Tourist knows Yogyakarta Indonesia

Top reviews

Tuesday, July 28, 2015

Tujuh kecamatan di Kulon Progo terancam kekeringan

Kulon Progo (ANTARA News) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah

Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, memprediksi 118

dusun di tujuh kecamatan akan mengalami kekeringan dan kesulitan air

bersih selama kemarau 2015.



Kepala BPBD Kulon Progo Untung Waluyo di Kulon Progo, Senin,

mengatakan enam kecamatan tersebut yakni Kokap, Girimulyo, Samigaluh,

Kalibawang, sebagian Sentolo, sebagian Pengasih dan sebagian

Nanggulan.



"Berdasarkan prakiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika

(BMGK) Yogyakarta kekeringan diperkirakan sampai November. Pada

Agustus, September dam Oktober merupakan puncak kekeringan di Kulon

Progo," kata Untung.



Untuk mengantisipasi kekeringan, kata Untung, pihaknya telah

mengumpulkan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) seperti PMI,

pemerintah kecamatan, Dinsosnakertrans, dan PDAM. Hasil pertemuan,

mereka siap mendistribusikan air bersih di daerah-daerah yang

membutuhkan air bersih.



"Kami telah menyiapkan lima tangki yang siap mendistribusikan air

bersih," kata dia.



Meski demikian, ia mengatakan, hingga saat ini belum banyak proposal

permintaan air bersih dari masyarakat. Sejauh ini baru 10 titik yang

meminta air bersih sebelum lebaran yakni dari warga Kecamatan Kokap,

Girimulyo, Sentolo satu titik dan Nanggulan satu titik.



"Kami memperkirakan, permintaan air bersih akan naik diperkirakan

terjadi pada Agustus," katanya.

Namun pihaknya belum bisa menetapkan Kulon Progo siaga bencana sebelum

ada surat resmi BMKG Yogyakarta yang menyatakan kemarau panjang.

Ia juga mengatakan bahwa untuk meminimalisir jumlah kekeringan di

Kulon Progo, BPBD DIY telah membangunkan tempat penampungan air dan

pipanisasi di tiga titik yakni Jatimulyo (Girimulyo), Gerbosari

(Samigaluh) dan Sentolo.



Meski demikian, dalam pengoptimalan sumber mata air ini seringkali

juga menghadapi kendala yakni debit air yang masih kecil hingga sumber

mata air di desa tertentu yang dimanfaatkan untuk desa lain.



"Dengan adanya pipanisasi, dropping air ke daerah kekeringan jauh

berkurang, dan daerah kekeringan juga berkurang. Kami berharap, ada

bantuan dari BPBD DIY ataupun BNPB, minimal satu atau dua titik

pipanisasi," katanya.



Dia mengatakan apabila setiap tahun Kabupaten Kulon Progo mendapat

satu atau dua titik pipanisasi, persoalan kekeringan di wilayah ini

akan cepat teratasi.



"Pada 2015, baru satu kecamatan yang telah mengajukan bantuan

pemanfaatan sumber air bersih yakni Kecamatan Kalibawang," katanya.



Editor:Suryanto

COPYRIGHT ©ANTARA2015



Lihat arsip:

http://kwkp.blogspot.com
Share:

0 komentar:

Post a Comment

Archive

Breaking News

Wikipedia

Search results