Harianjogja.com, KULONPROGO-Harga bibit cabai merah ikut terdampak
akibat anjloknya harga cabai di pasaran, pedagang bahkan membanderol
harga bibit jauh lebih murah dari harga normal.
Suheri, 40, pedagang bibit cabai dan sayuran di desa Nomporejo
kecamatan Galur mengatakan sejak harga cabai anjlok, penjualan bibit
cabai juga terpengaruh.
"Kadang terpaksa saya turunkan harganya. Dari pada busuk, lebih baik
saya jual murah," ujar Heri kepada Harianjogja.com, Minggu
(29/6/2014).
Harga cabai yang kian tidak menentu membuat penyemaian bibit juga
harus dikurangi. Pasalnya, permintaan juga ikut turun lantaran harga
yang tidak memungkinkan. Harga normal untuk bibit cabai rawit per
kotak berisi 360 batang cabai usia satu bulan dihargai sekitar
Rp54.000. Sedangkan harga per batang bibit cabai merah mencapai Rp174
dengan satu kotak berisi 400 batang.
"Tapi kalau harga cabainya anjlok, harganya bisa saya turunkan sampai
lebih dari 50 persen. Sayang, kalau tidak laku tapi tetap dijual
dengan harga normal," ujar Heri.
Sementara itu, Muharjo, 48, pemilik toko Mulyo Tani mengaku tetap
tidak mengubah harga bibit cabai meski harga pasarannya anjlok. Harga
bibit cabai tetap menyesuaikan harga pabrik. Dirinya mengaku tak
kuatir bila bibit cabai yang disemainya tetap dijual dengan harga
normal.
"Kalau harganya dimurahkan, harga cabai akan semakin jatuh dan makin
merugikan. Lebih baik kalau tidak laku, ya, dibuang," ujar Muharjo.
Harga cabai merah di pasaran rata-rata berkisar antara Rp2.000 hingga
Rp2.500 per kilogram. Anjloknya harga cabai tersebut membuat daya beli
bibit cabai juga berkurang. Petani yang biasanya membeli bibit cabai
usia satu bulan, kini kebanyakan umur lebih sebulan baru dibeli.
Editor: Mediani Dyah Natalia
0 komentar:
Post a Comment