Tourist knows Yogyakarta Indonesia

Top reviews

Wednesday, September 9, 2015

Warga Penolak Bandara Kulonprogo Gelar Kirab Hasil Panen Dari Lahan Calon Bandara

Bisnis.com, KULONPROGO – Paguyuban warga penolak pembangunan bandara,

Wahana Tri Tunggal (WTT) menggelar hari jadi ke 3 di Dusun Kragon II,

Desa Palihan, Rabu (9/9/2015). Dalam perayaan itu, warga WTT masih

akan tetap memperjuangkan dibatalkannya pembangunan bandara.



Hari jadi tersebut digelar dengan konvoi dan mengarak gunungan hasil

bumi ke wilayah empat desa yang akan dijadikan lokasi pembangunan

bandara. Menurut Ketua WTT Martono di sela acara ulang tahun,

gunungan yang diarak itu mewakili hasil bumi yang selama ini dipanen

oleh petani pesisir.



"Hasil bumi itu menegaskan bahwa tanah di wilayah ini masih produktif

dan merupakan satu-satunya mata pencaharian warga kami," papar

Martono.



Dihadapan warga, Martono juga mengungkapkan syukur dengan ditolaknya

IPL Bandara dari Gubernur DIY oleh PTUN Yogyakarta beberapa waktu

lalu. Hal itu dianggap menjadi kemenangan pertama warga WTT. Selain

itu, bersama sekitar 400 warga yang bergumpulkan merayakan hari jadi

tersebut, juga disyukuri atas hasil panen yang melimpah di tahun ini.



Selain tetap berupaya melakukan gerakan penolakan terhadap rencana

pembangunan bandara, WTT akan terus berusaha memperjuangkannya di

ranah hukum. Martono memaparkan, terkait upaya pengajuan judicial

review terhadap perda RTRW Kulonprogo ke Mahkamah Agung, dirinya tetap

optimis.



"Apabila judicial review kalah, kami akan tetap ajukan PK ," ujar Martono.



Sementara itu, Kepala Departemen Advokasi LBH Yogyakarta Rizky

Fatahillah menambahkan, perayaan hari jadi tersebut adalah momentum

bagi WTT untuk menjaga konsolidasi. Terutama dalam berjuang melawan

perampasan tanah yang akan digunakan sebagai bandara baru.



"Terkait PK, bisa saja itu dilakukan. Kami akan lihat dulu seperti apa

keputusananya," imbuh Rizky.

Apps Bisnis.com available on:

Editor : Nina Atmasari
Share:

0 komentar:

Post a Comment

Archive

Breaking News

Wikipedia

Search results