan, Kulonprogo

memiliki banyak petinju amatir maupun profesional yang cukup

berpotensi.

"Ini akan jadi awal karir menggarap tinju profesional di DIY,

khususnya Kulonprogo," katanya kepada wartawan, Selasa (7/4/2015).

Menurut Suprapto, perkembangan olah raga tinju di Indonesia secara

umum memang belum seperti yang diharapkan. Event pertandingan tinju

pun jarang digelar.

"Jadi kami berusaha mengagendakan pertandingan di wilayah yang

tinjunya kurang memadai," ujarnya.

Selain pertandingan antara Hery Ardiyanto dengan Wiliem Rey, akan ada

tiga partai tambahan profesional lainnya. Lima pertandingan partai

amatir pun akan digelar. Pesertanya tidak hanya berasal dari

Kulonprogo, melainkan juga daerah lain di DIY.

"Kami juga akan menampilkan kesenian daerah, bukan dancer seperti

biasanya," imbuh Suprapto kemudian.

Sementara itu, Hery Ardiyanto mengaku sudah menjalani beberapa sesi

latihan. Pada pertandingan yang terdiri dari delapan ronde nanti, dia

akan memaksimalkan kekuatan sejak ronde pertama.

"Targetnya mengalahkan Wiliem pada ronde lima," kata Herry optimis.

Hery pernah bertanding tinju dengan Wiliem pada 2012 lalu dan berhasil

menang. Meski demikian, dia tidak akan meremehkan lawannya itu. "Dia

cukup tangguh. Kami sama-sama punya pukulan KO," ucapnya menambahkan.

Manajer Hery Ardiyanto, Ferry Kuahatiy pun optimis Hery bisa

memenangkan pertandingan. "Ini tantangan tersendiri untuk Hery. Kami

sudah latihan tanding dengan sasana tinju di Jogja. Kami juga sudah

latihan fisik di pantai maupun gunung," ungkapnya.

Ferry berharap, gelar tinju profesional tersebut bisa jadi batu

loncatan untuk mengangkat potensi olah raga daerah. "Ini juga akan

membangun semangat jelang Porda 2015," imbuhnya
Share:

Relokasi Warga Mesti Segera Dipastikan

Harianjogja.com, KULONPROGO—Pembangunan bandara di Kecamatan Temon

yang akan mengusung konsep airport city membutuhkan peran serta para

pejabat di Pemerintah Kabupaten Kulonprogo.

Agar, penetapan relokasi warga terdampak bandara dapat segera

dipastikan sehingga tidak menjadi ganjalan saat pembangunan dimulai.

Tim Community Development Pembangunan Bandara Baru Ariyadi Subagyo

mengatakan selama ini sosialisasi terus dilakukan menyasar warga yang

terdampak maupun yang tidak terdampak pembangunan.

"Sebagai pembuat kebijakan, pejabat juga diundang sosialisasi

pembangunan. Selama ini, mereka [pejabat] pun juga masih belum

memahami apa dan seperti apa konsep airport city itu," ujar Ariyadi

seusai mengisi workshop Menuju Kulonprogo Masa Depan kepada ratusan

pejabat eselon IV Pemkab Kulonprogo di Gedung Kaca, Selasa

(12/5/2015).

Airport city merupakan pembangunan yang terintegrasi dengan sebuah

kota mandiri. "Ada hubungan simbiosis mutualisme antara kota dan

bandara. Perencanaan airport city ini berbeda dengan bandara

konvensional. Kota mandiri di dalamnya memiliki peluang lapangan kerja

yang lebih luas," ucap Ariyadi.

Peserta yang mengikuti workshop ada 394 pejabat eselon IV yang

merupakan pimpinan satuan kerja perangkat daerah di lingkungan Pemkab

Kulonprogo. Workshop tersebut juga turut dihadiri General Manager PT.

Angkasa Pura (AP) I Cabang Bandara Adisutjipto, Andi Gunawan Wirson

dan Wakil Bupati Kulonprogo, Sutedjo.

"Workshop ini benar-benar bersinergi dan sesuai dengan program

pembangunan yang akan dilaksanakan di Kulonprogo. Karena itu, para

pejabat ini diharapkan dapat membangun daerah sesuai dengan ketugasan

SKPD masing-masing secara profesional, efektif dan efisien," ungkap

Sutedjo.
Share:

JPU Tolak Pledoi Saridjo CS

Harianjogja.com, KULONPROGO -Jaksa penuntut umum menolak seluruh nota

pledoi yang disampaikan tim penasihat hukum para terdakwa kasus

perusakan Balai Desa Glagah Kecamatan Temon pada 2014 silam.

