Tourist knows Yogyakarta Indonesia

Top reviews

Monday, September 7, 2015

NAMA UNIK : Warga Kulonprogo Bernama “Nama”, Sering Terlewat saat Diabsen Guru

Harianjogja.com, KULONPROGO- Setelah Tuhan, Saiton dan Andy Go To

School, nama unik lainnya muncul dari Dusun Salam, Desa Salamrejo,

Kecamatan Sentolo. "Nama saya, Nama," itulah perkenalan awal yang

cukup membingungkan saat ditemui di rumahnya, Minggu (6/9/2015).



Kedatangan beberapa awak media ke kediamannya yang sederhana itu

langsung membuatnya bertanya-tanya. Nama tidak pernah menyangka,

namanya menjadi perbincangan hangat di salah satu akun media sosial

Kulonprogo. Dia bahkan tidak mengetahui, jika kartu tanda penduduknya

telah diunggah oleh beberapa orang di media sosial.



Sehari-harinya, Nama berdagang beras di Pasar Gawok, Wates. Dari sana

juga awalnya dirinya mengaku diberitahu seorang langganan tentang

namanya mendadak terkenal di media sosial. "Saya kaget diberitahu

begitu, tadinya juga tidak percaya. Lalu saya ditunjukkan sama

pelanggan," ujarnya santai.



Nama mengaku, sebelumnya juga tidak mengetahui adanya fenomena

nama-nama unik yang sedang hangat diperbincangkan media massa dan

media sosial. Saking banyak orang yang penasaran di media sosial,

tidak jarang ada orang yang iseng mendatangi kediaman bapak dua anak

itu hanya untuk memastikan keaslian namanya.



Lebih lanjut Nama mengungkapkan, tidak pernah tahu alasan kedua

orangtuanya memberikan nama tersebut. Selama ini, yang diketahuinya

namanya itu hanya sekedar nama yang tidak ada arti khusus. Namun,

Aminah, istri Nama menjelaskan, pernah menanyakan arti pemberian nama

suaminya itu kepada ibu mertuanya.



Aminah mengaku, sejak duduk dibangku sekolah menengah pertama (SMP)

dirinya sudah menjalin hubungan dengan suaminya itu. Karena penasaran

dengan nama orang yang dinikahinya itu, Aminah mencoba menanyakannya.

"Kata ibu [mertua], nama suami saya itu waktu lahir dikasih nama

Tekad. Tetapi karena sering sakit-sakitan, akhirnya diganti namanya

dengan Nama. Hanya begitu saja bilangnya," papar Aminah.



Selama menyandang nama "Nama", ada beberapa pengalaman unik yang

dialaminya. Nama mengisahkan, saat itu dirinya duduk di bangku sekolah

dasar. Daftar presensi siswa selalu diawali dengan nomor dan nama.

Lantaran Nama mendapatkan nomor urut pertama, gurunya selalu tidak

menyebutkan namanya saat diabsen.



"Akhirnya, waktu naik kelas tiga, nomor urut absen saya dipindah ke

tengah agar bisa terbaca guru saat diabsen," kisahnya sambil menahan

tawa geli.



Tidak hanya guru dan teman-teman semasa sekolahnya yang heran dan

merasa lucu dengan nama Nama. Bahkan, ketika mengurus surat-surat ke

kantor pemerintahan desa, namanya seringkali mengundang tawa geli

sebagian perangkat desa. Ketika ada operasi kendaraan pun, SIM C

miliknya juga tak jarang membuat polisi yang memeriksanya tersenyum

menahan tawa.



Pengalaman unik juga dirasakan putra sulung Nama, Wahyu Nugroho, 20.

Wahyu menuturkan, nama ayahnya itu sering menjadi bahan lelucon

teman-temannya. "Saat ditanya nama bapak siapa, lalu saya jawab Nama.

Semua teman-teman saya tertawa. Meski saya ulang menyebutnya, juga

kadang tidak ada yang percaya. Mau bagaimana lagi, namanya memang

Nama," celetuk Wahyu.



Meski namanya dianggap unik, namun bapak dua anak ini tidak merasa

spesial dengan namanya. Laki-laki kelahiran 5 Mei 1974 ini, tetap

menjalani aktifitasnya sebagai pedagang beras dari pasar ke pasar.

Meski pelanggannya bertanya-tanya tentang namanya, dia pun hanya

menjawab singkat.



"Mau bagaimana lagi, nama saya memang Nama. Dan itu pemberian orang

tua dari kecil," pungkas Nama singkat.





Lihat arsip:

http://kwkp.blogspot.com
Share:

0 komentar:

Post a Comment

Archive

Breaking News

Wikipedia

Search results