Tourist knows Yogyakarta Indonesia

Top reviews

Saturday, July 4, 2015

Menanti Menoreh Kuning di Kulon Progo

Sentra Pemberdayaan Tani (SPT) merupakan program desa binaan CSR

Pertamina, yang telah sukses membina dan mendampingi masyarakat Desa

Wonokerto, Semarang, Jawa Tengah dalam mengembangkan agrowisata buah

naga. Kali ini, SPT Pertamina menyasar masyarakat Desa Banjaroya,

Kabupaten Kulon Progo, DIY, yang masih berada di sekitar wilayah

operasi Terminal BBM Rewulu.



Desa Banjaroya dan sekitarnya merupakan daerah perbukitan yang kering.

Kondisi pertaniannya juga masih tertinggal. Sebagian besar kondisi

tanah di desa tersebut kurang produktif, yang hal Ini berdampak pada

tingkat sosial ekonomi warganya yang masih rendah. Bekerja sama dengan

Yayasan Obor Tani, sejak 2013, Pertamina menjalankan aktivitas

pemberdayaan masyarakat Desa Banjaroya dengan memanfaatkan lahan

kurang produktif.

-

Potensi durian

Dengan bantuan modal bibit pohon, pupuk pelatihan, dan pembinaan,

lahan tersebut saat ini telah ditanami pohon durian menoreh kuning.

Keunggulan durian menoreh kuning antara lain daging buahnya berwarna

kuning kemerahan dan rasanya lebih manis. Keunggulan ini membuat

durian menoreh kuning bisa memiliki harga pasaran lebih tinggi

dibandingkan durian montong.



Bibit pohon durian menoreh kuning ditanam di lahan-lahan milik warga

dan tanahbengkokyang dipinjamkan pemerintah desa untuk dimanfaatkan

warga. Total luas lahan adalah sekitar 20 hektare dengan 3.000 pohon.

Sejak penanaman bibit pohon tahun 2013, diharapkan hasil dapat dipanen

pada tahun 2016.



Harga durian menoreh kuning per kilogram di pasaran adalah Rp

35.000–Rp 45.000. Setiap petani rata-rata memiliki 15–20 pohon.

Apabila setiap pohon sedikitnya menghasilkan 3 durian, petani akan

memetik hasil sekitar Rp 1.575.000 saat panen. Di samping itu, para

petani juga berinisiatif menanam tanaman sela yang dapat memberikan

pemasukan tambahan.



Program SPT ini memberikan berbagai manfaat. Dalam segi ekonomi,

rezeki akan dirasakan oleh petani dan warga dari hasil panen durian

dan agrowisata. Di segi lingkungan, dengan pemanfaatan lahan kurang

produktif untuk perkebunan durian, cadangan air dalam tanah dan daya

serap karbondioksida akan meningkat. Sementara itu, dari segi edukasi,

para petani mendapatkan pengayaan pengetahuan mengenai teknologi

budidaya pertanian.



"Tadinya saya bertani ya secara tradisional saja. Saya bersyukur

mendapatkan pelatihan ini, jadi tahu cara bertani yang lebih modern,"

ungkap Soleh, salah satu petani SPT.



Keberhasilan program

Pertamina tidak hanya memberikan pelatihan, bibit pohon, pupuk, biaya

pemeliharaan selama 3,5 tahun, dan biaya pengendalian hama penyakit.

Pertamina juga memberikan bantuan pembangunan waduk mini seluas 1

hektare, wisma tani, dan fasilitas pelengkap di argowisata kebun

durian, seperti patung durian,jogging track, dan sejumlah gazebo.

Kini, Desa Banjaroya telah ramai dikunjungi sebagai salah satu

destinasi wisata di Kulon Progo.



"Melalui program SPT Pertamina, kami berharap dapat memberikan nilai

tambah bagi masyarakat dengan memanfaatkan lahan tidak produktif

menjadi sumber penghasilan, baik dari hasil panennya maupun

agrowisata," tutur CSR Manager Pertamina Agus Mashud.



"Tahun depan, kami berharap pohon-pohon durian itu mulai berbuah dan

agrowisata akan semakin ramai dikunjungi wisatawan. Pertamina bangga

menjadi bagian dari upaya terbangunnya kemandirian ekonomi masyarakat.

Semua kesuksesan ini tentunya tidak terlepas dari kemauan masyarakat

Desa Banjaroya untuk maju, dukungan pemerintah daerah, serta kerja

sama Yayasan Obor Tani," tambah Agus.



Pertamina telah memiliki sedikitnya 120 desa binaan di seluruh

Indonesia. Program desa binaan masuk dalam dalam kelompok Pertamina

Berdikari. Dalam setiap program desa binaan, Pertamina melakukan

pendampingan selama 2–3 tahun. Program ini terbukti telah memberikan

manfaat besar dan menciptakan efek domino perekonomian masyarakat,

serta sangat diapresiasi oleh pemerintah daerah. (Adv)



Penulis:advertorial

Editor: advertorial, kompas
Share:

0 komentar:

Post a Comment

Archive

Breaking News

Wikipedia

Search results