Tourist knows Yogyakarta Indonesia

Top reviews

Thursday, July 30, 2015

Dua Pesantren Kulonprogo Kembangkan Lele Mutiara

REPUBLIKA.CO.ID, WATES -- Dua pondok pesantren, Darul Al-Fallah, Desa

Ngargosari, Kecamatan Samigaluh dan Ponpes Al-Miftah, Desa Jatisarono,

Kecamatan Nanggulan, Kabupaten Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta

(DIY) mendapat pelatihan budidaya lele Mutiara yang menggunakan

aplikasi vaksin dan probiotik.



Pelatihan dilakukan Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan

Perikanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan. Menurut Kepala Badan

Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan, Kementerian

Kelautan dan Perikanan, Achmad Poernomo, pelatihan dilaksanakan sejak

tanggal 10 April 2015 lalu.



Para santri dan pengasuh dilatih menggunakan bibit lele unggul Mutiara

(mutu tinggi mudah dipelihara). Serta didukung dengan vaksin benih

"HydroVac" anti penyakit aeromonasis dan probiotik kualitas air "Pato

Aero".



"Kegiatan ini telah dikembangkan di delapan lokasi yaitu Malang,

Pacitan (Jawa Timur), Boyolali (Jawa Tengah), Sleman dan Kulonprogo

(DIY), Pandeglang (Jawa Barat) dan Tangerang serta Palembang," kata

Poernomo di Wates, Ahad (27/7).



Lebih lanjut Poernomo mengatakan Lele Mutiara merupakan ikan lele

tumbuh cepat generasi ketiga (G3). Benih lele ini dibentuk melalui

tiga proses seleksi individu pada aspek pertumbuhan selama tahun

2011-2014 di Balai Penelitian Pemuliaan Ikan (BPPI) Sukamandi.



"Benih ini dibentuk dari gabungan persilangan strain lele Mesir,

Paiton, Sangkuriang dan Dumbo/lokal. Telah dinyatakan lulus pada

Penilaian Pelepasan Jenis/Varietas Unggul Kementerian Kelautan dan

Perikanan pada tanggal 27 Oktober 2014 lalu," kata Poernomo.



Keunggulannya, kata Poernomo, laju pertumbuhan tinggi. Bisa mencapai

20-70 persen lebih tinggi daripada benih-benih lain. Lama pemeliharaan

relatif singkat. Berkisar 45-50 hari pada kolam tanah dari benih tebar

berukuran 5-7 cm atau 7-9 cm.



Keunggulan lain, keseragaman ukuran relatif tinggi. Tahap produksi

benih diperoleh 80-85 persen benih siap jual dan pemanenan pertama

pada pembesaran tanpa sortir diperoleh ikan lele ukuran konsumsi 65-80

persen.



Sedang rasio konversi pakan (FCR) relatif rendah. Berkisar 0,6-0,8

pada pendederan dan 0,8-1,0 pada pembesaran. "Daya tahan terhadap

penyakit relatif tinggi: SR 60-70 persen pada infeksi bakteri

Aeromonas hydrophila (tanpa antibiotik)," katanya.

Asisten Perekonomian Pembangunan dan Sumber Daya Alam Kabupaten

Kulonprogo, Triyono, berharap pelatihan ini dapat membantu

menggerakkan ekonomi masyarakat, khususnya bagi perekonomian Pondok

Pesantren di wilayah Kulonprogo.

"Masih ada sekitar 40 pondok pesantren yang juga menginginkan dan siap

menerima kegiatan serupa di tahun-tahun yang akan datang," kata

Triyono.



Di Kulonprogo, ungkap Triyono lebih lanjut, budidaya perikanan air

tawar yang dilakukan masyarakat mencapai 56,59 hektare dan luas tambak

53 hektare.

Produksi ikan pada tahun 2013 sebanyak 13.595,6 ton dan pada tahun

2014 mengalami peningkatan sebanyak 14,3 ton. "Saya kita adanya benih

Mutiara produksi akan semakin meningkat lagi," harap Triyono.



Red:Damanhuri Zuhri

Rep:heri purwata



Lihat arsip:

http://kwkp.blogspot.com, http://infokwkp.blogspot.com
Share:

0 komentar:

Post a Comment

Archive

Breaking News

Wikipedia

Search results