Sebelumnya, dalam pembelaan yang disampaikan penasihat hukum, para

terdakwa dapat dibebaskan dari segala dakwaan.

JPU Hesti Tri Rejeki dan Dian Nathalia menyampaikan replik atau

jawaban atas pembelaan yang disampaikan penasihat hukum para tokoh

Wahana Tri Tunggal (WTT). JPU menyatakan, pembelaan atas terdakwa

Saridjo, Wasiyo, Tri Marsudi dan Wakidi tidak ditopang dengan

dasar-dasar hukum.

"Terhadap hal-hal yang tidak kami tanggapi dalam replik, kami

menyatakan tetap pada surat tuntutan yang telah kami bacakan pada

Kamis [30/4/2015]. Menolak seluruh pledoi dari tim penasehat hukum

terdakwa," jelas Hesti.

Menanggapi isi replik itu, tim penasehat hukum terdakwa langsung

menyampaikan duplik lisan. Anggota Tim Penasehat Terdakwa dari LBH

Jogja Yogi Zulfadli mengungkapkan, jaksa hanya menegaskan isi tuntutan

yang telah disampaikan. Demikian juga tim penasehat terdakwa yang akan

kembali pada pembelaan.

"Kami berharap, hakim dapat melihat fakta di persidangan secara utuh.

Dari latar belakang peristiwa yang terjadi, sehingga harapannya

terdakwa dapat dibebaskan dari segala tuntutan hukum," papar Yogi.

Sementara itu, Hakim Ketua Esther Megaria Sitorus memutuskan akan

menggelar sidang putusan pada Senin (18/5/2015) mendatang. Dalam kasus

tersebut, terdakwa Wasiyo, Tri Marsudi dan Wakidi dituntut dengan

pasal 170 KUHP tentang perusakan.

Sedangkan, Saridjo didakwa dengan pasal 160 KUHP tentang penghasutan

yang menyebabkan terjadinya penyegelan Balaidesa Glagah terkait

penolakan warga WTT terhadap rencana pembangunan bandara
Share:

Sunday, May 10, 2015

Merti Desa Digelar Dua Hari Dua Malam

KULONPROGO ( KRjogja.com) -Merti desa di Pedukuhan Taruban Tuksono

Sentolo agak berbeda dengan yang lain. Karena kegiatan tersebut

digelarkan dua hari dua malam. Dimulai dengan doa bersama dan acara

'luaran' disertai tarian tayub Sabtu (09/05/2015), serta kirab budaya

dan 'memule' sendang Joko Tarub serta makam petilasan, Minggu

(10/05/2015) dan malamnya digelar wayang kulit semalam suntuk.

Ribuan warga Taruban Tuksana dan sekitarnya berkumpul di sekitar

sendang, menyaksikan ritual pengambilan air sendang. Prosesi

pengambilan air sendang ini diawali kirab budaya dari rumah Dukuh

Taruban Wetan Paridi, yang dilepas Kabid Kebudayaan Disbudparpora

Kulonprogo Joko Mursito SSn MA didampingi Camat Sentolo Ir Aspiah MSi.

Pemangku adat di Taruban, Zainuri menyatakan merti desa dilakukan

setahun sekali. "Kita lakukan setelah panen padi musim rendeng.

Bertujuan sebagai ungkapan rasa syukur dari para petani, pedagang,

serta masyarakat lainnya, yang sudah diberi kenikmatan berupa rezeki.

Kita juga mohon kepada Allah supaya sehat sejahtera," ujarnya sambil

menambahkan bahwa terkait acara 'luaran' yang disertai seni tayub,

adalah acara yang sudah ada sejak dulu.

Salah satu pengunjung dari Sleman, Amsa, menyatakan merti desa

merupakan hal yang bagus. "Nguri-uri kabudayan Jawa, mengenalkan

kepada anak-anak kebudayaan Jawa. Karena sekarang banyak anak muda

yang tak kenal budaya sendiri,"katanya.(Wid)
Share:

Saturday, May 9, 2015

Tempat Wisata di Kulon Progo Yogyakarta

1. Objek Wisata Pantai Glagah Kulon Progo

Pantai Glagah menjadi salah satu objek wisata pantai favorit di

Kabupaten Kulon Progo karena keindahannya. Lokasi Pantai Glagah

sendiri sekitar 40 km dari pusat kota Jogja dan 15 km dari Wates.

