Tourist knows Yogyakarta Indonesia

Top reviews

Monday, August 31, 2015

Festival Campur Krumpyung Hipnotis Warga

Harianjogja.com, KULONPROGO– Musik Campur Krumpyung berhasil membius

warga masyarakat Kulonprogo di Alun-alun Wates, Jumat (28/8/2015)

malam. Acara itu menampilkan kolaborasi antara alat musik krumpyung

dengan musik campursari.



Kompetisi musik campur krumpyung menampilkan kelompok musik dari empat

desa binaan pelestari alat musik krumpyung. Di antaranya Desa Cerme di

Kecamatan Panjatan, Desa Hargowilis di Kecamatan Kokap, Desa Pengasih

di Kecamatan Pengasih dan Desa Banjararum di Kecamatan Kalibawang.



"Akhirnya, Kulonprogo memiliki kesenian khas yang baru. Musik Campur

Krumpyung diharap bisa dipertahankan sebagai kesenian asli

Kulonprogo," ujar Bupati Kulonprogo Hasto Wardoyo.

Hasto memaparkan, dukungan semua pihak dalam mengenalkan dan

mengangkat kembali kesenian ini begitu diperlukan. Hasto berharap,

musik ini dapat terus ditampilkan di setiap kegiatan. Tujuannya, musik

ini dapat dikenal sebagai musik Kulonprogo, sehingga pelestariannya

dapat berkelangsungan.



"Beberapa kali saya sudah menyaksikan, musik ini mencoba diperkenalkan

di sejumlah acara. Saya harap dapat terus ditampilkan agar semakin

dikenal," jelas Hasto.



Kabid Kebudayaan Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga

(Dinbudparpora) Kulonprogo Joko Mursito menambahkan, alat musik

krumpyung sejak tahun lalu mulai dikenalkan kembali. Namun, tidak

mudah untuk mengangkat kembali kesenian yang kini terkendala oleh

produksi. Pasalnya, di Kulonprogo perajin alat musik ini sangat

sedikit jumlahnya.

Lebih lanjut Joko menjelaskan, alat musik ini merupakan gamelan dari

bambu. Musik-musik yang umumnya dimainkan adalah musik gendhing

gamelan.



"Namun, memang alat musik ini nadanya terbatas karena menggunakan

nada-nada pentatonis. Itulah tugas kami, bagaimana caranya musik ini

dapat dinikmati semua kalangan," papar Joko.



Musik campur krumpyung yang dihadirkan malam itu menampilkan musik

bambu yang unik dan berbeda. Alat musik bambu itu dikolaborasikan

secara apik dengan musik campursari. Joko berharap, melalui kolaborasi

tersebut, alat musik krumpyung dapat lebih luwes dimainkan dan

diperkenalkan ke masyarakat



Lihat arsip:

http://kwkp.blogspot.com
Share:

0 komentar:

Post a Comment

Archive

Breaking News

Wikipedia

Search results