WATES ( KRjogja.com)- Gerakan gotong royong rakyat bersatu 'Gentong
Rembes' bermakna kaum mampu membantu warga miskin sesungguhnya bagian
dari pengamalan Pancasila, sila satu sampai lima.
"Gerakan gotong royong merupakan ringkasan dari nilai-nilai Pancasila.
Mudah-mudahan bantuan yang diberikan para dermawan jadi amal jariyah,"
demikian disampaikan Bupati Kulonprogo dr Hasto Wardoyo saat ikut
bedah rumah milik dua warga miskin, Mulyono (58) warga Pedukuhan
Ngerandu Desa Triharjo dan Partono (49) warga Kriyanan Kelurahan/
Kecamatan Wates, Minggu (11/5/2014). Didampingi Wabup Drs Sutedjo dan
sejumlah Kepala SKPD, Bupati menyampaikan terima kasih kepada para
pihak termasuk kalangan PNS yang telah berpartisipasi aktif jadi
donatur bedah rumah.
Bedah rumah milik Mulyono dan Partono terlaksana berkat adanya bantuan
dari pengusaha Restoran Padang Saiyo Sapta Pesona Wates H Jaimalis Rp
10 juta dan manajemen PT Sung Chang Indonesia (SCI), Bazda Kulonprogo
Rp 10 Juta, Bazcam Wates, karyawan Dinsosnakertrans, Assekda II Setda
setempat, TNI, Polri serta masyarakat sekitar dalam bentuk beragam
berupa batu bata, pasir, split, besi, tenaga dan kebutuhan lainnya.
"Dengan gotong royong, pekerjaan berat dan sulit sekalipun tentu bisa
diselesaikan dengan baik dan cepat," tandas dr Hasto.
Sementara Jaimalis mengatakan mendukung kegiatan bedah rumah karena
dinilainya bagus dalam upaya mengembangkan ekonomi kerakyatan.
"Gerakan gotong royong merupakan kegiatan mulya selain membantu warga
kurang mampu juga untuk tabungan akherat," ujarnya.
Hal senada disampaikan Cho Yong Chae, melalui bedah rumah pihaknya
telah ikut membantu warga yang membutuhkan. "Dengan ikut kerja bakti,
saya semakin merasa jadi bagian warga Kulonprogo. Meski bantuan yang
kami berikan jumlahnya tergolong sedikit tapi sampai sekarang kami
sudah beberapa kali menyumbang semen yang kami anggarkan dari program
corporate sosial responsibility. Mudah-mudahan dapat merubah kondisi
masyarakat," ujarnya.(Rul)
0 komentar:
Post a Comment