Tourist knows Yogyakarta Indonesia

Top reviews

Saturday, August 8, 2015

Meski Menipis, Stok Darah PMI Kulonprogo Masih Aman

Bisnis.com, KULONPROGO-Pascalebaran, persediaan darah Palang Merah

Indonesia (PMI) Kabupaten Kulonprogo dinyatakan menipis. Namun, stok

yang disimpan Unit Donor Darah (UDD) di Markas PMI Kulonprogo maupun

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Wates masih diklaim aman.



Hingga Kamis (6/8/2015) siang, ada sembilan kantong darah golongan A,

10 kantong darah golongan B, lima kantong darah golongan O, dan tiga

kantong darah golongan AB yang tersedia di UDD Markas PMI Kulonprogo.



"Pasca lebaran, donornya memang berkurang tapi pasiennya tambah," kata

Ikhwan, salah satu petugas paramedis.



Menurut Ikhwan, stok darah yang menipis juga sedang dialami

kabupaten/kota lain di DIY. "Memang lagi pada sepi, tidak cuma

Kulonprogo," ucapnya.



Ditemui terpisah, Koordinator UDD PMI Kulonprogo, Ingusdi membenarkan

jika persediaan darah saat ini lebih sedikit dibanding Ramadan dan

lebaran lalu. Namun, jumlah tersebut dianggap masih aman.



"Stok untuk kondisi darurat masih cukup. Biasanya saat ada kejadian

pendarahan, tidak sampai butuh 10 kantong darah sekaligus, maksimal

empat. Tapi di sini rata-rata cuma butuh dua kantong," paparnya

menjelaskan.



Meski demikian, Ingusdi mengaku PMI Kulonprogo kekurangan persediaan

darah baru dan segar. "Kami kesulitan jika ada kasus pendarahan yang

butuh donor darah segar, misalnya untuk kebutuhan trombosit dan cuci

darah. Itu harus baru, tidak bisa pakai stok," katanya



Ingusdi mengungkapkan, stok darah PMI Kulonprogo rata-rata berusia

lebih dari satu minggu. Padahal, banyak pasien yang butuh darah segar

dengan usia maksimal tujuh hari atau darah baru yang memang didonorkan

pada hari itu juga.



"Pada situasi darurat, kami pasti kirim pesan BC ke pendonor. Namun

kadang ada belum sampai PMI, pasien sudah tidak tertolong," ujarnya.

Menurut Ingusdi, kesadaran masyarakat mendonorkan darah sudah tinggi.

Jumlah pendonor di Kulonprogo pun terbilang melimpah. Namun, tidak

banyak yang sudah rutin donor darah setiap tiga bulan sekali.

"Kalau banyak yang sudah rutin, saya kira kebutuhan darah segar bisa

tertangani," ucap Ingusdi.

Sementara ini, lanjut Ingusdi, dia masih mengandalkan fasilitas sms

gateway untuk mengingatkan pendonor secara berkala, menyebarkan agenda

donor darah massal, maupun informasi darurat. PMI Kulonprogo juga

memanfaatkan beberapa media jejaring sosial. "Kami juga mencoba

menjalin kerja sama dengan sekolah dan kampus," tuturnya.



Editor : Nina Atmasari



Lihat arsip:

http://kwkp.blogspot.com, http://infokwkp.blogspot.com
Share:

0 komentar:

Post a Comment

Archive

Breaking News

Wikipedia

Search results