Pantai Glagah ini menjadi kawasan pantai yang mempunyai potensi wisata

besar. Setiap akhir pekan objek wisata pantai di Kulon Progo ini

selalu ramai dikunjungi oleh wisatawan lokal ataupun mancanegara.



2. Tempat Wisata Pantai Trisik Kulon Progo

Objek wisata pantai di Kabupaten Kulon Progo selanjutnya adalah Pantai

Trisik. Lokasi pantai Trisik bisa ditempuh sekitar 1.5 jam dari pusat

kota Yogyakarta. Pesona keindahan Pantai Trisik menjadi daya tarik

tersendiri karena memiliki pesona alam yang alami dan indah.

Tempat wisata pantai di Kulon Progo ini sangat baik dijadikan pilihan

tempat liburan untuk menghilangkan penat setelah disibukkan dengan

pekerjaan dan keramaian kota. Di dekat Pantai Trisik juga menjadi

salah satu tempat pelelangan ikan di Kulon Progo.



3. Objek Wisata Alam Hutan Wisata Kalibiru Kulon Progo

Salah satu objek wisata alam favorit di Kabupaten Kulon Progo adalah

hutan wisata Kalibiru. Letak hutan wisata Kalibiru berada di

perbukitan Menore Kulonprogo sekitar 40 km dari Jogja. Para pengunjung

dapat melkukan banyak kegiatan selain bersantai menikmati pemandangan

alam kulon progo.



4. Tempat Wisata Gua Kiskendo Kulon Progo

Lokasi Gua Kiskendo kulonprogo di Desa Jatimulyo sekitar 35 km dari

pusat kota Yogya dan 21 km dari Wates Ibukota Kulonprogo. Objek wisata

gua Kiskendo merupakan komplek wisata yang terdiri dari beberapa

tempat yang menjadi cikal bakal gua Kriskendo tersebut.

Di sekitar tempat wisata Gua Kriskendo terdapat beberapa objek wisata

kulonprogo lainnya yang lokasinya berdekatan diantaranya Gua Sumitro,

Grojogan Sewu, Watu Blencong, Gunung Krengseng, Watu Gajah, Gunung

Kelir.



5. Tempat Wisata Waduk Sermo Kulon Progo

Objek wisata Waduk Sermo merupakan waduk satu-satunya di Jogja.

Memiliki luas kurang lebih 157 Ha, terletak di Hargowilis Kecamatn

Kokap (5 Km dari wates, 36 Km dari Jogja) berlatar belakang hutan dan

pegunungan Menoreh pengunjung dapat berkeliling menikmati panorama

waduk dengan perahu wisata.



6. Tempat Wisata Puncak Suroloyo Kulon Progo

Objek wisata Pegunungan Suroloyo Kulonprogo terletak di puncak

tertinggi di pegunungan menoreh di 1017 Mdpi dengan pemandangan indah

di perbatasan Jogjakarta dan Jawa Tengah. Puncak Suroloyo menjadi

salah satu tempat wisata terkenal di Kulon Progo karena keindahannya.

Para pengunjung objek wisata puncak Suroloyo bisa menikmati Candi

Borobudur, Gunung Merapi, Gunung Merbabu. Gunung Sindoro, Gunung

Sumbing di sisi utara dan Kota Jogjkarta serta Samudera Hindia di sisi

selatan.



7. Objek Wisata Air Terjun Sidoharjo Samigaluh Kulon Progo

Tempat wisata curug / air terjun Sidoharjo juga menjadi tempat wisata

menarik yang berada di kulonprogo karena suasana yang alami. Lokasi

curug Sidoharjo berada di Desa Sidoharjo, Samigaluh, Kulon Progo. Air

Terjun Sidoharjo memiliki panorama alam yang siap memanjakan mata

pengunjungnya. Sebelum mengunjungi tempat ini baca dulu tips liburan

ke air terjun.



8. Objek Wisata Sejarah Makam Astana Girigondo Kulon Progo

Tempat wisata Makam Astana Girigondo berada di Desa Girigondo,

Kaligintung, Kecamatan Temon, Kulon Progo. Tempat wisata ini merupakan

makam keluarga Paku Alam yang letaknya berada di pegunungan Menoreh

memiliki pemandangan pegunungan dan perbukitan yang indah.



