Tourist knows Yogyakarta Indonesia

Top reviews

Wednesday, July 29, 2015

Bupati Minta Ponpes Jaga Kerukunan Umat Beragama

http://img.krjogja.com/thumbhead/622e9dd37a748d4ab94c026c219e2a29_thumb.jpgB

upati silaturahmi di ponpes. (Foto : Widiastuti)



0

inShare <javascript:void(0);>



KULONPROGO (KRjogja.com) - Bupati Kulonprogo dr H Hasto Wardoyo SpOG(K),

Wabup Drs H Sutedjo, Forkompinda, Kemenag dan Kepala SKPD melakukan

silaturahmi pada tiga pondok pesantren di wilayah Kulonprogo, Jumat

(24/07/2015). Bupati minta para pengasuh pondok pesantren untuk tetap

menjaga kerukunan umat beragama, agar kejadian seperti di Papua (Tolikara)

tidak muncul lagi di masyarakat.



"Kami juga minta pengasuh mendoakan pemerintah agar dalam menjalankan amanah

pemerintahan dan pembangunan dapat berjalan, karena pembangunan yang

dilakukan pemerintah daerah banyak manfaatnya. Kami juga menyampaikan terima

kasih karena pondok pesantren telah ikut mendidik dan menumbuhkan karakter

masyarakat Kulonprogo menjadi lebih baik lagi," kata Hasto.



Dalam silaturahmi, bupati menyalurkan bantuan Rp 24 juta untuk 3 pondok

yakni Pondok Pesantren An-Nadwah (Wates), Al-Maunah (Panjatan) dan Al-Manar

(Galur). Masing-masing pondok mendapat Rp 8 juta, berasal dari Bazda Rp 5

juta, CSR Rp 2 juta, dan PT Bank BPD DIY Rp 1 juta, untuk bantuan

pembangunan dan penyelenggaraan pondok.



Di Pondok An-Nadwah Bendungan Wates bupati beserta rombongan diterima

Pengasuh KH Saefudin, di Al-Maunah Bojong Panjatan oleh Pengasuh KH Suhadi

Ishomulhadi dan di Pondok Modern Al Manar Muhammadiyah Boarding School

Brosot Galur diterima pengasuh Ustad Ismail Taufiq. Di Bojong, KH Suhadi

Ishomulhadi menyampaikan dengan silaturahim semoga dapat maunah. "Tidak

hanya saya, tapi juga rakyat ada kesalahan, dengan silaturahim semoga

dilebur dosanya," ujar KH Suhadi.



Di Bendungan Wates, KH Saefudin menyatakan, dengan silaturahmin dapat

memberikan barokah. Umaro dan ulama kebaikannya sangat diharapkan

masyarakat. Umaro dan Ulama, ibarat seperti uang koin, dua sisi yang sama

harganya. Dengan bersatu, akan menentramkan masyarakat.



Di Klampok Brosot Galur, Ustad Ismail Taufik mengungkapkan, di Pondok Al

Manar dengan sistem boarding school atau tinggal di pondok , saat ini ada 74

santri, yang berasal dari 9 provinsi yang paling barat Bengkulu, Sumsel dan

paling timur dari NTT, yang sekaligus sekolah di SMP dan SMA.



"Unggulannya adalah hafalan Alquran, lulus SMP wajib 3 juz, SMA wajib 6 juz.

Tertinggi lulusan SMP 7 juz siswa dari Buleleng Bali. Lulusan SMA disini

juga ada yang diterima di Fakultas Kedokteran UMY melalui jalur prestasi,"

kata Ismail.



Kepada Ustad Ismail Taufiq, bupati menyampaikan terima kasih, karena selain

mendidik masyarakat Kulonprogo juga dari provinsi lain di Indonesia. Selain

membawa nama baik Kulonprogo, juga ikut mencerdaskan kehidupan bangsa. (Wid)
Share:

0 komentar:

Post a Comment

Archive

Breaking News

Wikipedia

Search results