Tourist knows Yogyakarta Indonesia

Top reviews

Monday, September 21, 2015

Warga Di Lokasi Calon Bandara Kulonprogo Merindukan Kades Pembawa Kerukunan

Bisnis.com, KULONPROGO- Pemilihan kepala desa secara langsung ternyata

tidak disia-siakan warga Desa Palihan, Temon. Meski suasana

kesenjangan masih terasa, namun warga tetap antusias menggunakan hak

pilihnya untuk memilih kepala desa baru di wilayah itu, Minggu

(20/9/2015).



Sejak ditetapkannya Kecamatan Temon, terutama Desa Glagah, Palihan,

Jangkaran, Sindutan dan Kebonrejo sebagai lokasi pembangunan bandara,

ketidakharmonisan antar warga mulai muncul di desa tersebut.

Khususnya, di Desa Palihan yang sebagian besar wilayahnya akan terkena

dampak pembangunan.



Meski siang semakin terik, warga dari beberapa dusun terus berdatangan

ke beberapa Tempat Pemungutan Suara (TPS) di desa ini. Demikian pula

di wilayah TPS 2 yang notabenenya adalah wilayah yang sebagian besar

penduduknya berada di lokasi calon bandara baru.



Sejumlah warga datang penuh harap ke TPS tersebut. Salah satunya

Giyem, 48, warga Dusun Monggangan. Memang bukan kali pertamanya dia

mengikuti acara demokrasi tersebut. Namun, dibalik nama calon kades

yang akan dipilihnya, terselip harapan untuk desa ini. Dirinya, tak

hanya berharap pemimpin desa yang dapat memberi teladan dan bijaksana,



"Paling penting bisa membawa desa ini kembali tenang dan rukun .

Semoga bisa menyatukan warga yang sekarang tidak lagi harmonis,"

ungkap perempuan berkerudung ini saat ditemui di sela menanti giliran

memilih.



Giyem menyadari, selama ini hubungan sosial dengan tetangganya tidak

lagi seharmonis dulu. Sebelum adanya rencana pembangunan bandara,

dirinya masih bisa merasakan kerukunan dengan para tetangganya. Namun,

polemik pembangunan bandara telah melahirkan dua kubu masyarakat di

desa tersebut.



Padahal, selama ini tetangga adalah keluarga terdekat di dalam

kehidupan bermasyarakat. Suasana kerukunan yang selama ini dirasa adem

ayem, dirasa semakin hilang dan luntur. Keinginan yang sama juga

terbesit dalam hati Sailan, 58, yang juga merupakan warga Dusun

Monggangan.



Pensiunan polisi ini berharap desa yang ditinggalinya itu mendapatkan

pemimpin yang bijak. Selain itu, memiliki rasa tanggung jawab tinggi

untuk mengayomi warganya. "Kalau ada konflik antar warganya, harus

bisa menyelesaikannya dengan bijak," jelas Sailan.



Sementara itu, Ketua Wahana Tri Tunggal (WTT) Martono menambahkan,

pihaknya telah mengimbau pada warga dalam paguyuban itu untuk dapat

menjaga diri dan menggunakan hak pilihnya. Dalam pilkades ini, Martono

berharap, calon yang terpilih dapat menjadi pemimpin yang transparan.



"Selain itu, dapat menjadi pemimpin yang dapat menyampaikan sesuatu

yang apa adanya, tidak ada intimidasi dan rekayasa," imbuh Martono.
Share:

0 komentar:

Post a Comment

Archive

Breaking News

Wikipedia

Search results