9. Tempat Wisata Keluarga Pemandian Clereng Kulon Progo

Tempat rekreasi liburan favorit di Kulon Progo adalah pemandian

Clereng yang letaknya tidak jauh dari Wates yaitu di desa Sendangsari,

Pengasih, Kulon Progo. Tempat wisata ini merupakan pemandian yang

berbentuk kolam seperti kolam renang yang airnya berasal dari mata air

yang bersih. Menurut kepercayaan dari penduduk sekitar bahwa kalau

mandi di pemandian Clereng akan memberikan keselamatan, dan terdapat

kebaikan-kebaikan yang lain.



10. Tembok Pagar Pengasih Kulon Progo

Tembok Pagar Pengasi menjadi tempat wisata sejarah di Kulon Progo yang

terletak di Jalan Purbo Winoto 06, Pengasih, Kantor Kecamatan

Pengasih. Tembok Pagar Pengasi merupakan bangunan peninggalan

kolonial, dengan ketebalan 40 cm, dan gapura berbentuk Semar Tinandu.
Share:

Saturday, May 2, 2015

Bakpia Isi Labu Kuning Kreasi Mantan TKI

Labu kuning cukup populer setiap bulan ramadan karena kerap jadi bahan

campuran kolak. Tidak hanya manis, sayuran yang sering disebut waluh

itu juga kaya antioksidan sehingga berkasiat mencegah penuaan dini.

Bagaimana jika dijadikan bahan isi bakpia?

Beberapa waktu lalu, telah dikisahkan inovasi pembuatan telur asin

rasa soto dari para anggota Kelompok Asuh Keluarga Binangun (KAKB)

Tenaga Kerja Indonesia (TKI) Purna Maju Lestari di Jangkaran, Temon,

Kulonprogo. Namun, ide kreatif mereka tidak hanya satu. Pada waktu

yang berdekatan, mereka juga coba membuat bakpia isi labu kuning.

"Sebenarnya sama saja dengan bakpia biasa tapi isinya adonan waluh,"

ungkap Sulastri, Ketua KAKB TKI Purna Maju Lestari kepada Harian

Jogja, awal April lalu.

Sulastri mengatakan, sebelumnya mereka sudah pernah memproduksi bakpia

isi kacang hijau sejak tahun 2013. Namun, angka penjualannya terus

menurun. "Mungkin karena sudah banyak yang jual. Jadi ya kami coba

cari ide lain," ucapnya.

Kebetulan, banyak petani labu kuning di sekitar Jangkaran. Rata-rata

adalah lansia yang ingin tetap bekerja untuk mengisi hari tua.

"Biayanya memang murah. Merawatnya juga lebih mudah dibanding tanaman

lain. Jadi banyak orang-orang tua yang menanam," ujar perempuan yang

pernah bekerja sebagai pengasuh anak di Singapura pada tahun 1996-1998

itu.

Sayangnya, harga labu kuning saat panen sangat rendah, sekitar Rp2.000

per buah. Keinginan mengangkat potensi lokal pun muncul. "Kami bikin

bakpianya lancar, itu juga membantu petani waluh," katanya.

Sementara itu, pendamping KAKB TKI Purna Maju Lestari, Dwi Purnami

mengungkapkan, ayahnya juga salah satu lansia yang jadi petani labu

kuning.

"Sudah pensiun tapi masih ingin kerja. Sekali panen bisa sampai

menghasilkan lima ton," kata pekerja sosial yang akrap disapa Nami

itu.

Nami menceritakan, saat ayahnya mulai memanen labu kuning sekitar

tahun 2009 lalu, satu buah labu kuning yang beratnya mencapai empat

sampai lima kilogram (kg) bahkan hanya dihargai Rp1.000. Tiga tahun

kemudian, ada tengkulak yang membeli seharga Rp1.000 per kg. "Itu udah

agak lumayan. Mereka beli buat campuran pembuatan saos," ujarnya.

Sebelum resep bakpia isi labu kuning lahir, kelompok TKI purna yang

dia dampingi sempat berniat mengembangkan usaha cake labu kuning.

"Tapi waktu itu tidak dilanjutkan karena hasilnya tidak maksimal,"

lanjutnya.

Saat ini pemasaran dan promosi produk bakpia isi labu kuning masih

terbatas melalui pameran yang diselenggarakan pemerintah. Namun,

menurut Sulastri, respon konsumen cukup bagus. Meski baru sebulan,

sudah banyak pesanan datang.

"Satu kemasan ini 14 bakpia harganya Rp15.000," ucap warga Dusun

Ngentak, Jangkaran tersebut.
Share:

Archive

Breaking News

Wikipedia

Search results